Pernikahan Rayyan-40

2.5K 123 1
                                    

5 bulan kemudian...

Rayyan dan Nayla semakin dekat. Mereka memutuskan untuk menjalin ikatan pernikahan. Hari ini, Rayyan dan Nayla mengajukan persyaratan pernikahan.

"Rileks aja bebe!" Rayyan menggenggam tangan Nayla.

Nayla hanya tersenyum getir ke arah Rayyan.

"Kamu yakin?" tanya Nayla membuat Rayyan mengerutkan keningnya.

"Yakin gimana? Aku udah yakin lah," jawab Rayyan mantap.

"Kamu yakin milih aku? Aku kan dua tahun diatas kamu," jelas Nayla. Sepertinya Nayla sedang insecure.

Rayyan mengeratkan genggamannya
"Emang kalo jodoh, umur tuh nentuin banget ya?"

"Aku kan janda, kamunya masih perjaka," insecure Nayla semakin menjadi-jadi.

Rayyan mengecup punggung tangan Nayla, "Aku gak peduli itu, yang pasti aku sayang sama kamu," Nayla tersenyum mendengar ucapan Rayyan.

"Mas...,"

"Eum?"

"Aku...,"

"Kenapa?"

"Aku belum pernah di gauli sama Anton. Kita kan baru nikah 1 tahun, terus after wedding Anton di tugasin di pelosok Garut. Aku kalo mau hubungan sama dia selalu aja haid. Terus Anton jarang dirumah juga,"

Mata Rayyan membulat sempurna,
"Hah... Serius?"

Nayla mengangguk.

"Yeah! Ini rejeki aku," Rayyan berteriak kegirangan.

Nayla masuk ke ruang danki untuk di wawancara. Meskipun keringat dingin, Nayla bisa melewatinya. Ups, ini baru salah satu tahapan. Masih banyak syarat lain yang harus Nayla lakukan. Seperti rikes, pembinaan mental, dan lain-lain.

----------------------
[H-2 Pernikahan]

"Bagusan kebaya yang mana beb?"

Nayla memilih-milih kebaya di butik bu Ayu. Sedari tadi, Rayyan hanya duduk memperhatikannya.

"Semuanya cocok kalo kamu yang pake," jawab Rayyan.

"Ih... Bagusan yang ijo atau putih?" tanya Nayla lagi.

"ijo aja, konsep pernikahan kita kan Olive green,"

"Tapi bagusan yang putih,"

"Tadi di suruh milih, gue bilang ijo dia maunya putih. Aduuhh... Dasar cewek!" keluh Rayyan dalam hati.

"Bang Rayyan yah?" seorang perempuan berumur belasan mengenali Rayyan.

"Iya, kamu kenal saya?" Rayyan seperti pernah bertemu perempuan itu.

"Aku Hanin bang, temen Raisya. Aku sering liat abang kalo main ke rumah Raisya," jawab Gadis itu ramah.

"Beb...," Nayla melihat Rayyan sedang mengobrol dengan seorang perempuan.

"Oiya, ini Nayla. Calon saya," ucap Rayyan melirik Nayla.

Hanin melihat Nayla dari ujung rambut sampai ujung kaki "Waahh... Cantik banget. Mbak blasteran mana?"

Nayla hanya terkekeh mendengar pertanyaan Hanin.

"Mana ada blasteran. Mamah abdi teh urang sunda asli, kalo papah urang Makassar," jawab Nayla.

"Demi apa?" Hanin masih tidak percaya.

"Iya atuh, Masih teu percaya?" tanya Nayla dengan logat sundanya.

Dear Letnan|TNI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang