Pesan Arian

4.4K 236 29
                                    

Happy Reading:)

Diaz datang setelah mendengar teriakan adiknya. Ini pertama kalinya Farah memanggilnya dengan teriakan.

Saat sampai di ruang tamu, Diaz melihat wajah adiknya itu pucat.
"Ada apa?" tanya Diaz

"Aya ngidam"ucap Ayah Wahyu.
Kemudian Diaz menoleh pada istrinya yang sedang tersenyum tanpa dosa.
"Terus kenapa Farah wajahnya pucat gitu?"tanya Diaz.

"Aya minta dibeliin laptop sama Farah" ucap Bunda Ratih.
Diaz heran, hanya diminta membelikan sebuah laptop saja Farah bisa sepucat itu.

Apa Farah sedang tidak memiliki uang sama sekali? Bukankah keuangan Farah seharusnya baik baik saja, saham perusahaan stabil, dan Farah juga termasuk orang yang mampu mengelola keuangan dengan baik.

Diaz duduk di samping Aya, dan Aya memeluk lengan Diaz.

"Hanya itu?"tanya Diaz kembali

"Gimana Farah gak pucat, Aya minta laptop Luvaglio"ucap Tante Chacha
"Luvaglio?"tanya Diaz memastikan.

"Iyah, aku pengen tapi harus Farah yang beli"ucap Aya.

Mendengar itu Farah semakin lemas saja.
Sebenarnya jika spesifikasi dari laptop ini luar biasa WOW Farah tidak masalah tapi Laptop Luvaglio lebih menonjolkan pada design.

Tombol tombol dan tuts keyboard dari laptop semuanya terbuat dari permata. Selain itu,jenis material yang digunakan untuk rangka laptop adalah berlian, emas putih, dan kulit.

Laptop dengan julukan Luvaglio one million dollar ini memang seharga 1 juta dolar. Jika dirupiahkan senilai kurs saat ini Laptop Luvaglio ini seharga Rp14.696.650.000

"Mbak, masa lebih mahalan laptop daripada Lamborghini"ucap Farah lemas
"Lamborghini punya Asisten Alano aja 10 miliar"lanjut Farah.

"Mending beli lamborghini aja Mbak, bisa buat jalan jalan kalo laptop nggak bisa dipake jalan jalan" lanjut Farah lagi.

"Mau beli lamborghini kayak mau beli kangkung aja kamu Ra gampang banget ngomongnya"ucap Om Fajar

"Dek kamu gak usah aneh aneh"bisik Diaz pada Aya
"Aku juga gak serius,Mas. Cuma bercanda pengen ngerjain Farah aja buat apa juga laptop segitu mahal terus buat apa mobil Lamborghini kan udah punya mobil juga" bisik Aya pada suaminya.

Diaz tersenyum, agak heran juga dengan tingkah istrinya.
Aya bukan tipe orang yang jail. Apa ini bawaan bayi?
Tapi dirinya juga bukan orang yang jail, apakah justru anaknya kelak akan memiliki sifat seperti adiknya.

"Enggak ah,Ra mbak udah nggak mau. Mbak mau tidur aja"ucap Aya beranjak berdiri dan memegang tangan suaminya.
"Malam semua" ucap Aya, kemudian Aya dan Diaz pergi menuju kamar.

"Yaaa kok ga jadi ngidamnya"ucap Farah.
Dan yang berada di ruang keluarga tertawa melihat ekspresi Farah.

Di dalam kamar, Aya duduk di ranjang bersama Diaz dan di depannya sudah ada Laptop.

Diaz ingin menunjukkan sesuatu pada Aya. Aya yakin ini bukanlah hal yang romantis karena suaminya itu tidak bisa romantis.

"Ini apa sih sebenernya?"tanya Aya.
Diaz tidak menjawab, melainkan ia langsung memasang flashdisk kemudian mencari video yang ingin ia tunjukkan ke Aya.

Play

Video diputar,
Menampilkan seorang pasien laki laki.
Wajah yang sangat Aya kenali.
Wajahnya pucat.
Dengan perban di kepala.

"Hai" sapanya
"Ku harap kamu baik baik saja ya. Aku juga berharap kandunganmu bisa selamat."ucapnya sambil tersenyum tipis

"Dewi Claradia Maharani Wijaya, maaf telah membuat trauma di masa lalu. Maaf telah menorehkan luka, Maaf karena menyakiti bukan hanya fisikmu tapi juga batinmu di masa lalu.Maaf pernah lancang memaksamu kembali.Aku bersalah. Berat pasti untuk memaafkanku." ucapnya sambil menahan sakit tapi tetap tersenyum.

Pasanganku TNI AD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang