first meet

921 72 3
                                    

saga pov

Hari dimulai,
pagi ini mereka mempunyai jadwal Pembelajaran Tatap Muka setelah Pembelajaran Dalam Jaringan beberapa minggu.

Saga mengangkat tas dan segera menuju ke garasi untuk mengambil motornya.

"semangat buat hari ini mbull" ucap Saga sembari mengelus motornya itu. Ya, mbull adalah panggilan motornya yang khusus di beri oleh Saga

Ia hari ini berangkat ke sekolah lumayan pagi, karena memang sudah ada janji dengan kedua teman nya. Saga juga tipe orang yang sering menepati janji nya.

Sesampai di parkiran sekolah, ia melihat keramaian di sekitar pagar. Karena Saga mempunyai janji dengan anggota geng nya, Saga segera menuju koridor untuk menemui mereka.

Ia berjalan sembari memasang earphone dengan lagu favorit nya. Ya, Saga menyukai musik.

Terlihat Vante dan Zen sudah sampai di koridor, Saga pun segera menghampiri.

"kopi ngab" tawar Zen ke Saga

Saga menjitak pelan kepala Zen
"kopi? itu susu. kamu bohong"

"apa? aku bohong? susu yang bohong" sahut Zen saat mendengar omongan Saga.

Saga menggelengkan kepalanya pelan karena tidakhabis pikir dengan teman nya itu
"kelamaan jomblo lu Zen"

Zen memasang raut muka tidak setuju sembari mengucap
"elah ntar gua gerak dikit juga banyak yang demen"

Vante sudah terbiasa dengan kekonyolan Zen itu pun terkekeh

Zen tengah sibuk mengotak ngatik hp nya, suasana menjadi sunyi. Terlihat Saga yang menghela nafas.

"nyokap gua mau nikah lagi"
Zen dan Vante langsung menoleh ke arah Saga.

"heh? serius?"
"bokap lu ada kabar?"

Pertanyaan dari dua sahabatnya itu adalah hal yang selalu ia pikirkan. Saga sedari kecil dikenal dekat dengan ayahnya. Anak ini menjadi seorang yang manja ketika bersama dengan ayahnya.

Ia pun terkekeh pelan. Ia tidak menjawab pertanyaan dari kedua temannya itu dan melanjutkan pembicaraan nya.

"lanjut" Ucap Zen dan Vante secara bersamaan, yang mengisyaratkan supaya Saga melanjutkan cerita nya.

"gua mau ngelarang juga nggak bisa, gua ga boleh egois soal ini"

Vante yang awalnya berjarak jauh dengan Saga, ia mendekat perlahan. Merangkul pundak teman nya itu
"Tuhan ada rencana yang udah dia siapin buat kebaikan lu ga, semangat ya"

Zen yang setuju dengan omongan Vante pun membuka suara

"Nah bener. Gua yakin ada jalan keluar yang baik buat lu dan bunda lu. Di sisi lain, lu juga jangan lupa berdoa"

Saga terkekeh pelan.

Suasana kembali sunyi, Saga menatap langit, hari ini terlihat mendung. Sembari mendengarkan lagu 10,000 hours di earphone nya.

Notifikasi hp Saga menyadarkan ia dari lamunan nya. Saga pun mengecek ponselnya. Terlihat ada pesan dari Rangga, ketua geng sebelah yang sering bekerja sama dengan anggota geng Saga.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
njfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang