★ D.A - S3 - 19 ☆

10.1K 1.4K 319
                                    

Bunyi tembakan yang terdengar bersahut-sahutan masih memekakkan telinga. para pengawal yang dibawa oleh Dein masih berdiri menembaki mobil tempat mereka berlindung. Minor juga sudah turun dari balik kemudi, dan kini ikut bersembunyi bersama. sementara Xenon, remaja itu masih duduk di samping mobil Land Cruiser hitam. tidak terlihat takut sedikitpun. bahkan, tubuh remaja itu juga menyandar santai pada mobil.

Delon yang berada di dekapan Argon, berkali-kali memejamkan kelopak mata. jantungnya berdetak kencang dengan tidak stabil. perasaannya juga amat kacau, di sini hanya ada mereka berempat. sementara Dein bersama berpuluh-puluh pengawal. "Ayah.. aku nggak mau mati hari ini," ujarnya yang semakin mengeratkan pegangan tangannya di sekeliling leher Ayah angkatnya itu.

Argon mendengus samar. tangannya yang membalas pelukan, beralih mengelus punggung putranya. "Ayah di sini, Delon. tidak akan terjadi apa-apa!" balasnya yang kemudian bergerak untuk berdiri begitu mendengar bunyi tembakan yang sudah senyap karena kehabisan amunisi. dengan perhitungan yang matang, kakinya segera berlari menghampiri mobil yang terparkir tidak jauh di depan.

Sementara Minor yang sejak tadi diam. ikut berlari di belakang Argon tanpa diperintah, Dia tidak tahu harus berlindung kepada siapa. Tea, Kakak satu-satunya itu sudah tiada. keluarga yang Dia punya di Indonesia, juga hanya Dein. perasaan terkejut, sekaligus syok karena melihat Kakaknya terbunuh di depan matanya sendiri, masih belum hilang. meski tangisnya sudah berhenti, rasa sakit yang menerpa, masih terasa sangat menyakitkan. seolah pisau yang menikam tepat di ulu hati, semakin ditekan hingga menimbulkan sensasi perih, beserta nyeri yang berlebihan.

Alasan kenapa Argon memilih berlindung di balik mobil yang Dia bawa, karena permukaannya yang dilapisi anti peluru. ini bukan mobil yang biasa berada di garasi Mansion mereka, karena mobil ini milik Rainer. pemuda yang berstatus sebagai ketua pengawal khusus itu baru tiba setelah mengawal Zirco dari Bandara.

Dua setengah jam sebelumnya. mereka yang masih berkumpul di ruang keluarga untuk merencanakan pesta kecil-kecilan ulangtahun Delon dan Kara. justru tidak fokus karena suara peringatan yang tiba-tiba terdengar amat nyaring dari ponsel Xenon.

Begitu Xenon menjelaskan jika notifikasi itu berasal dari cincin hasil modifikasi Genta. dan, diberikan kepada Delon. semua orang memekik heboh. terutama Argon, amarahnya langsung menggelegak sampai kepala. terlebih, setelah mengingat ini terjadi karena keputusan putranya yang meminta untuk bersama keluarga Galagher selama dua hari. 

Yang terjadi selanjutnya, justru membuat kemarahan Sharlock memuncak karena Argon yang bergerak secara gegabah. tidak membawa apapun untuk melindungi diri. beruntung, Rainer dengan lantang mengatakan jika di dalam mobil yang dibawa oleh putra sulung Zirco itu terdapat senjata, lengkap dengan amunisi.

Kara? remaja itu bahkan mengamuk histeris dengan penuh amarah. hanya beberapa saat. karena selanjutnya, mereka ikut menyusul dengan pengawal khusus yang dibawa oleh Rainer.

"Ba--bang.. Minor."

Minor tersentak begitu mendengar suara kecil Delon. Dia yang sejak tadi sudah berjongkok di samping Xenon, tidak menyadari saat tiga pasang mata menatapnya dengan tatapan yang berbeda-beda. "Ke---kenapa?" tanyanya dengan meremas ujung Hoodie yang Dia pakai. jantungnya juga berdetak kian menggila begitu melihat tatapan Argon yang teramat tajam.

Tanpa mengatakan apapun. tangan Delon yang memegang sebotol air, terulur ke hadapan Minor yang langsung diambil oleh remaja itu dengan gerakan ragu-ragu. "Lo kenapa, sih, Xe?" tanyanya setelah mengalihkan tatapan dari Minor yang terlihat canggung berada di antara mereka. sahabatnya itu terlihat tidak memiliki tenaga, raut wajahnya bahkan terlihat pucat pasi.

Xenon mendengus samar. sebelum menjawab, matanya lebih dulu melirik sekilas ke arah Argon yang masih memastikan para pengawal belum kembali menembakkan peluru. "Ayah lo gila, Del!"

Different, D.A || Selesai ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang