24

177 28 0
                                    


•••

Athaya ta pernah berfikir bahwa ia akan mencintai seorang lelaki buta yang ta sengaja ia tabrak di pinggir jalan, saat hujan tengah deras- derasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Athaya ta pernah berfikir bahwa ia akan mencintai seorang lelaki buta yang ta sengaja ia tabrak di pinggir jalan, saat hujan tengah deras- derasnya. Dia juga ta pernah menyangka, jika dia bisa mencintai lelaki itu dengan gilanya.

Athaya mengatakan bahwa dia ta mempunyai niatan untuk bertemu dengan langa 'kekasihnya' tapi, mau bagaimanpun athaya menyangkalnya. Rasa rindu itu pasti ada, sudah coba athaya tepis jauh- jauh agar hilang dari hatinya. Tapi, dia ta ingin hilang, seperti mencoba mengingatkan atahya. Bahwa, ada laki- laki yang menunggunya untuk sekedar di sapa

'Hallo, apa kabar?. Aku athaya, pacarmu'

Tapi, gengsi athaya yang melebihi langit, tidak mau mengatakannya. Memilih untuk sekedar melirik sesekali pada laki- laki yang tengah duduk di kursi taman rumah sakit.

Langa, mengenakan pakaian khas rumah sakit. Dengan mata yang masih di balut dengan perban, apa proses penyembuhannya lama?. Entahlah, mungkin langa hanya ingin sedikit lebih lama lagi merasakan mata yang ta bisa melihat, sebelum dia benar- benar bisa melihat dunia kembali.

"Na--"

Athaya terlonjak kaget ketika sebuah tangan menepuk bahunya pelan, dia menoleh kebalakang dan mendapati seorang nenek tua yang tengah tersenyum ramah kearahnya

"--sedang apa disini?" Nenek tua itu ikut duduk di samping athaya, athaya pun menggeser duduknya lebih kesamping.

Athaya meringis kecil, dia terkekeh. "Niatnya mau jenguk nek, tapi--ga berani"

"Jenguk siapa?, pacar?---"

Athaya tertawa kecil, dia ingin menganggukan kepala tapi merasa malu. Jadi, lebih memilih untuk tertawa kecil saja

"--sakit apa emang, pacarnya?"

"Baru oprasi donor mata nek" jawab athaya dengan halus, dia tau betul tengah berbicara dengan siapa.

"Oalah, kamu jenguk atuh na. Mungkin pacarmu ingin liat wajah kamu"

"Ga berani nek, takut ga sesuai ekspetasinya" jawab athaya, dia takut langa kecewa ketika melihat wajahnya. Mau bagaimanapun, athaya merasa ta pede dengan wajahnya.

Dia ta terlalu cantik, meskipun banyak orang yang mengatakan bahwa, 'lo cantik'. Athaya tidak langsung percaya. Karna pada dasarnya, seseorang akan memuji ketika dia sedang ada kemauan pada orang yang di puji.

Nenek tua itu tersenyum ramah "kamu cantik, jangan pernah nyepelein wajah yang udah di kasih tuhan sama kamu."

Sedangkan langa, laki- laki itu terus duduk di bangku taman sendirian. Selama beberapa hari ini, dia terus menunggu athayanya menjenguknya kerumah sakit. Dia sudah meminta aksa untuk menjemput atahya, takut athaya ta berani datang kesini karna jaraknya yang sangat jauh dari rumah.

WRONG LOVE ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang