23. Menyerah

                                    

                                          
Hello everyone!
Nana update lagi niii 
Jangan lupa vote and coment nya ya
Happy reading bestie !
****
06.03 [ kediaman Maira ]
Kring.. kring.. kring..
Suara alarm berbunyi, membuat tidur Maira terganggu, dan terpaksa bangun untuk mematikan alarm nya.
"Pagi pagi udah bikin orang kesel aja, lo!" sewot Maira ke jam weker nya.
"Udah jam berapa si?" gumam Maira sambil mengucek kedua matanya, lalu menatap jam weker nya.
"Anjir udah jam enam lewat!" panik Maira, lalu langsung bergegas menuju kamar mandi.
Sepuluh menit lamanya Maira di kamar mandi, kini Maira keluar dari kamar mandi dengan seragam sekolah yang sudah lengkap dan rapi.
Lalu langsung menyambar tas ransel dan ponsel nya yang berada di atas meja, dan langsung bergegas menuruni anak tangga.
Dan ternyata, di meja makan sudah ada Papah, mamah, dan adiknya yang ingin sarapan.
"Morning, Papah, Mamah, Zay!" panggil Maira girang, lalu duduk di kursi makan.
"Morning too, sayang," sahut Farel dan Amelia bersamaan.
"Mowning too Kakak," jawab Zay sambil tersenyum lebar.
"Kamu mau makan apa, Za?" tanya Amelia.
"Mau makan roti aja, Mah," sahut Maira.
"Loh, kamu ga makan?" tanya Amelia.
"Engga, Mah, Maira buru buru, jadi mau makan roti aja," jawab Maira.
"Yaudah kalo gitu, roti nya mau pake selai apa?" tanya Amelia.
"Mau selai strawberry," jawab Maira yang sesekali mencubit gemas pipi adiknya itu. 
Amelia mengangguk, lalu mengoleskan selai strawberry tersebut ke roti.
"Nih, abisin," titah Amelia sambil menyodorkan roti yang memakai selai strawberry.
"Makasih, Mamahku sayang!" puji Maira sambil tersenyum manis.
Amelia menggeleng pelan sambil tersenyum tipis.
Sekitar delapan menit Maira sarapan, kini Maira akan berangkat ke sekolah dengan diantar supirnya, yaitu pak Adam.
"Pah, Mah, Maira pamit dulu ya. Assalamualaikum!" pamit Maira ke kedua orang tua nya.
"Walaikumsalam," sahut kedua orang tua nya.
"hati hati Za," ucap Amelia.
"Iya, Mamah," jawab Maira sambil tertawa kecil.
Lalu Maira keluar rumah dan memasuki mobil yang sudah tersedia di pekarangan rumah nya.
"Jalan, Pak," titah Maira.