MET MALAM ❤
JANGAN LUPA BINTANG DAN KOMENNYA YAGESYA ❤
HAPPY READING!
∘₊✧──────✧₊∘
╰┈➤ ❝ [ MINUM LUDAH SENDIRI? ] ❞
∘₊✧──────✧₊∘
Terlihat dua orang lelaki tengah memakai kembali sandalnya. "Oit! Lih!" panggil Galen pada saudara kembarnya itu dari kejauhan.
Galih yang merasa terpanggil pun mengangkat wajahnya. Begitu pula dengan Zio yang sudah memakai sandal miliknya. "Oit!" sahut Galih.
Netra hitam Zio meneliti setiap orang yang ada. Sejenak, alisnya menyatu. "Ayyara mana?" tanyanya dalam hati.
"Ziooo!!!" teriak Chelsea dengan berlari menuju sahabatnya itu.
Juju yang melihat gadisnya histeris dan meninggalkan dirinya itupun terkejut. "Sabar, Ju." ucap Galen yang bisa melihat raut wajah sahabatnya itu berubah.
"Hm." balas Juju dengan mengamati gadisnya yang sudah berada duluan disana.
"Kenapa?" tanya Zio.
"KAMU TAHU NGGAK, TADI AKU KETEMU TAMARA, TERUS DIA HINA ARA LAGI! HUH! AKU KESAL SAMA DIA!" adunya dengan mengerucutkan bibir sebal. "Boleh nampar orang nggak sih, Zio?!"
Zio menghela nafasnya. "Biarin aja, selama nggak didengar langsung sama Ara, aman."
"Ya tapi nggak bisa gitu! Masa sahabat aku dihina sampah! Kan dia yang sampah!" decak kesal Chelsea meluap.
"Chel. Kalau kamu bilang dia sampah, apa bedanya kamu sama dia? Orang kayak gitu diemin aja, selama nggak kelewat batas." balas Zio membuat Chelsea semakin merenggut.
"Wah lo bijak juga ya.." puji Galen yang berada di samping Juju.
"Biasa aja." cibir Juju kesal.
Hal ini membuat Chelsea menoleh. "Maksud Kakak?" tanyanya.
Juju meluruskan pandangan pada lelaki yang tengah mendapat aduan dari gadisnya ini. "Nggak papa."
"Haha.. Chel, cemburu tuh.." adu Galen dengan tertawa.
"Siapa yang cemburu? Biasa aja.." elak Juju yang ketularan sifat gengsi leader-nya itu.
"Nggak usah cemburu, gue cuman sahabatan sama dia." ucap Zio menjelaskan.
"Semua juga berawal dari sahabatan." balas Juju tak terima.
Zio menggelengkan kepalanya sembari tersenyum. "Gue nggak ada perasaan apa - apa sama Chelsea. Lo santai aja."
"Iyaa, lagian Zio juga suka sama orang lain." timpal Chelsea.
"Ayyara?" tebak Galen.
Deg.
Zio yang tadinya menampilkan raut wajah tenang kini tegang. Kemudian, mengedarkan pandangan ke sembarang arah.
"Iya, Zi?" ulang Galen dengan menaikkan satu alisnya.
"Kalau lo diem, berarti iya." sahut Juju yang bisa melihat perubahan pergerakan ini.
"Siapa yang bilang gue suka Ayyara? Gue cuman sahabatan sama dia." ucap Zio yang terbanding terbalik dengan perasaannya.
"Tatapan lo beda waktu natap dia." seloroh Galen yang sering menangkap basah, bahwa lelaki ini memberikan tatapan tulus dan selalu saja gelisah tentang Ayyara.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHITE LOVE
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Note : Cerita ini bernuansa Kristiani ya 🙏 Salam Toleransi 🙏 Akasa Gajendra. Leader The Vilest yang memiliki nama panggilan Asa ini selalu saja mengegerkan seluruh penghuni SMA BINAR BERLIAN. Tiada hari tanpa membua...