sungai

1K 127 5
                                    

"RENJUN!!!!" Teriaknya dari arah luar berusaha membangunkan si pemilik gubuk yang tak kunjung bangun.

Suara keras mengganggu pendengaran itu tak Renjun gubris, ia memilih menenggelamkan kepalanya dibawah bantal dengan selimut tebal menutupi seluruh tubuh. Renjun bergumam menyumpah serapah orang yang menggangu tidur berharganya.

"HEY JIKA KAU TAK KELUAR AKU AKAN MEMBAKAR RUMAHMU INI!" ancam pemuda berkulit tan yang telah habis kesabarannya.

Oh tidak! Kesabaran Renjun juga tak kalah habis ketika ancaman itu datang. Berani beraninya ingin membakar rumah tempat satu satunya ia berteduh, Segera ia bangun lalu berjalan kearah pintu kemudian membuka kasar pintu tersebut . Benar saja disana berdiri seonggok manusia yang menjengkelkan

"REN-" tak sempat terucap sepenuhnya ucapan tersebut langsung saja Renjun potong dengan suara tinggi.

"DIAMLAH HYUCK!. ENAK SAJA KAU INGIN MEMBAKAR RUMAH ORANG, lagian untuk apa kau pagi pagi buta datang kesini." marah Renjun, tak terima ketika waktu istirahat berharga yang dimiliki diganggu gugat, Ia menatap malas Donghyuck yang juga menatapnya.

"Kau bilang ini pagi? Serius Huang Renjun. sekarang sudah siang kau lihat bahkan beberapa jam lagi matahari akan terbenam" jelas Donghyuck menunjuk langit yang terang benderang, ia lelah dengan Renjun. Disaat semua penduduk di kerajaan Jung sibuk bekerja mencari nafkah, temannya ini malah tertidur tanpa ada beban memikirkan cara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kedepan.

" Ya ya terserah. jadi ada apa? Awas saja kau membangunkan ku karena urusan tidak penting. Aku akan memukulmu,berani sekali kau mengganggu tidur nyenyak ku" ucap Renjun sambil meregangkan badannya yang kaku.

Tanpa aba-aba kepalan tangan Donghyuck mampir memukul kepala Renjun. Masa bodoh akan amukan pemuda mungil itu, kali ini Donghyuck kesal bisa bisanya Renjun melupakan agenda penting hari ini.

"YAK! Kau lupa hah?? Hari ini kita akan ke sungai,kau ingat kemarin tuan Park menyuruh mengambil obat herbal di tepian sungai" kesal Donghyuck tak percaya akan pemuda Huang yang bisa melupakan agenda hari ini.

Mendengar bentakan Donghyuck sontak sepasang mata Renjun membulat sempurna, bagaimana otaknya bisa melupakan hal penting? Bisa bisa ia tak mendapatkan uang untuk makan beberapa hari kedelapan nanti.

Langsung saja Renjun menarik tangan Donghyuck, menyeretnya cepat berjalan kearah sungai.

" KENAPA TAK BILANG DARI TADI HYUCK? AYO CEPAT AKU TAK INGIN KELAPARAN BEBERAPA HARI KEDEPANNYA" teriak Renjun panik tak peduli lagi dengan keadaannya yang baru bangun dari tempat tidur, tujuannya sekarang adalah pergi mengambil obat herbal untuk tuan park kemudian mendapatkan upahnya.

"Si bodoh ini" maki Donghyuck berusaha menyamakan jalannya yang diseret oleh Renjun.

Disinilah sekarang tepian sungai yang lembab tempat dua pemuda duduk diatas bebatuan. Kedua kaki mereka menjuntai merasakan aliran air nan sejuk menerpa kulit, udara segar terhirup oleh hidung pemuda itu ditambah sekitar mereka ada pepohonan hijau membuat mata terpanah akan indahnya pepohonan.

Renjun dan Donghyuck sedari selesai mengumpulkan tanaman herbal tak ada niatan untuk beranjak pergi dari sisi sungai, mereka berdua memilih menikmati keindahan dari negeri ini yang dapat dilihat dari sudut manapun.

Suara dari serangga-serangga kecil mengisi kekosongan seolah olah adalah musik dari alam yang merdu, para gerombolan ikan berenang dalam air terlihat jelas bentuknya segitu bening dan terjaganya lingkungan wilayah kerajaan.

"Hal ini yang membuat ku betah disini" Donghyuck mengutarakan pendapat yang benar adanya. Salah satu alasan yang membuat pemuda Lee itu betah di wilayah kerajaan Jung merupakan keindahan alam yang kemungkin belum tentu bisa dirasakan di negeri orang lain.

FALLING IN LOVE WITH YOU [JAEMREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang