...
"Bangun gadis kecil, saat nya sarapan"
Jressan memainkan anak rambut Akira yang sedang tertidur itu, berpikir kenapa gadis ini cantik sekali?
Sudah sering ia melihat wajah ini dan semakin lama semakin ia damba karena cintanya yang semakin melimpah ruah.Akira perlahan membuka mata, lalu senyumnya merekah mengingat kejadian kemarin malam..
Kata Jres, ia boleh dekat dengan Awee.
Jadi dia bahagia, dan rasa takutnya pada laki laki di depannya ini ternyata tidak lama, karna Jres menenangkannya
'Kenapa kau takut? Aku kan kak Essan terbaik mu'
"Pagi kak"sapa Akira, Jres menunjuk pipinya sendiri sebagai kode karna biasanya mereka sering melakukannya dulu.
Cup
Jres tersenyum. selalu saja seperti ini, pikirannya selalu saja ingin lebih dan lebih lagi, ingin meraup semuanya dalam sekali lahap melihat tingkah gadis ini
" ya, ayo sarapan "
Setelah Akira bersih bersih, dia menyusul Jres yang sudah lebih dulu ke ruang makan, oh ternyata lihat lah itu..kalian tau apa?
Tidak sesuai ekspetasi gadis itu, berharap jika bangun sudah tersaji hidangan di meja makan seperti drama yang akhir akhir ini di cekoki Rosetta padanya. tapi ayolah, bukannya makanan, yang tersaji hanyalah Jres dengan senyuman tidak berdosanya seolah mengerti ia telah menghancurkan ekspetasi gadis manisnya ini.
"Aku yang berharap kejauhan" gumam Akira berlalu ke dapur seraya memakai apron, yang membuat Jress tertawa pelan melihat itu
"Kamu terlalu berharap sayang, bawang merah pun aku tidak tau yang mana" ucap Jres, Akira melengos sambil angguk angguk pasrah
"I know, I know" gadis itu menjawab malas, Jres rasanya semakin bahagia pagi ini, seluruh ekspresi Akira adalah kesukaannya
Dan untuk 'Jressan membolehkan Akira dekat dengan Awee'
We know, IT'S BULLSHIT MAN!
Mana mungkin Jres melepaskan gadis itu begitu saja?, karna prinsip hidup lelaki itu adalah :
SHE IS MINE, AND OF COURSE I AM HERS
Akira adalah miliknya, dan tentulah ia milik gadisnya itu juga.
Tidak masalah jika sekarang belum ada sebuah hubungan yang mendasari mereka, yang jelas tak kan ia lepas apa yang selama ini ia genggam, tidak akan lepas permata itu dari tautan jemarinya.
"aku yang membesarkannya, kenapa harus orang lain yang menikmatinya?"
Tak..
"Ngelamunin siapa sih kak, sampe segitu banget senyum jahatnya" Akira bergidik sambil meletakkan sarapan mereka di atas meja makan, Jres yang mendengar ucapan seperti itu tertawa pelan
"Mau tau?"
Akira mengangguk semangat, lalu mencoba menebak"someone your love?" gadis itu menatap jahil, menaik turunkan alisnya "syukurlah kalau begitu, ayahku ini tidak akan menjadi jomblo lagi hahaha" gadis itu tertawa
Muka Jres serasa kaku, tiba tiba saja dia tidak bisa mikir apa apa.
"Omong omong, sepertinya tebakan ku soal seorang perempuan yang kak Essan suka itu benar ya? bagaimana dia, calon kakak ipar dan Mommy ku?"
"M-mommy?"
"Yes, selain kau adalah kakakku, kau juga kan ayah sambungku" Akira melahap sesendok makanannya, menatap sekilas Jres
"So, I am your Daddy?"
Akira mengernyit bingung "bukannya ayah kalau di bahasa inggris itu Daddy?"
"Yeah, of course" Jres meminum air putihnya terlebih dahulu, lalu ikut menyuap makanannya dengan pikiran kosong, oh tau mungkin sedang melayang nanar.
Ia tidak tau, harus apa. Maunya teriak di depan gadis itu "orangnya ya kamu, bodoh!" tapi kan tidak mungkin
"Lalu bagaimana, cantik?"
"Siapa?"
"My mommy"
"Oh? your mommy? ah, yah. dia itu.." Jres menggantung ucapannya, sungguh dia terlalu gila hanya untuk hal sepele yang Akira lampirkan tanpa sadar ini. Lagi lagi pengen gamblang menjawab "pergilah bercermin!"
"Bagaimana?"
Jres membuang nafas pelan sebelum tersenyum miring "Kamu terlalu kepo bocah manis, nanti kamu juga tau" Jres berkata demikian supaya terlihat misterius, hingga Akira termakan rasa penasaran olehnya
"Hih, gimana sih. nanti juga calonnya butuh restu ku" gadis itu mencibir, mengibaskan rambutnya seakan dialah orang terpenting dalam hidup Jres, hingga apapun yang akan dilakukan pria itu haruslah dibawah persetujuannya
"Percaya diri sekali" Jres balas mencibir "seberapa penting sih kamu hm?"
"Sepenting hidupmu" Akira menjawab tanpa pikir panjang "hahaha aku bercanda, bercanda" gadis itu tertawa, Jres memberi nilai 100 dalam otaknya untuk gadis itu
Si laki laku menatap Akira, setelah sepersekian waktu akhirnya ia bersuara "kau memang sepenting itu Akira, sungguh. dan untuk yang kau tanyakan tadi, kau pasti akan setuju tanpa penolakan sama sekali"
Akira sejenak terdiam, lalu berkata seraya tersenyum "nanti juga kak Essan pasti lebih mentingin kakak ipar dari pada aku kan? aku tidak akan selamanya denganmu" lalu gadis itu berdiri, ada raut wajah yang tak bisa diartikan darinya"aku mau siap siap dulu ya, mau ke sekolah"
Akira melangkahkan kakinya ke tangga, hendak ke kamarnya mengambil tas dan sepatu. sedangkan orang yang ia tinggalkan ini, sedang kacau. hingga dia meremat rambutnya seraya bergumam tidak jelas
"Kau akan selamanya bersamaku Akira..selamanya..apapun akan aku lakukan agar tak sejengkalpun kau bisa jauh dari radarku"
Sepertinya awal dari kegilaan seorang Jressan dimulai dari sekarang, di saat ia sadar bahwa cintanya semakin menggebu.
..
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANENUM
ChickLitIbunya sendiri yang menitipkan dia padaku,jadi semua ini bukan salahku. _ _ _ " Permisi, dia Adik Saya " " Maaf, Saya walinya " " Dia, Kekasih Saya " " She's my Wife " -Jressan D. Pallevo Entah ini hanya Imajinasi Jres, atau pun memang akan terjadi...