Chapter 27 : Dunia Tanpa Kebebasan

9 0 0
                                    

Aku kira setelah sangat lama terjebak di dalam kehampaan tak berujung, bahkan sempat menjadi gila, aku akan merasakan suatu perbedaan dalam diriku. Namun, aku malah tidak merasakan apa apa sama sekali, dan hal itu cukup menggangguku. Jika bahkan hal seperti itu tidak mengubahku sama sekali, maka aku takut kalau aku akan mulai kehilangan tumpuan akan apa itu kenyataan, dan aku akan mulai meragukan segala hal, bahkan diriku sendiri. Satu hal lagi yang membuatku cukup kebingungan, walaupun aku sudah berada dalam kehampaan itu dalam waktu yang sangat lama, tapi aku masih saja belum bisa mengendalikan kekuatanku dengan sempurna. Aku masih saja sering tiba tiba berpindah ke tempat yang tidak aku kenali.

Seperti yang terjadi saat ini. Kali ini aku berada di dimensi yang lain dimana semuanya sangat rapi dan damai. Orang orang di dunia ini sangat taat terhadap aturan, sehingga tidak terjadi kejahatan sama sekali, bahkan aku tidak melihat adanya sampah sedikitpun. Sungguh dunia yang sangat indah. Aku mencoba untuk berjalan jalan ke beberapa tempat, dan aku langsung menyukai dunia ini. Aku duduk di salah satu bangku yang ada di taman sambil menikmati ketenangan yang ada di dunia ini. Saat aku sedang bersantai, ada seseorang yang mendekat kearahku, dan aku sedikit bergeser untuk memberinya tempat untuk duduk.

Orang itu kemudian duduk disampingku, kemudian dia mengajaku bicara. Namun, tidak aku sangka kalau orang tersebut adalah Linda.
Linda:"dunia yang sangat indah bukan?"
Fadli:"apa yang kamu lakukan disini?"
Linda:"kamu tidak perlu sewaspada itu, aku hanya ingin menemanimu saja"
Linda:"kita sudah terpisah sangat lama, dan sekarang aku bisa kembali berada di sisimu, jadi aku tidak akan menyia-nyiakannya"
Fadli:"tidak peduli apapun yang kamu katakan, aku tidak akan ikut denganmu"
Linda:"tenang saja, aku tidak akan melakukan itu"
Linda:"untuk sekarang"
Aku kemudian mencoba untuk mengabaikan dia dan mencoba kembali untuk menikmati ketenangan dari dunia ini lagi.

Tapi sayangnya, Linda masih saja mengajaku bicara.
Linda:"hei, apa kamu tau sesuatu tentang dunia ini?"
Fadli:"tidak, bisakah kamu meninggalkanku sendiri?"
Fadli:"sudah lama aku tidak menemukan dunia yang damai seperti ini"
Linda:"owh ayolah, aku punya beberapa informasi tentang dunia ini"
Fadli:"aku tidak peduli, jadi diamlah"
Aku lalu mencoba untuk menutup mataku dan berpura pura untuk tidur.
Linda:"apa kamu yakin? Aku jamin informasi ini akan cukup menarik bagimu"
Fadli:"diamlah Linda"
Linda:"paling tidak biarkan aku memberitaumu satu hal saja tentang dunia ini"
Aku kemudian menghela nafasku karena dia terus saja menggangguku.

Akhirnya aku memutuskan untuk mendengar keinginannya.
Fadli:"huft, baiklah! Apa yang ingin kamu katakan?"
Aku langsung menyesali pilihanku untuk mendengarkan dia, karena hal yang dia katakan langsung menghancurkan pandanganku tentang dunia ini. Informasi yang dia katakan kepadaku adalah...
Linda:"tidak ada kebebasan di dunia ini"
Aku langsung kembali membuka mataku dan melihat kearahnya.
Fadli:"apa katamu?"
Linda:"kebebasan, harapan, hasrat, dan hal hal tidak penting seperti itu tidak ada di dunia ini"
Linda:"orang orang di dunia ini membuang itu semua agar mereka dapat menaati semua aturan yang ada dan membuat sebuah dunia yang damai dan nyaman seperti ini"
Linda:"dunia yang sangat kamu sukai"

Fadli:"jangan bercanda kamu Linda, manusia tidak akan bisa hidup tanpa semua itu"
Linda:"sayangnya aku tidak sedang bercanda rajaku"
Linda:"layaknya sebuah mesin, orang orang di dunia ini akan selalu melakukan hal yang sudah diprogramkan kepada mereka, mereka tidak akan pernah melakukan hal lain diluar itu"
Linda kemudian berdiri dan membentangkan kedua tangannya.
Linda:"sebagai contoh, lihatlah disekitar kita, di taman ini, apa kamu melihat ada anak anak yang bermain di taman ini seperti anak anak di dunia lain?"
Aku langsung terdiam setelah mendengar itu, karena hal yang dia katakan memang benar.

Biasanya aku selalu melihat anak anak bermain di taman seperti ini tidak peduli di dunia apa aku berada. Bahkan di dunia yang hancur akibat peperangan saja, aku masih dapat menemukan anak anak yang bermain dengan teman teman sebayanya. Sial! Kenapa aku tidak menyadari hal ini sebelumnya.
Linda:"anak anak di dunia ini mendapatkan tugas untuk belajar, dan itulah yang akan mereka lakukan hingga mereka dewasa, mendapat pekerjaan, lalu mereka menikah dengan orang yang bahkan tidak mereka kenal"
Linda:"kemudian mereka akan memperlakukan anak anak mereka dengan cara yang sama"
Linda:"hal itu akan terus menerus terulang tanpa henti"

Aku kemudian ikut berdiri dan menatap tepat kearah matanya.
Fadli:"kenapa kalian membiarkan dunia ini terus berjalan seperti ini?"
Fadli:"jika terus seperti ini, dunia ini akan menjadi dunia yang hampa, tidak akan ada bedanya dunia ini dan ruang kosong tanpa batas itu"
Linda langsung menyeringai kepadaku setelah aku mengatakan itu.
Linda:"lalu apa yang kamu ingin kami lakukan kepada dunia ini? Merusaknya? Atau bahkan menghancurkannya?"
Fadli:"tentu saja tidak, kalian adalah para penjaga waktu bukan? Kalian harusnya mengetahui cara untuk memperbaiki dunia yang hampa seperti ini"
Linda:"apa yang harus diperbaiki jika tidak ada yang rusak?"

Linda:"sejak awal tercipta, dunia ini memang tidak memiliki kebebasan, apa menurutmu yang akan terjadi jika kami memberi kebebasan kepada dunia seperti ini?"
Awalnya aku ingin membalas pertanyaan itu, tapi aku melihat beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi, dan tidak ada satupun yang berakhir baik. Jadi aku menutup mulutku dan tidak menjawab dia.
Linda:"dan bukankah aku sudah bilang padamu?"
Linda:"berbeda denganmu yang bisa melakukan apapun yang kamu suka, kami tidak bisa terlalu banyak terlibat dengan dunia dunia yang kami awasi"
Linda:"tugas kami hanyalah mengawasi supaya tidak terjadi penyimpangan dalam tatanan multisemesta"
Fadli:"bagaimana jika terjadi sebuah penyimpangan?"
Fadli:"apa yang akan kalian lakukan? Apa kalian akan menghancurkan dunia itu?"

Linda:"tentu saja tidak"
Linda:"kami akan mencoba untuk memperbaiki penyimpangan tersebut dengan mengurus sumber penyimpangannya"
Linda:"tapi jika kami gagal, maka dunia itu akan hancur dengan sendirinya"
Fadli:"dan kalian akan membiarkannya begitu saja?"
Linda:"lalu apa yang kamu ingin kami lakukan?"
Linda:"kami bukanlah dewa, kami tidak bisa mencegah kehancuran sebuah dunia jika dunia itu memang sudah ditakdirkan untuk hancur"
Suaranya Linda sempat menjadi tidak stabil saat dia mengatakan itu, aku juga melihat kalau ada air yang mulai mengalir dari matanya.
Linda:"aku sudah pernah mencobanya, aku sudah mencoba untuk mengubah takdir dari sebuah dunia"

Linda:"dan kamu tau apa yang terjadi selanjutnya?"
Linda:"aku menghancurkan segalanya"
Linda:"hal yang aku lakukan itu memicu reaksi berantai pada tatanan multisemesta, semesta semesta lain yang seharusnya baik baik saja, menjadi ikut berantakan dan hancur hanya karena aku mencoba menyelamatkan sebuah semesta, yang bahkan tidak pantas untuk diselamatkan"
Ketika dia menceritakan hal itu kepadaku, disaat yang bersamaan aku juga dapat melihat peristiwa peristiwa itu terjadi tepat di depan mataku.
Linda:"setelah hal itu, aku juga ikut hancur bersama dengan dunia dunia itu"
Linda:"saat itulah kamu menemukanku, kamulah yang memberitauku tentang kenyataan tentang segalanya, kamulah yang memberiku alasan untuk tetap melakukan yang terbaik"

Linda:"semua orang di Kerajaan Waktu pernah mengalami hal yang sama"
Linda:"dan kamulah yang telah menyelamatkan kami semua"
Setelah mendengar itu semua aku tidak tau aku harus melakukan apa, karena hal hal yang dia katakan sepertinya memang terjadi, dan aku melihat semua itu dengan kedua mataku sendiri. Sejak awal aku memang merasa bersalah kepada Linda karena aku sudah melampiaskan amarahku kepadanya tanpa alasan. Karena itulah aku akan mencoba untuk mendengarkan apa yang ingin mereka katakan, dan aku ikut kembali ke Kerajaan Waktu bersama Linda.

Time WandererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang