45 - LAS VEGAS

53.3K 5.5K 1K
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Setelah keberangkatan Ellie ke bandara, Brata langsung menghubungi sebagian anak ZELVAROS untuk datang ke rumah gadis itu. Feeling-nya tak enak sejak semalam memikirkan apa saja yang akan terjadi kedepannya pada Ellie. Oleh karena itu ia memiliki inisiatif menyuruh anak ZELVAROS agar menjaga rumah Ellie. Agar bi Atun dan juga pak Anto aman. Sedangkan untuk Ellie, Brata yakin gadis itu bisa menjaga diri, apalagi ada Alfred yang bersamanya.

Hari sudah menjelang malam. Sebagian anak ZELVAROS yang selesai makan malam langsung berjaga di luar untuk mengawasi jika ada sesuatu yang terlihat mencurigakan menyisakan Brata dan Ethan yang masih di dalam.

"Argh, sakit, Ta!" ringis Ethan ketika Brata dengan tak punya perasaannya menekan luka yang ada di kaki cowok itu.

Brata mendengkus dan membalut kaki Ethan dengan perban setelah memberi obat antibiotik. "Ceritain apa yang buat lo bisa kayak gini," titahnya sembari membereskan kotak P3K.

Pagi tadi saat Brata menghubungi Rigel agar datang bersama anak ZELVAROS untuk ke rumah Ellie, Ethan menjadi orang yang tertinggal sendiri. Cowok itu tak ada kabar sama sekali ketika dihubungi. Bahkan Ethan baru datang ketika menjelang Maghrib tadi dengan keadaan kaki yang pincang entah karena apa.

Ethan menghembuskan nafasnya berat dan menurunkan kakinya yang ada di atas meja. Sontak Brata yang melihat langsung mengangkatnya kembali agar kaki sahabatnya itu bisa terus berselonjoran.

"Biar gitu dulu, gak usah banyak gerak," ujar Brata memberikan tatapan tajam menuntut Ethan agar menurut.

Ethan menendang pelan perut Brata dengan kakinya yang terluka itu. "Kaki gue gak sakit, bego! Gak usah lebay."

"Gak sakit kata lo?" Brata langsung memukul kaki Ethan yang diperban dengan kencang, sontak Ethan langsung berteriak membuat sebagian anak ZELVAROS yang ada di luar pun bisa mendengarnya.

"Brata anjeng!"

"Gue manusia," koreksi Brata santai. Cowok itu menghempaskan kaki Ethan sehingga kaki itu langsung terbuang dan terbentur ujung meja.

Lagi-lagi, Ethan berteriak karena ulah Brata yang tak punya perasaan. "Manusia jelmaan iblis lo, Ta!" maki Ethan menatap sinis sahabat sekaligus ketuanya itu.

Brata hanya menye-menye tak jelas. "Cepet cerita anjir!"

"Lo kalo mau gue cerita gak usah nyiksa juga."

"Salah lo sendiri."

"Udah jangan berantem, mending minum teh dulu biar hati adem." Bi Atun dengan nampan di tangannya datang menghampiri Ethan dan Brata yang duduk di kursi ruang televisi. Wanita paruh baya itu lantas meletakkan dua cangkir teh hangat di atas meja, mempersilahkan Brata dan Ethan untuk menikmatinya.

BRATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang