GADIS DESA & CEO MUDA

339 15 1
                                    

PART 25

Putri mengambilkan makanan untuk suami tercintanya
Hari : terimakasih sayang 😊
Putri : sama-sama Bang 😊
Setelah mengambilkan makanan untuk suami tercintanya Putri duduk
Hari : sayang kamu nggak makan?
Putri : Putri nggak laper Bang
Hari : laper nggak laper harus makan sayang, kamu nggak boleh sampai nggak makan, makan ya (bujuknya)
Putri : beneran Bang Putri nggak lapar
Hari menggeser tempat duduknya
Hari : makan (menyodorkan sendok yang ada nasi dan lauknya)
Putri : Putri nggak mau bang, jangan dipaksa (nada manja)
Hari : kali ini Abang nggak akan nurutin kamu. Makan (menatap tajam Putri)
Putri yang mendapat tatapan tajam dari suaminya langsung menunduk dan menangis
Hari : Abang menyuruh mu makan, bukan menyuruh mu nangis, suruh makan saja susah, nanti kalau kamu sakit siapa yang ngerasain nya kamu sendiri kan, kamu nggak kasihan sama Ibu, ibu pasti kefikiran kamu kalau kamu sakit, kamu nggak mau nurut sama suami kamu (Hari mengangkat lembut dagu Putri supaya menatap diriny). Makan
Putri manut menerima suapan Hari
Putri : maafin Putri bang, Putri sudah membuat Abang marah sama Putri (Putri nangis)
Hari : kamu tau kan Abang paling nggak bisa marah sama kamu. Makanya nurut sama suami (Hari menyeka air mata istrinya) jangan nangis Abang menyuruh mu makan bukan menyuruh mu nangis
Putri : maaf (menggenggam tangan Hari)
Hari : makanya nurut
Putri : iya Bang, Putri nurut sama Abang, Putri nggak mau Abang marah lagi sama Putri
Hari tersenyum
Hari menyuapi istri tercintanya sampai makannya habis, setelah seks menyuapi istri nya Hari baru makan

Keesokan harinya
Hari sudah rapi dengan pakaian kantornya yang sudah disiapkan istri tercintanya. Setelah itu mereka berdua sarapan, selesai sarapan Putri mengantarkan suaminya sampai ke teras
Hari : sayang Abang tinggal ke kantor ya, kamu dirumah sama Bik Ijah
Putri : iya Abang 😊
Hari : ingat jangan capek-capek kamu cukup temani Abang dan layani Abang saja, urusan rumah masak dan lainnya biar Bik Ijah saja ya
Putri : iya Abang sayang, Abang nanti pulang jam berapa?
Hari : Abang usahain pulang pas jam makan siang ya, soalnya habis meeting di kantor Papi, Abang mau ke kantor dulu, Abang sudah lama nggak ke kantor sayang
Putri : kalau begitu biar Putri anterin makan siang ke kantor Abang saja ya. Boleh kan bang? (Memohon dengan wajah gemes)
Hari : iya istri ku yang cantik
(Hari mencubit gemes pipi Putri) Abang berangkat kerja dulu ya
Putri : iya bang 😊
Hari : assalamualaikum (mencium kening Putri lama)
Putri : wa'alaikumsalam Abang (mencium tangan Hari)
Hari masuk ke dalam mobil lalu menjalankan mobilnya. Setelah mobil suaminya meninggalkan halaman rumah Putri masuk ke dalam rumah
Jam menunjukkan pukul 10.00 Putri bersiap-siap untuk mengantarkan makan siang suaminya
Putri : Bu Ijah Putri nganterin makan siang untuk Abang ya
Bik Ijah : iya nyonya
Putri : Bu Ijah jagain rumah. Assalamualaikum
Bik Ijah : wa'alaikumsalam nyonya
Putri pergi ke kantor suaminya diantar supir

KANTOR HARI
saat Hari fokus dengan laptopnya tiba-tiba ada yang mengetuk pintu
Tok tok tok
Hari : masuk
Orang tersebut masuk dan mendekati Hari. Hari masih fokus dengan laptopnya
....... : Sibuk banget kamu sayang
Hari langsung mengehentikan aktivitas nya dan mendongak menatap orang tersebut
Hari : kamu (berdiri) ngapain kamu ke kantor saya?
....... : Aku kangen sama kamu sayang (saat ingin membelai pipi Hari menepis tangan orang itu)
Hari : jangan berani-berani kamu menyentuh ku Meta
Meta : kamu kenapa sih sayang, kok nggak mau aku pegang
Hari : sayang-sayang, nggak sudi saya, saya hanya milik orang tua dan istri saya.
Meta : kamu sudah menikah Hari?
Hari : iya saya sudah menikah
Meta : kok kamu tega ninggalin aku
Hari : tega? Siapa yang tega? Kita nggak ada hubungan apa-apa, dan kamu memang kamu siapa hah?
Meta : aku kan pacar kamu
Disaat Meta bilang pacar nya Hari disaat itu Putri membuka pintu ruangan kerja suaminya.
Bak petir di siang bolong, hati Putri sakit.
Hari : sayang
Putri memaksakan senyum
Putri : Putri mau nganterin makan siang buat Abang, takut Abang nggak sempat makan karena sibuk (dada Putri sesak)
Hari : sayang Abang bisa jelasin, ini nggak seperti yang kamu lihat sayang (menggenggam tangan Putri)
Putri : Putri mau pulang Bang (nangis)
Hari : kamu disini saja sayang (Hari memohon). Kamu pergi dari kantor saya
Hari menatap tajam Meta
Meta berjalan melewati HARPUT, Meta mantap sinis Putri dilihatnya dari ujung kepala sampai ujung kaki Putri
Meta : dasar perebut pacar orang
Hari : jaga ucapan kamu, kamu bukan siapa-siapa saya
Meta : Hari kamu kok gitu sih sayang, aku kan pacar kamu
Hari : pergi dari sini (teriaknya)
Meta : ba baik aku pergi
Meta meninggalkan kantor Hari
Putri : bang lepasin sakit (Putri berusaha melepaskan genggaman tangan Hari)
Hari melepaskan genggaman tangannya lalu menutup pintu ruangan kerja nya.
Hari : Abang bisa jelasin sayang, ini nggak seperti yang kamu fikiran
Putri : Putri kecewa Bang, ternyata ini kelakuan Abang di belakang Putri, Abang ketemu dengan perempuan lain di kantor Abang (Putri menangis)
Hari : sayang apa yang kamu tuduhkan ke Abang itu semuanya salah
(Jadi Meta itu teman kampus Hari, dia yang mengejar-ngejar Hari, dia hanya menginginkan harta Hari saja)
Putri : Putri kecewa sama Abang
Hari : sayang dengerin dulu penjelasan Abang, setelah itu kamu mau marah sama Abang silahkan
Putri duduk di sofa ruang kerja Hari, Hari berlutut di depan Putri
Hari : sayang (memegang tangan Putri) Abang nggak ada hubungan apa-apa sama perempuan tadi, dia satu angkatan kuliah Abang, dia yang ngejar-ngejar Abang, dia mendekati Abang hanya karena menginginkan harta Abang saja sayang. Abang sayang sama kamu, Abang cinta sama kamu, cuma kamu yang ada di hati Abang sayang.
Sepanjang Hari menjelaskan Putri menatap mata Hari, tidak ada kebohongan sama sekali, Hari jujur ke istri nya
Hari : Abang sudah jujur ke kamu, kamu mau percaya apa tidak sama Abang, Abang terima.
Putri memeluk suaminya
Putri : maafin Putri bang, maafin Putri karena Putri sudah menuduh suami Putri yang bukan-bukan maafin Putri Bang maafin Putri
Hari : Abang cinta dan sayang sama kamu Put. Abang ngerti perasaan kamu
Harput melepaskan pelukannya. Hari menyeka air mata istrinya
Hari : kamu cinta dan sayang sama Abang kan?
Putri : Putri cinta dan sayang sama Abang. Maafin Putri ya Bang karena Putri.......
Hari tidak kuat mendengar kata-kata minta maaf dari istri nya, lalu Hari mencium bibir istrinya lama.
Tok tok tok suara mengetuk pintu
Harput membenarkan posisi nya
Hari : siapa
Sekertaris : saya pak Hari
Hari : masuk
Sekertaris masuk
Sekertaris : maaf pak buk mengganggu
Hari : ada apa?
Sekertaris : tanda tangan pak
Sekertaris menyodorkan berkas yang mau ditandatangani oleh Hari. Hari menandatangani berkas tersebut
Hari : sudah nggak ada yang ditandatangani lagi
Sekertaris : sudah pak, saya permisi dulu. Mari Bu
Putri : iya 😊
Sekertaris keluar

GADIS DESA & CEO MUDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang