•|| JUK-17

39.2K 3.4K 304
                                    

"Yang hilang tak akan ku cari, begitupun yang pergi tak akan ku minta hadir kembali."

AZKAILA MAHIDA

Assalamu'alaikum, guys😘

Siapa nih yang nungguin JUK update? Ndak boleh boong loh ya wkwkwk...

Seminggu sudah berlalu sejak pesta pernikahan putra sulung pemilik pondok pesantren Al Ikhlas digelar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seminggu sudah berlalu sejak pesta pernikahan putra sulung pemilik pondok pesantren Al Ikhlas digelar. Dan saat ini pondok pesantren Al Ikhlas tengah melakukan berbagai persiapan untuk acara haflah akhirissannah bagi santri dan santriwati yang sudah khatam Alfiyah Ibnu Malik.

Semua dimulai dari persiapan para santri yang melalar lalaran alfiyah mereka dan ada beberapa santri pilihan yang ditunjuk untuk melantunkan beberapa sholawat.

Begitu pula dengan Kaila dan kawan-kawan yang ikut membantu adik-adik kelasnya. Untuk Zahra sendiri saat ini sudah tidak lagi tinggal di asrama melainkan ikut dengan suaminya tinggal di ndalem.

"Assalamu'alaikum, Mbak Kaila."

Kaila yang saat itu tengah fokus memandu para santri yang ikut dalam grup sholawat pun menoleh ke sumber suara. Ternyata di sana ada Dira, salah satu santri alfiyah tsani.

"Wa'alaikumussalam, ada apa Dir?"

"Emm... begini mbak, boleh gak ya kita bicara diluar aula?" tawar Dira dengan nada memelas.

Kaila yang melihat wajah memelas milik Dira akhirnya mengangguk tanda menyanggupi. Tapi sebelum itu Kaila berpamitan pada para santri yang dirinya latih tadi.

"Ayo, Dir!" Mereka berdua berjalan keluar secara beriringan.

"Jadi ada apa, Dir?" tanya Kaila to the point.

Sejenak Dira menghembuskan napasnya, "Jadi gini mbak, kan untuk haflah nanti kita baik santri putra putri sepakat untuk mengundang Kyai Faisal yang dari Surabaya itu. Tapi kita takut kalau gak kebagian slot, karena saking fullnya jadwal tausiyah beliau."

"Akhirnya tadi kita sowan ke ndalem untuk konsultasi terkait ini. Tapi Abah Kyai dan Bu Nyai malah meminta kita untuk meminta bantuan Mbak Kaila."

Kaila terkekeh kecil mendengarnya. Yang benar saja kan memang Kyai Faisal itu ayahnya dan untung saja mereka tidak menaruh curiga.

"Iya nanti ku bantu semampuku ya, Dir?" respon Kaila pada akhirnya.

Dira yang ada di hadapan Kaila tentu saja terkejut mendengarnya.

"Lah seriusan, Mbak?"

Sekali lagi Kaila tersenyum seraya menganggukkan kepalanya. Entah apa yang terjadi tiba-tiba Dira memeluk erat tubuh ramping Kaila.

"Eh eh apa nih? Dir?"

"Ya Allah, aku seneng banget tau, Mbak. Sumpah ya kita semua udah putus asa banget loh ini dan ternyata ada Mbak Kaila," balas Dira di sela tangisnya. Iya, tadi Dira memang sempat menangis.

Jodoh Untuk Kaila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang