Gus Azka yang mendengar itu serasa bersalah karena telah menikah dengan Safira di umurnya yang masih kecil dan juga masih banyak hal yang ingin dia gapai

" Lahh kamu pengen kuliah? "
Tanya Ning syasa sambil melirik Gus Azka
" Belajar pribadi aja sama Gus, kerena Gus Azka juga lulusan jurusan kedokteran loh, bahkan dia bisa lulus dengan waktu beberapa tahun sangking cerdasnya "
Saran Ning syasa kepada Safira

Safira hanya bisa melirik Gus Azka tanpa menjawab, tatapan dingin Gus Azka membuat nyali Safira ciut
" Gimana kak bisa kan? "
Tanya Ning syasa, dia melakukan ini supaya kakak nya dan kakak iparnya bisa lebih dekat

" Tergantung dari Safira nya juga "
Jawab Gus Azka

" Gimana Safira mau kan? Gak disuruh bayar kok sama Gus kamu itu tenang aja "
Bujuk Ning syasa siapa tau rencananya berhasil

" Emmm gimana ya Ning, bisa Gus? "
Tanya Safira kepada Gus Azka memastikan Gus Azka mengajarinya dengan ikhlas dan sepenuh hati

" Insha Allah bisa, nanti saya atur jadwalnya "
Jawab Gus Azka

" Nah gitu dong, yaudah sekarang Safira ayok kawanin saya keliling pasantren, sudah lama saya tidak keliling "
Ajak Ning syasa pada Safira

" Eh tunggu dulu kita makan dulu baru keliling nanti "
Cegah umi Fathimah, karena dia sangat rindu dengan menantunya, kok dibawa pergi gitu aja

" Yaudah ayok kita makan dulu "
Ajak Ning syasa
Safira dan umi sudah duluan jalan kedepan untuk makan  
" Kak gunakan kesempatan syasa dengan bagus ya "
" Inshaa Allah sya "
Jawab Gus Azka sambil mengelus kepala adik kesayangannya itu

" Ayok dimakan sayang lauknya, umi masak ini semua buat kamu lohh "
Ucap umi Fathimah dengan senang

" Eh iya umi makasih yaa "
Saat ini Safira merasa seperti sedang bersama keluarganya sendiri

" Ishh Safira aja yang ditawarin anaknya sendiri dicuekin "
Canda Ning syasa yang membuat umi Fathimah tertawa

" Yaudah hari ini kamu sama Abi, umi mau bersama Safira dulu umi kangen banget nii "
Ucap umi Fathimah dengan memeluk Safira begitu erat

" Udah udah mari makan nanti keburu makanannya dingin "
Ucap sang Abi karena tidak baik berlama lama di depan makanan

" Mari makan, Gus pimpin doanya "
Ucap sang Abi menyuruh Gus Azka memimpin doanya

" Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannar."

Kemudian semuanya makan, tidak ada seorang pun yang berbicara hanya suara dentingan sendok dan piring yang berbunyi
Gus Azka yang melihat Safira memakan dengan sopan dan anggun pun terpukau. Safira ini tipe orang yang ramah, lemah lembut, dan sangkat sopan, kalian harus tau juga Safira ini anak yang lemah juga karena dia anak tunggal dan jarang mendapat perhatian dari ortunya, karena ortunya disibukkan oleh pekerjaan, meskipun begitu Safira tidak pernah mengeluh

Masyaallah sangat cantik sekali istri hamba, rupanya pilihan Abi dan kakek tidak salah, batin Gus Azka

Umi yang menyadari Gus Azka termenung melihat Safira pun membuka suara
" Gus! Dimakan loh makanannya jangan dipandang terus Safira nya "
Goda umi Fathimah

" Eh umi mana ada saya makan dari tadi "
Elak Gus Azka

Safira yang melihat itu hanya terdiam
Benarkah Gus Azka memandangnya dari tadii? Aaa rasanya jantung Safira mau copot dehh, batin Safira berteriak

" Umi syasa dah siap Luan kebelakang yaa "
Ucap syasa berlalu ke dapur

Saat semuanya sudah makan, Safira menyusul umi Fathimah ke dapur untuk membantu menyuci piring
" Umi biar Safira bantu yaa "
Tawar Safira

" Eh tidak usah sayang umi bisa kok, sana duduk sama Ning "
Tolak umi Fathimah dia tidak ingin menanntunya capek

" Gak papa umi, tadi umi udah buatin safira makan sekarang giliran Safira yang bantu umi "
Ucap safira sambil tersenyum

Umi yang mendengar itu menghentikan aktivitasnya mencuci piring
" Nak.. dengar yaa.. umi memasak tadi dengan sepenuh hati, umi udah anggap kamu seperti anak umi sendiri, jadi kamu jangan sungkan ya sama umi, Abi, syasa, dan Azka, kita keluarga, dan juga kalau kamu butuh sesuatu kesini saja umi dengan senang hati menerima kamu nak.. "
Ucap umi panjang lebar

Safira yang mendengar itu sangat terharu air matanya hampir menetes tetapi ia tahan

" Sudah sana, tadi diajak keliling asrama sama Ning? "
Suruh umi Fathimah supaya menantunya tidak menyuci piring

" Baik umi makasih banyak umi "
Balas Safira dengan memeluk umi Fathimah

" Iya sayang "

" Safira pergi dulu, assalamualaikum"

" Waalaikumsalam"

" Ning ayo, tadi ajak jalan jalan "
Ajak Safira lagi

" Ah iya ayok kita pergi "
Ajak Ning syasa

" Safira... "
Panggil Gus Azka

" Iya Gus? "
Jawab Safira

" Hati hati jangan sampai terluka, jika kamu terluka maka saya juga akan begitu "
Ucap Gus Azka sambil tersenyum
Safira salting dibuatnya, kemudian Safira hanya mengangguk dengan wajah yang sudah Semerah tomat

" Alah kakak bisa aja gombalnya "
Goda ning syasa

" Yasudah kami pergi dulu ya "
" Assalamualaikum "

" Waalaikumsalam "

Haii gimana kabarnya semua? Sehat? Emm hari ini tidak ada kata kata cuman sini aja
Jan lupa vote, comment, dan like
Babay lope youuu♥️♥️♥️😘😘😘

Gus AzkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang