Holla holla hai!
Vote nya jangan lupa bestie!
-HAPPY READING-
T
ring...
Suara alarm yang sangat nyaring itu membuat seorang perempuan yang sedang tidur pulas, terbangun.
Ria menggerakan lengan nya untuk mematikan alarm nya setelah berhasil mematikan alarm, Ria ter duduk lalu mengucek kedua mata nyaa.
"WHAT? JAM 6!" Ria terkejut ketika melihat jam dinding nya menunjukan pukul 06.00.
Dengan tergesa-gesa Ria mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke sekolah.
"Ck! Ini semua gara gara Raka, gue jadi telat bangun kan," dumel Ria seraya mengambil tas gendong nya yang berada di atas meja belajar miliknya.
Ria keluar dari kamar nya, menuruni anak tangga satu per satu dengan cepat, Ria menoleh ke kanan dan ke kiri mencari Lia namun sepertinya Ibu nya itu tidak pulang lagi.
Tanpa lama lama lagi Ria jalan menuju pintu utama lalu membuka lebar pintu berwarna coklat muda itu.
"Selama pagi," sapaan hangat dari seseorang membuat Ria tersenyum.
"Pagi," balas Ria, ia kembali menutup pintu nya kemudian menghampiri Indro yang sudah duduk di atas motor nya.
"Tumben bangun nya telat?" Indro sudah menunggu 20 menit di depan rumah Ria, karna biasanya perempuan itu keluar rumah lebih awal.
"Semalam tidur nya malam, Ndro."
"Kamu pulang malem sama Raka? Ngapain aja? Kenapa pulang bisa ma--"
"Ngga sayang, aku pulang nya ngga malem dan aku ngga ngapa-ngapain. Aku cuma beli barang buat acara Bazaar besok," jelas Ria.
Indro menaiki satu alis nya. "Yakin?" Tanya Indro memastikan.
"Yakin sayang nya akuu,"
***
"Cie yang berangkat bareng Kiesha," goda Sandrinna kepada Santi.
Kedua pipi Santi berubah menjadi merah, jantung nya kembali berdegup kencang seperti saat bersama Kiesha tadi.
"Apaan si kalian," jawab Santi malu-malu.
Sandrinna, Santi dan Lili kini sedang berada di koridor utama mereka baru saja datang.
Sandrinna berangkat bareng Rey, Santi berangkat bareng Kiesha dan Lili berangkat sendiri. Namun Rey dan Kiesha sepertinya langsung ke kantin untuk menemui teman-teman nya yang lain.
"Enak ya lo berdua di anter pacar nya masing masing," ucap Lili sedikit sinis.
"Apaan si Li? Kiesha itu bukan pacar gue." Jawab Santi tidak menyetujui ucapan Lili.
"Ya sekarang bukan, kan belum tau besok. Ya ngga Li," Sandrinna memberi kode kepada Lili untuk menyetujui ucapannya.
"Kalian berdua aneh, udah lah gue mau ke kelas duluan." Santi membenarkan tas gendong nya lalu mempercepat langkahnya meninggalkan Sandrinna dan Lili yang masih tertawa melihat ke-salting an nya seorang Santi Allysia.
"CIEELAH KALAU SALTING BILANG AJA SAN, HAHAHA," Lili berteriak kemudian tertawa puas bersama Sandrinna.
***
Bruk!
"Ashh," Ria meringis, ia memegang pundak nya yang begitu nyeri karna benturan dari seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH RIA
Teen Fiction'Kisah Ria' menceritakan tentang seorang remaja perempuan yang melewati beribu-ribu masalah dengan sendirian. Disaat ia sedang membutuh kan pundak untuk bersandar, mereka sama sekali tidak mau menjadi pundak-nya. Akankah Ria mau bertahan lebih lama...