Selamat Pagi menuju Siang
Kawand!Vote+Comment+Follow-nya
Jangan Lupa!!***
"Ibu mohon yaa nak Ria? Karna cuma kamu yang bisa kami andalkan," ucap Ibu Tini---Kepala sekolah SMA Merdeka dengan memohon.
"Kenapa, bukan Riska bu? Saya yakin dia bisa," ujar Ria.
"Riska tenggorokan-nya sedang tidak baik, sedangkan acara nya dua minggu lagi. Ibu khawatir nanti-nya Riska tidak bisa."
Ria menatap Raka yang sedang menatap-nya dengan tatapan memohon lalu ia beralih kembali menatap Ibu Tini.
Mereka memang benar-benar sedang membutuhkan Ria.
***
"RIAA!"
Teriakan yang penuh dengan amarah itu menghentikan langkah Ria dan Raka kedua-nya membalik an tubuh nya secara bersama.
Ria menaikan kedua alis nyaa ketika seorang perempuan yang rambut hitam nya di kuncir kuda ada di hadapan-nya.
"Mau apa lo?" tanya Ria sinis.
Plak!
Satu tamparan mendarat tepat di pipi mulus milik Ria membuat Ria menoleh ke samping. Raka terlonjak kaget begitu pun siswa-siswi yang berada di sekitar koridor utama.
"Raini! Lo apa-apaan si?!" tanya Raka marah.
"BILANGIN KE NYOKAP LO NGGA USAH JADI PELAKOR DALAM RUMAH TANGGA ORANG TUA GUE!" Murka Raini.
"MAMA GUE NGGA PERNAH JADI PELAKOR DALAM RUMAH TANGGA ORANG!" Ucap Ria penuh emosi.
"JANGAN ASAL NGOMONG LO!"
"Mama lo itu perempuan murahan! saking murah nyaa, suami orang pun di embat!" Ucap Raini dengan senyuman smrik di akhir.
Kedua lengan Ria sudah terkepal dengan kuat, nafas nyaa memburu, jantung nyaa pun naik turun, bisa di bilang kini Ria sedang berada di emosi paling tinggi.
Kedua lengan Ria ia angkat untuk menarik belakang rambut Raini membuat Raini terhuyung ke belakang.
"JAGA UCAPAN LO! MAMA GUE BUKAN PEREMPUAN MURAHAN!" bentak-nyaa.
"BOKAP LO AJA YAA KE GANJENAN SAMA NYOKAP GUE!" ucap-nya penuh penekan-an.
"Aww-" Raini meringis kesakitan karna gadis yang berada di depan nya ini menarik kencang rambut milik-nya.
"Ria, Ria udaah," Raka mencoba menarik Ria namun nihil, Ria mengencangkan jambak-an nya.
Koridor utama sudah di penuhi oleh siswa-siswi SMA Merdeka Mandiri, dan banyak bisikan-bisikan kecil dari mereka.
"Ria udah." Ucap Raka.
"NYOKAP LO AJA YANG NGGA BISA JAGA BOKAP LO!" Ucap nyaa lagi dengan penuh marah.
Raini perempuan itu tidak tinggal diam ia menjambak kembali rambut Ria yang terurai bebas di sana.
"LO NGGA USAH NGOREKSI NYOKAP GUE! KOREKSI AJA NYOKAP LO!" Ucap Raini.
Pertengakaran antara Ria dan Raini sudah makin panas. Lili, Sandrinna dan Saskia yang sedang lewat koridor utama pun kaget dengan keributan yang di buat oleh Ria dan Raini.
Mereka bertiga dengan gerakan cepat menarik Raka dari belakang,lalu menenangkan Ria.
"Ria udah! Nanti lo di panggil sama guru!" Ucap Sandrinna.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH RIA
Teen Fiction'Kisah Ria' menceritakan tentang seorang remaja perempuan yang melewati beribu-ribu masalah dengan sendirian. Disaat ia sedang membutuh kan pundak untuk bersandar, mereka sama sekali tidak mau menjadi pundak-nya. Akankah Ria mau bertahan lebih lama...