10. The Forgotten Past [1]

                                    

                                          

                            

                                
                            
                              
                                  
                              
                              
                                
                                  
                                  
                                
                              
                             
                            
                            
                          
                          
❤️❤️
Na Jaemin.
x
Huang Renjun.
..
Slight NoRen
..
..
[Horror, Blood, Violence, Suicide, Little Angst].
"Jung chenle, jung jeno."
Teriak renjun dari meja makan, memanggil anak dan sang suami yang masih bersiap didalam kamar mereka masing-masing.
"Ya mami / Ya sayang."
Jawab keduanya bersamaan, hingga selang beberapa saat kemudian, terdengar langkah kaki menuruni anak tangga rumah mereka. Diselingi sedikit canda dan tawa, dari jeno juga chenle.
Cup...
"Selamat pagi mami cantiknya lele."
Ucap chenle, setelah mengecup pipi sang ibu, kemudian anak berusia sepuluh tahun itu bergegas duduk dibangkunya.
Cup...
"Pagi sayang."
Giliran jeno yang berucap, sambil melakukan hal yang sama dengan sang anak. Mengecup pipi renjun, istri tercintanya. Kemudian jeno juga duduk dibangkunya, bergegas menyantap sarapan yang telah renjun siapkan.
"Mami, papi, setelah lele selesai ujian ini, kita jadi berlibur kan?."
Tanya chenle, sambil mengunyah roti bakar buatan sang ibu.
"Tentu sayang, papi sudah siapkan semuanya kok, sekalian kita jenguk opa dan oma."
Jawab jeno, sambil meletakan cangkir tehnya kembali keatas meja.
"Hari ini lele berangkat kesekolah dengan siapa?, papi atau mami?."
Tanya chenle lagi, sambil menatap ayah dan ibunya bergantian.
"Sama mami ya, papi ada meeting pagi ini nak."
Jawab renjun, dengan senyum yang menghiasai wajahnya.
"Ay ay mami."
Jawab chenle, membuat jeno dan renjun tertawa.
"Sayang, aku harus berangkat sekarang."
Ucap jeno, sambil melirik jam ditangannya. Kemudian jeno berdiri, dan mendekat kearah anak sematawayangnya dan renjun.
"Papi berangkat duluan ya sayang, belajar yang baik, dan jangan nakal oke."
Lanjut jeno berucap, sambil mengecup kening chenle.
"Siap bos."
Jawab chenle, sambil memberikan senyum cerahnya pada sang ayah.
Setelah berpamitan dengan chenle, jeno bergegas menuju kantornya, diiringi dengan renjun yang turut mengantar sang suami sampai kedepan rumah mereka.