7 - Milik Reyvan!

66.5K 6.1K 190
                                    

Saat ini Elvio sedang berada di sebuah bar malam. Pikirannya sedang kacau karena tantangan yang di berikan oleh temannya minggu lalu. Sampai sekarang ia belum melaksanakan tantangan itu.

Sementara itu semua teman-teman biadabnya terus saja menagih membuat ia semakin pusing dan bingung. Kenapa juga tantangannya harus seperti itu.

Memang tidak ada tantangan lain selain berpacaran dengan Reyvan?

Lagipula dia laki-laki sama seperti Reyvan. Masa dia harus berpacaran dengan laki-laki.

" AGRRHHH Arkanjing!! ". Teriaknya frustasi sambil mengacak rambutnya kasar.

Tangannya mengambil sebuah botol bir lalu langsung meminumnya tanpa menuangkannya ke gelas. Ini sudah botol ke 3 yang sudah ia habisnya. Rasanya belum cukup untuk menghilangkan rasa pusingnya.

" Tolong 3 botol bir lagi ". Ucapnya pada seorang pelayan bar.

Pelayan itu mengangguk lalu membawa 3 botol bir dan diletakkan di meja. Elvio langsung menyambar botol itu dan meminumnya setelah membuka penutupnya.

" Sudah cukup "

Elvio menatap tangganya yang hendak meminum lagi di cekal oleh seseorang. Ia mendongak menatap siapa yang berani mengganggunya. Pandangannya buram efek meminum Alkohol itu, namun ia tidak akan salah mengenali orang yang seminggu ini ia hindari.

Orang itu adalah Reyvan. Sebuah kebetulan yang bagus Reyvan bertemu dengan Elvio di bar yang merupakan salah satu bar milik kakaknya.

Ia menatap Elvio datar lalu merebut botol yang di pegang anak itu. Ia meletakkan dengan kasar di meja. Ia tidak suka melihat Elvio mabuk-mabukan seperti ini, apalagi dia sendirian saja. Tidak ada teman yang menemaninya.

Ia juga tidak suka ketika para pria hidung belang terus saja menatap penuh minat kepada Elvio. Jika saja ini bukan tempat ramai, maka ia akan menusuk mata-mata yang terus menerus menatap miliknya.

Miliknya?

Ya, kalian tidak salah. Reyvan sudah meng-klaim Elvio sebagai miliknya sejak pertama kali ia bertemu Elvio ketika anak itu sedang mabuk.

" Lo ngapain di sini hah?! ". Reyvan tidak menjawab, ia hanya menatap datar ke arah Elvio. Membuat anak itu semakin kesal.

" Pergi aja sana. Jangan ganggu gue "

Elvio mengibaskan tangannya menyuruh agar Reyvan pergi. Namun Reyvan tidak akan pergi semudah itu.

" Lo tuli hah?! ". Bentaknya. Ia sudah pusing memikirkan tantangan itu, ditambah lagi orang yang menjadi targetnya malah menganggunya.

" Ayo pulang "

Elvio menarik kembali tangan kanannya yang di tarik oleh Reyvan.

" Gak! Lo aja sana yang pulang "

" Jangan membantah "

" Emang lo siapa gue hah? Gue gak punya hubungan apa-apa sama lo, jadi jangan ngatur gue ".

Reyvan mengeraskan rahangnya menahan emosi, ia tidak suka dengan apa yang di bicarakan oleh Elvio. Ia kembali menarik tangan Elvio dengan kuat, membuat anak yang lebih kecil darinya berdiri dan sedikit terhuyung karena keadaannya yang mabuk.

" Ish lepas! Sakit! ".

" Engga ". Tolak Reyvan dengan nada tegas.

Elvio terus memberontak agar cengkraman Reyvan pada tangannya terlepas. Namun semua sia-sia, ia hanya mendapatkan rasa sakit di tangan karena Reyvan yang menguatkan cengkramannya.

" Ikut "

" GAK MAU! LEPASIN GUE SIALAN!!! ". Teriaknya dengan lantang. Reyvan menatap seluruh bar, semua orang menatap ke arah mereka berdua.

BL Lokal | Awalnya Tantangan [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang