8 Who Are You?
"Sayang, kamu nggak usah pikirin mama. Yang penting papa udah setuju. Lagipula kamu hamil anakku, tidak ada alasan untuk mundur." Lukas memeluk tubuh polos kekasihnya, yang masih belum mengenakan apapun setelah mereka bercinta dengan panas.
"Tapi Lukas, ibumu sangat membenciku. Dia selalu menuduhku menginginkan uangmu saja. Kita memang sangat berbeda Lukas."
"Apa yang beda?" Lukas memeluk Olivia dengan erat. "Kita sama-sama manusia. Jika hanya status sosial, aku nggak peduli."
"Aku takut."
"Aku akan selalu disisimu, setelah cucunya lahir aku yakin mama akan luluh dengan sendirinya." Lukas mencium dan melumat bibir Olivia dengan begitu menggebu.
*Adegan dihapus
Lukas tersentak dari lamunannya ketika Gracia tiba-tiba duduk di pangkuannya dengan wajah yang masih pucat. Setelah mendapat teror lemparan batu, wanita itu pingsan dan juga demam mendadak.
"Sudah merasa lebih baik?" Tanya Lukas.
"Kamu berdiri? Kenapa tidak bilang padaku jika kamu butuh... " Lukas menepis jemari Gracia ketika wanita itu akan menyentuh miliknya. Ia langsung bangkit berdiri dan membawa Gracia kembali ke ranjangnya.
"Aku pamit pergi."
"Kita suami istri! Apa salah jika kita melakukannya?" Gracia menarik Lukas dan menahan pria itu agar tak beranjak."Kita sudah empat tahun menikah, tapi hubungan kita tidak pernah ada kemajuan."
"Jangan lupakan jika pernikahan kita karena paksaan. Dari awal aku tidak menginginkan pernikahan ini."
"Aku mencintaimu!"
"Aku tidak mencintaimu!"
"Lalu siapa yang kamu cintai? Alice? Ingat, jika kamu berbuat macam-macam aku akan mengatakannya kepada papa! Jangan sampai dua hotel mewah di Italy yang tadinya bersahabat menjadi bersaing. Jangan sampai skandal perselingkuhan kamu terungkap, lalu membuat perusahaanmu bangkrut. Aku yakin papa kamu akan terkena serangan jantung jika itu terjadi!"
"Siapa yang selingkuh? Menuduhku lagi?"
"Jangan berkelit! Lalu mau kemana kamu dengan kondisi seperti ini?" Gracia mencibir milik Lukas yang sudah berdiri dan seolah meronta meminta dipuaskan. Bayangan masa lalunya bersama Olivia beberapa saat lalu, membuatnya sangat bergairah.
"Mencari jalang."
"Kamu punya istri!"
"Aku tidak mencintaimu. Setidaknya dengan jalang aku tidak memerlukan kata cinta! Jangan pernah menuduhku selingkuh jika kamu tidak mau aku melakukannya."
"Bercinta dengan jalang juga selingkuh!"
"Lalu bagaimana? Kamu mau bercerai, agar kamu tidak terus berharap dan tersakiti? Aku memberimu pilihan." Tegas Lukas.
"Kita hanya cukup menjalani pernikahan kita, kenapa susah sekali? Kamu hanya perlu mencoba untuk mencintaiku!"
"Aku hanya mencintai Olivia. Aku sudah memberimu pilihan saat ini. Bercerai, atau kamu akan terus merasakan sakit seperti ini."
"Aku sangat mencintaimu Lukas. Kita sudah bersahabat sejak kecil, kita di jodohkan sejak kecil, dan kamu selalu fine dengan itu. Kenapa sebegitu cepatnya kamu berpaling ke Olivia? Apa kamu tahu rasa sakit itu? Aku menunggumu bertahun-tahun!" Gracia berlutut di lantai dengan tersedu-sedu.
"Aku sangat hancur Lukas! Aku bahkan merendahkan diriku seperti ini, apa susahnya kamu mencintaiku sekali saja? Kenapa kamu memilih Olivia? Dia hanya orang baru, dia bahkan pergi entah kemana saat ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Penggoda
RomanceSetelah melahirkan, Olivia dibunuh dan dibuang kedalam lautan hingga membuatnya hampir meninggal. Beruntung sepasang suami-istri menemukannya saat berlayar dengan sebuah kapal pesiar. Ia diangkat sebagai anak, dan dibantu dalam segala hal. Termasuk...