16

236 38 7
                                    

"Mingyu dengar... Ini salah paham"

Apa?

"Aku dan Wonwoo tak punya hubungan seperti itu. Kita... Bukan sepasang kekasih"

"Apa maksudmu?"

"Kita hanya...." Ujung mata Seungkwan melirik ke arah Wonwoo, berniat meminta bantuannya . Namun ternyata Wonwoo lebih cepat.

"Sudah cukup Mingyu, kau tak perlu tahu"

"Kalian berpura-pura?"

Mata Seungkwan terbuka lebar saat mendengar ucapan Mingyu. Kenapa tebakannya benar? Batin Seungkwan.

Melihat Seungkwan hanya diam saja, membuat Mingyu yakin tebakannya benar.

"Kenapa kalian harus berpura-pura?"

"Ehm.." cepat berpikir Seungkwan, apa yang harus aku katakan? Seungkwan menggigit bibirnya sendiri.

"Kim Mingyu, ini bukan urusanmu" sela Wonwoo, tapi Mingyu tak mempedulikannya, karena perhatiannya tertuju pada Seungkwan.

"Apa Wonwoo memanfaatkanmu? Karena dia menolak dijodohkan?"

Hah?apa-apaan ini? Kenapa Mingyu bisa menebak semua?

"Bukan, Wonwoo tidak memanfaatkanku"

Pegangan tangan Mingyu tiba-tiba terlepas dari tangan Seungkwan, dan pelakunya adalah Wonwoo.

"Kau sudah selesai? Seungkwan harus pulang"

Namun Mingyu kembali menarik tangan Seungkwan setelah menatap Wonwoo dengan marah "Seungkwan akan pulang denganku" tegasnya dan langsung bergegas pergi membawa Seungkwan, tanpa menunggu jawaban dari Wonwoo.

***

Seungkwan hanya diam saja saat Mingyu menariknya pergi, Seungkwan merasa Mingyu terlihat menyeramkan saat ini. Entah apa yang membuatnya marah.

Begitu sampai di tempat motornya terparkir, Mingyu langsung memasangkan helm nya ke kepala Seungkwan tanpa perlawanan.

"Mingyu..."

"Tak usah bicara apa-apa, cepat naik" Mingyu berbicara dengan lembut, namun entah kenapa masih terasa ada emosi didalamnya.

Seungkwan menutup rapat mulutnya, dan menuruti apa yang dikatakan Mingyu padanya.

***

Sementara di tempat lain, Wonwoo sedang berhadapan dengan Sana. Yang ternyata kebetulan mendengar percakapannya dengan Mingyu.

Sana menatap lurus kearah Wonwoo, sedangkan Wonwoo tak sedikitpun membalas tatapannya.

"Kau benar hanya berpura-pura dengan Seungkwan?"

Wonwoo menarik napas sebelum akhirnya menjawab "Kau bisa mendengarnya sendiri"

"Aku paham kau tak suka dengan pertunangan ini, tapi tak harus dengan memanfaatkan Seungkwan dan berpura-pura menjalin hubungan dengannya."

Jelas ini semua berawal dari Seungkwan yang tiba-tiba membuatnya berbohong tentang hubungan mereka, Wonwoo hanya memanfaatkan situasi, bukan memanfaatkan Seungkwan.

Tapi biarkan saja Mingyu dan Sana beranggapan dia yang jahat, tanpa harus menyalahkan Seungkwan.

"Sana... Kau tahu, aku menyayangimu, tapi hanya sebagai sahabat, selebihnya aku menganggapmu sebagai saudara perempuanku. Aku tak bisa memaksakan perasaanku, karena itu hanya akan menyakitimu"

Ya, Wonwoo jelas tahu, perasaan Sana padanya, berbeda dengannya. Wonwoo tahu bahwa sejak lama Sana menyukainya, lebih dari seorang sahabat. Dan mungkin itu alasannya menerima tawaran ibunya untuk bertunangan dengannya.

PinwheelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang