51 - SEBUAH PETUNJUK

29.5K 3.8K 286
                                    

hai, aku update cepet nih! Yuk ramein vote sama komen biar update lagii🙆🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hai, aku update cepet nih! Yuk ramein vote sama komen biar update lagii🙆🌷

****

Suasana malam di rumah Ellie cukup ramai meskipun hanya mengadakan acara makan malam bersama Alfred, Daren, Eca, bi Atun dan pak Anto.

Banyak hal yang mereka bicarakan dengan asik. Bahkan tak henti-hentinya pak Anto dan Alfred bercanda di sela-sela kunyahan mereka membuat yang lain tertawa walaupun terkesan sedikit garing.

Memang ada saja lawakan orang Jawa terhadap bule seperti yang pak Anto lakukan terhadap Alfred. Pak Anto sengaja berbicara menggunakan logat jawa yang dibalas Alfred dengan bahasa Inggrisnya meskipun keduanya sama-sama tak tahu arti dari masing-masing bahasa tersebut.

Setelah acara makan malam selesai, Ellie memilih untuk segera kembali ke kamarnya. Bukan tanpa alasan ia meninggalkan obrolan mereka yang masih ada di meja makan, tapi karena ada sesuatu yang harus benar-benar segera ia cari di dalam kamar.

Menutup pintu kamar dengan rapat, bahkan sampai menguncinya. Ellie kini berdiri di tengah-tengah lantai kamar sembari mengingat-ingat di mana ia menyimpan sebuah kotak berukiran megalodon milik ayahnya dulu.

Jarinya pun menjentik saat teringat bahwa benda itu pernah ia simpan di bawah kasur. Lantas Ellie berjongkok, melongokkan kapalanya ke bawah kasur dan mendapati apa yang ia cari.

Diambilnya kotak berukuran lumayan besar itu dengan dua tangan. Lalu ia pun berjalan menuju meja belajar, tak sabar untuk membuka kotak peti tersebut.

"Gue lupa kuncinya di mana," gumam Ellie menghela nafas kesal. Kebiasaannya yang gampang lupa menyimpan sesuatu memang sulit dihilangkan.

Ellie kembali diam memukul-mukul kecil kepalanya supaya bisa kembali ingat. Hingga tak berapa lama, ia pun bangkit dari posisi duduknya dan berjalan menuju lemarinya berada.

"Ketemu, kan. Emang dasar remaja jompo," dumel Ellie sedikit berjinjit mengambil kotak kecil berisi kunci di lemari bagian paling atas.

Ia kembali mengambil posisi duduk di kursi meja belajar. Ditiupnya lebih dulu kotak berukiran Megalodon tadi yang sedikit berdebu. Lalu ia pun menatap lekat ukiran indah kotak itu.

"Let's see what's inside," gumam Ellie menarik nafas panjang dan mulai mengeluarkan kunci emas dari kotaknya dan bersiap memasukkan kunci itu ke lubang gembok yang mengunci kotak berukiran megalodon.

Hal pertama yang Ellie lihat saat kotak itu terbuka adalah sebuah jaket lusuh penuh dengan sobekan di berbagai sisi. Ellie mengerutkan alisnya dalam melihat itu, kenapa isinya malah jaket?

Saat tangannya mengambil jaket tersebut, tenyata ada sesuatu yang tadi belum terlihat oleh mata. Lantas Ellie pun meletakkan jaket tadi ke atas meja. Dan beralih pada beberapa benda di antaranya adalah sebuah belati yang dibungkus kain bewarna merah tua. Serta dua buah gulungan kertas yang terlihat usang.

BRATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang