Hai, Vren!
Absen jam berapa kamu baca part ini!!
Spam '01.00' dulu sebelum baca!
"Lo beneran udah putus dari Naka?" tanya Sekala sembari mendudukkan dirinya di sebelah Lengkara yang kini duduk di kursi rooftop sekolah sambil menatap kosong langit di hadapannya.
Setelah menggunting bookmark mawar buatannya menjadi beberapa bagian, gadis itu langsung melarikan diri ke rooftop sendirian.
"Gak tau, Kal. Gue juga bingung," jawab gadis itu sambil melirik sekilas ke arah Sekala yang mengeluarkan satu batang rokok dari dalam saku celananya.
"Kok bingung?" Sekala menyalakan sebatang rokok yang terselip di jarinya kemudian menyesapnya perlahan.
Lengkara menarik napas dalam-dalam. "Gue bingung banget dengan sikap sahabat lo itu!"
Sekala mendengkus, ia kembali menyesap rokoknya. "Lo gak sendiri, gue udah temenan ama dia dari lama, tapi gue juga sampe sekarang belum bisa paham dengan bener tentang dia." Lelaki itu menatap rokok yang terselip di jemarinya.
"Masnaka lebih rumit dari yang lo kira, Kar," ujar Sekala.
Keheningan menyapa keduanya, hanya suara angin di ketinggian beberapa meter itu yang terdengar menyapa telinga keduanya.
"Kar...." Panggilan Sekala membuat Lengkara yang sedari tadi diam bergelud dengan pemikirannya menoleh ke arah lelaki itu.
Sekala menyodorkan rokok di tangannya untuk Lengkara. "Mau coba?" tawar Lelaki itu.
Lengkara terlihat mengerutkan keningnya. "Lo nyuruh gue ngerokok, Kal?"
"Lo lagi stres, kan?" tanya balik Sekala. "Rokok tuh ngilangin stres."
Lengkara terdiam sejenak, gadis itu fokus menatap rokok yang terselip di jari Sekala. "Emang gak bakal ketahuan guru baunya?" tanya Lengkara.
Sekala terkekeh pelan. "Tutup baunya pakai parfum." Lelaki itu mendekatkan ujung rokok itu ke arah mulut Lengkara. Lengkara dengan perlahan membuka ragu mulutnya.
Sekala tersenyum miring, namun sebuah pukulan di wajahnya membuat rokok di tangannya terlepas begitu saja dan jatuh ke lantai.
"GILA LO YA?" Masnaka tiba-tiba muncul dan menarik Lengkara menjauh dari jangkauan Sekala.
"Kala!" seru Lengkara, gadis itu berniat membantu Sekala namun Masnaka mencengkeram tangannya kuat.
"Lo diem!" perintah laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
01.00
Teen Fiction"𝙷𝚞𝚓𝚊𝚗 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚝𝚞𝚛𝚞𝚗." -𝓐𝓶𝓮𝔂𝓼𝓲𝓪𝓪, 01.00 ••• "Kematian yang mencintai kehidupan." - 01.00 ••• "Akan aku jadikan kamu tokoh terfavorit dalam hidupku." - Lengkara Putri Langit ••• "Kamu adalah...