Maaf bila ada typo.
Mew tengah bersantai di cafe dekat apartemennya, pagi ini akan bersantai saja dulu karena ia akan sibuk disiang hari.
Mew tengah menguntit akun yang mencuri perhatiannya. Ternyata akun bernama Gulf Kanawut itu selalu menyukai apa saja yang di unggah dilaman sosial medianya.
"Dia sangat berani, dia benar-benar polos, padahal akun centang biru tak akan gegabah berkomentar. Ia tak takut di kira akan numpang pamor". Mew terkekeh ia merasa sangat gemas atas tindakan akun tersebut.
Mew tersenyum sangat lebar.
Mew melihat jam di ponselnya. Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 10 siang. Mew harus bergegas pergi untuk pergi kelokasi syuting MV hari ini.
Skip.
Dalam perjalanan menuju lokasi syuting Mew tetap fokusnya ke ponselnya. Entah ada hal apa ia sangat tertarik kepada akun Gulf Kanawut.
"Tasz, lihat ini apa kau tahu dia?". Tanya Mew sembari menunjukan ponselnya.
Tasz menelisik ia benar tak tahu.
"Aku kurang tahu Phi, kenapa memangnya?". Tanya Tasz penasaran.
"Dia model Ch4, namun aku tak pernah melihat dia secara langsung". Terang Mew sambil kembali menatap ponsel.
Tasz hanya menjawab beroh ria.
"Cari tahu tentang dia, aku ingin bekerja sama dengannya". Final Mew membuat Tasz terkejut. Bosanya ini selalu seenaknya, ia tak memikirkan orang lain. Memangnya perihal yang mudah mengajak seorang model bekerja sama?. Ck yang benar saja.
Mau tak mau Tasz mengiyakan permintaan aneh bos-nya ini. Seperti tengah mengidam saja.
"Kau akan menggarap project apa Phi dengan model?". Tanya Tasz ia merasa harus menanyakan ini.
"Entahlah, hanya saja atur saja pertemuannya". Mew menjawab sangat santai. Mew benar-benar menganggap perihal yang mudah.
"Ah..baiklah, kami akan berusaha". Tasz sangat pasrah. Ia tak mau berdebat, karena tetap saja Mew akan menang.
Klik..
Mew memotret dirinya sendiri didalam mobil. Lalu ia mengunggah kesosial medianya.
"Selamat beraktifitas semuanya aku harap kalian tetap semangat #Mewlions".
Mew tersenyum ia seperti tengah menunggu seseorang akan berkomtar. Mew benar-benar menunggu itu.
Notifikasi Mew menjadi berisik ia memilih mendiamkannya. Ia tahu pasti itu fans-nya yang berkomentar.
Daripada sangat penasaran Mew mengambil ponselnya, ia memeriksa satu persatu komentarnya. Mew merasa menjadi berkali-kali lipat bersemangat karena fans-nya benar-benar memberi dukungan yang tak pernah berkurang.
Mew merasa kecewa ternyata akun Gulf Kanawut belum berkomentar dan juga belum menyukai postingn Mew.
Mew mematikan ponselnya lalu menyimpannya disaku celananya.
Tasz sang manager menggelengkan kepalanya, ia merasa sangat ingin sekali tertawa karena sikaf kekanakan Mew yang tak sesuai dengan wajahnya.
Di depan publik Mew seperti mempunyai 3 kepribadian, ia bisa menjadi cool, menggemaskan bahkan bisa terlihat seperti tengah menahan marah.
Namun aslinya Mew itu seorang yang tegas, namun juga dekat dengan seluruh staffnya, hanya saja Mew jarang sekali menunjukan sikap seperti ini, makanya membuat Tasz ingin sekali tertawa.
***
Di tempat lain Gulf tengah terduduk manis diruangan produser bernama Kai ini. Gulf tengah menunggu Kai yang beberpa jam lalu diajak bertemu. Gulf yang meminta ia sangat penasaran apa yang di maksud produser kondang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Artist My Boyfriend (End) PROSES REVISI
FanfictionMenceritakan seorang pemilik agency yang mencintai artisnya sendiri. aku berbeda, kau harus tahu itu -Mew Suppasit akan takan jatuh kelubang yang sama -Gulf Kanawut