Ayara menguap saat kantuknya menyerang, Ayara mengucek matanya namun hanya beberapa saat setelah tangan besar Rangga mengambil alih tangan Ayara.
"Jangan di kucek nanti jadi merah," ujar Rangga meniup mata Ayara.
"Aya ngantuk Aga bukan kelilipan, kalau Aga tiup, Aya makin ngantuk jadinya," ujar Ayara kembali menguap.
"Tidur," ujar Rangga berdiri dari duduknya.
"Tapi filmnya seru Ga, bentar lagi aja ya?" Mohon Ayara.
"Oke, aku pulang," ujar Rangga berbalik.
Ayara bergerak cepat berdiri dari duduknya dan menahan lengan Rangga yang ingin pergi.
"Iya Aya tidur, tapi Aga gak boleh pulang," ujar Ayara pasrah. Rangga tersenyum dan mencium kening Ayara.
Ayara merentangkan tangannya ingin di gendong lagi oleh Rangga. Rangga mengendong Ayara di depan tubuhnya dan berjalan menuju kamar Ayara.
"Ga, kalau lo kerepotan jagain bayi, deket sini ada panti asuhan kok," ujar Kenzo saat melihat Rangga mengendong Ayara.
"ELINA, BANG KENZO MARAHIN," Teriak Ayara membuat Kenzo menutup kupingnya.
"Gak boleh teriak kayak gitu Aya," tegur Rangga tak suka.
Ayara kembali memeluk leher Rangga saat menatap wajah datar Rangga. "Maaf."
Rangga kembali berjalan menaiki tangga menuju kamar Ayara. Setelah sampai Rangga menyuruh Ayara untuk mengganti bajunya menjadi baju tidur.
Saat Ayara sedang berganti pakaian, Rangga menutup semua jendela kamar Ayara yang masih terbuka, Rangga juga tak lupa menutup pintu balkon kamar Ayara.
Ayara kini telah berganti pakaian, melihat Rangga yang sibuk dengan ponselnya, Ayara memilih untuk duduk di tepi kasur memikirkan cara agar Rangga bisa mengizinkannya untuk masuk sekolah besok.
"Tidur," ujar Rangga berjalan mendekati Ayara dan melepas jaketnya.
"Ga," panggil Ayara pelan.
Rangga menaikkan satu alisnya menatap Ayara.
"Aga marah soal yang tadi?" Tanya Ayara memainkan jarinya.
Rangga menggelengkan kepalanya.
"Ga," panggil Ayara lagi.
"Kenapa Ayara?" Tanya Rangga duduk di samping Ayara.
"Be-besok Aya boleh masuk sekolah gak?" Tanya Ayara memberanikan dirinya menatap mata Rangga.
"Tidak."
"Kenapa? Aya udah sehat kok, Aya gak mau homeschooling Ga, Aya gak suka. Aya mau sekolah kayak yang lain," ujar Ayara mengutarakan isi hatinya.
Ayara tak sengaja mendengar percakapan Rangga dan kedua orang tuanya tadi yang membahas Ayara akan homeschooling. Menurut mereka hal itu lebih baik, agar kejadian yang sama tidak terulang lagi.
"Itu hanya rencana awal Aya, lusa kamu udah bisa masuk sekolah," ujar Rangga membuar Ayara berbinar.
"Benarkah? Aga gak bohongkan? Aya sekolah sama Aga lagi?" Tanya Ayara memastikan.
"Iya, dengan syarat kamu gak boleh pergi kemana-mana sendirian, kalau mau kemana-mana kamu harus ada yang nemenin di sekolah," ujar Rangga.
"Aya gak pernah sendiri Ga, ada Elina yang selalu sama Aya. Aga lupa atau gak tau," ujar Ayara.
"Benarkah? Lalu kejadian kamu di buly di toilet itu? Kamu sama siapa perginya?" Tanya Rangga menaikkan satu alisnya.
"Itu Aya kebelet," cengir Ayara.
"Mulai saat ini kamu gak boleh sendiri Ayara, atau kamu bisa homeschooling," ujar Rangga.
Ayara menggelengkan kepalanya tak setuju. "Iya Aya nurut sama Aga."
"Good girl."
"Sekarang tidur," ujar Rangga membantu Ayara untuk berbaring.
Rangga mematikan lampu kamar Ayara dan ikut menyusul Ayara tidur di kasur. Rangga memeluk Ayara, menyandarkan kepala Ayara pada dada bidangnya. Mengelus pelan kepala Ayara agar gadisnya bisa tertidur dengan cepat.
*
*
Selesai
CERITA RANGGA CRUEL BOY BERAKHIR DI SINI VERSI WP
Beda lagi kalau versi Novel, ending di versi novel dan wp beda ya♡

Ini dia novelnya, kalian bisa beli di shopee
Isi novelnya ada 500 hal lengkap dengan extra part untuk Rangga dan Ayara, dan juga extra part cerita Elina dan Bara.

Jangan lupa mampir di ig aku, setiap kali ada diskon novel Rangga Cruel boy selalu aku kabarin di isg aku
Sampai jumpa
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga cruel boy [Completed]
FanfictionApapun akan gue lakuin untuk ngelindungin orang yang gue cinta, termasuk bertumpah darah sekali pun. 𝙍𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙀𝙧𝙖𝙣𝙙𝙤 𝘿𝙖𝙭𝙩𝙚𝙧𝙫𝙣 Terima kasih untuk semua lukanya, semoga ini menjadi yang pertama dan terakhir untukku 𝗠𝗲𝗹𝗼𝗱𝘆 𝗔𝘆�...