"Del!"
"Del.. please, bangun!"
"Lo nggak boleh ninggalin kita lagi, Del!"
"Delooon---"
Suara Xenon, Raksa, juga Amino, terdengar bersahut-sahutan. bahkan Kara, suara remaja itu tidak terdengar lagi karena isakan mengambil alih. kini, tubuh Delon yang tidak sadarkan diri dikelilingi oleh Zirco, Sharlock, Sharing, Arsen, Neo, juga Gala.
Zirco yang bernotabene Ayah kandung Argon. terdiam begitu melihat penampakan Delon yang sekarang, bertubuh mungil dengan rambut semi ikal. remaja itu seolah kembali menjadi anak-anak dengan wajah menggemaskan, sekaligus lucu. belum lagi piyama tidur yang remaja itu pakai, berwarna kuning dengan motif konsonan langit. bahkan, suaranya tidak terdengar sejak tadi karena masih diliputi perasaan terkejut. tadi, Dia hanya melihat dari jauh. dan, Dia tidak akan mengira jika dari jarak dekat, anak angkat putra sulungnya itu akan terlihat amat lucu.
Raut khawatir, sekaligus gelisah. terlihat sangat kentara di wajah mereka. Rainer juga sudah melakukan CPR sebagai bentuk pertolongan pertama begitu jantung Delon berdetak semakin lemah. itu disebabkan oleh tenggorokan yang merasa terhimpit, yang berimbas pada saluran pernapasan, hingga kesulitan menghirup oksigen.
"Kak," Gala mengigit jari seraya menoleh ke arah Neo. rasa takutnya begitu mendominasi hingga pikiran-pikiran buruk yang terlintas, tidak sempat dia tepis. apalagi tangis Kara yang terdengar semakin histeris, bersahut-sahutan dengan isak tangis Minor yang masih memeluk tubuh Dein yang sudah tidak bernyawa.
Neo berdecak seraya membalas tatapan Gala dengan nyalang. Dia tidak suka dibuat semakin takut seperti ini. alhasil, setelah melihat Rainer menyingkir se-usai kembali melakukan CPR di bagian tengah dada anak angkat Kakak sulungnya itu. Dia bergerak untuk mengambil alih. namun, bukannya melakukan seperti yang dilakukan ketua pengawal khusus itu. Dia justru memposisikan wajahnya di samping telinga Delon. "Motor buat kamu yang dibeli Kak Ar, sudah ada di Mansion, Delon. kalau kamu tidak bangun sekarang, pasti besok udah dibuang!"
Ajaibnya, kelopak mata Delon langsung bereaksi dengan bergerak-gerak seakan ingin terbuka.
Melihat hal itu, Xenon yang berada di sisi kanan, langsung menepuk pelan pipi Delon. "Del!"
Bukan hanya Amino yang mengulum senyum agar tidak tertawa. melainkan Raksa juga. penyebabnya, karena mereka berdua mendengar dengan jelas apa yang Neo bisikan di samping telinga Delon. sementara yang lain, memasang raut heran setelah Neo kembali duduk dengan tegak.
Kara yang sudah menghentikan tangis, dengan segera mendudukkan diri di samping tubuh Delon yang terbaring lemah. Dia juga tidak tinggal diam, tubuh anak angkat Kakak sulungnya itu di guncang dengan pelan. "A--ayo Delon, bangun!"
Delon mengerang dengan napas yang masih terdengar tidak stabil. kelopak matanya yang terpejam, semakin bergerak-gerak ingin terbuka. belum lagi telinganya yang terus mendengar namanya dipanggil secara berulangkali. begitu merasakan dadanya yang kembali ditekan, kelopak matanya langsung terbuka dengan sempurna.
"De---delon.."
Hal pertama yang dilakukan Delon setelah berhenti batuk-batuk. ialah melihat sekeliling, dari Zirco, Sharlock, Sharing, Arsen, dan Gala. mereka semua kompak menghela napas lega. lalu Xenon yang menatapnya dengan senyuman tipis, Amino dan Raksa yang membalas tatapannya dengan cengiran lebar. Kara yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca. dan terakhir Neo, adik kedua Ayahnya itu membalas tatapannya seraya berujar tanpa suara. gerak bibir yang Dia tangkap dari pemuda itu ialah, M-o-t-o-r.
"Minum, Delon."
Delon yang sudah duduk dengan bantuan Sharlock, justru menggeleng begitu melihat sebotol air yang diulurkan Arsen. "M-Mau Amer.." ujarnya yang disambut decakan malas ketiga sahabatnya yang masih di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different, D.A || Selesai ||
Short StoryIni kelanjutan story Different Soul★DERA☆ ya. kalau berkenan, mampir ke sana dulu~ ________ Bukan hanya menceritakan perbedaan sikap antara Delon dan Kara. Tapi, ini juga akan menceritakan kisah Argon dan Delon yang statusnya sudah berubah, yakni me...