10. The Forgotten Past [1]

Mulai dari awal
                                    

"Aku berangkat ya sayang, hati-hati saat mengantar lele nanti."
Ucap jeno, sambil mengusap lembut pipi renjun, kemudian dia memberikan kecupan singkat dibibir sang istri.

"Kamu juga hati-hari, bekalnya jangan lupa dimakan ya. Jangan terlalu banyak minum kopi, atau aku akan marah."
Jawab renjun, membuat jeno terkekeh gemas.

"Iya sayang."
Ucap jeno, sambil mencubit pelan pipi gembil renjun.

Cup...

Jeno kembali memberikan kecupan dibibir renjun, bahkan kali ini diselingi dengan lumatan. Hingga beberapa saat kemudian, tautan keduanya terlepas.

"Aku mencintaimu."
Lanjut jeno berucap, sambil mengusap lembut sudut bibir renjun yang basah akibat ulahnya.

"Aku tau."
Jawab renjun, dan setelah itu jeno masuk kedalam mobilnya, lalu dia melajukan kendaraan itu meninggalkan pekarangan rumah mereka.

Renjun masih berdiri didepan pintu rumah mereka, ketika kendaraan sang suami sudah tidak terlihat, barulah dia bergeges masuk kedalam. Dan ketika dia sampai didalam, terlihat chenle yang juga sudah selesai dengan sarapan paginya.

"Mami, lele sudah selesai, ayo berangkat."
Ucap chenle, yang diangguki oleh sang ibu.

"Sebentar, mami ambil kunci mobil dulu ya."

"Lele tunggu didepan ya mami."
Ucap chenle, kemudian dia langsung melangkah meninggalkan sang ibu. Sedangkan renjun, mengambi kunci mobilnya terlebih dahulu. Dan selang beberapa saat kemudian, keduanya meninggalkan kediaman mereka.

..
..
..
..
..
..
..

Satu minggu kemudian.

"Opa jaehyun, oma doie."
Teriak chenle, sambil berlari kearah kakek dan neneknya. Sedangkan jeno dan renjun, hanya mampu menggelengkan kepala mereka akibat kelakuan sang anak.

"Ah, cucu opa tersayang, kenapa semakin berat hmm?."
Ucap jaehyun, sambil membawa sang cucu kegendongannya.

"Pa, jangan gendong lele, dia berat."
Ucap renjun, yang kini sudah berhadapan dengan kedua mertuanya.

"Tidak apa ren, papa masih kuat kok gendong lele. Gendong mamamu saja papa masih kuat, masa gendong cucu tersayang papa ini tidak bisa."
Jawab jaehyun, yang langsung dihadiahi sabuah pukulan dari doyoung, juga kekehan anak dan menantunya.

"Kamu ini jae, ada-ada saja bicaranya."
Ucap doyoung, sambil melirik tajam sang suami.

"Sudah, jangan dengarkan papa, lebih baik kita masuk."
Lanjut doyoung berucap, yang diangguki oleh jeno juga renjun, hingga kemudian mereka semua masuk kedalam rumah mewah milik orang tua jeno.

"Opa, besok ajak lele jalan-jalan ya."
Ucap chenle pada jaehyun, kini kelimanya tengah duduk diliving room rumah itu.

"Memang lele tidak lelah, kalau besok mau langsung jalan-jalan?."
Seru doyoung terdengar, yang dijawab gelengan kepala sang cucu.

"Lele mau pergi kemana?, nanti opa akan antarkan lele kemanapun."
Jawab jaehyun, sambil menatap lekat wajah manis sang cucu.

"Pantai opa, lele mau kepantai."
Ucap chenle, sambil menatap penuh harap pada kakeknya.

"Baiklah, besok opa akan ajak kalian semua kepantai oke."
Jawab jaehyun sambil tersenyum, membuat chenle memekik girang. Bahkan keempat orang dewasa yang berada disana, sampai tertawa gemas akibat tingkah chenle.

JaemRen Short FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang