SEBELAS

278 24 0
                                    

Thankyou For 1k Readers!

Follow vote Comment
Jangan lupa!

Spam Emot '💌' disini👉

-HAPPY READING-

T

idak terasa waktu sudah menunjukan pukul 17.00 pm, Ria dan Indro kedua Anak SMA itu sedang menikmati kelapa muda yang tadi sengaja Indro beli di pinggiran pantai.

Kedua nya sedang melihat betapa Indah nya langit di sore ini.

"Langit nyaa bagus ya Ndro," ucap Ria.

"Suka?"

Ria mengangguk, "Banget." Ucapnya penuh semangat.

Indro menatap Ria dari samping dengan senyuman hangat satu detik kemudian ia melihat jam tangan yang ia pakai.

"Sayang, udah sore mau pulang sekarang?" Tanya Indro kepada Ria.

Ria yang sedari tadi menatap langit berubah menjadi menatap Indro yang sedang menatap dirinya.

"Aku engga mau pulang,Ndro." Ucap Ria lesu.

Kening Indro berkerut, "Kenapa?"

"Sekarang rumah udah engga se-menyenangkan dulu."

***

"Assalamual--ASTAGFIRULLAH." Pekik Rey di seberang sana ketika melihat Sandrinna yang sedang memakai masker wajah berwarna putih.

"Heh setan! Sandrinna nyaa mana?!" Ucap Rey dengan nada ketakutan.

Rey dan Sandrinna kedua remaja yang sedang kasmaran itu sedang melakukan vidio call setelah seharian mereka tidak bertemu karna kesibukan masing-masing.

"Ih Rey! Ini akuu," ucap Sandrinna kesal.

Rey mengucekan sebelah mata-nya dengan jari yang tidak ia pakai.

"Bener ini Sandrinna? Lu boong kan tan?" ucap Rey memastikan.

"Mana pacar gue?!" Tanya Rey.

"Kalau engga percaya aku matiin ya vidio call nya!" Ancam Sandrinna.

"Eh eh jangan," ucap Rey panik.

"Oh iya, Ini Sandrinna cantik-nya Rey."

"Gombal!" ucap Sandrinna sinis.

"Udah makan malam?" Ucap Rey, Sandrinna menggeleng.

"Loh? Kenapa?"

"Kenapa belum makan sayang?" Tanya Rey lembut.

"Aku lupa hehe," ucap Sandrinna dengan cengengesan khas-nya.

"Astagfirullah." Umpat Rey.

"Kenapa bisa lupa? Ngapain aja daritadi hm? Sampai lupa makan?"

"Aku daritadi nonton drakor yang keluaran terbaru itu loh,saking asik nya jadi lupa makan deh hehe." Ucap Sandrinna kenyataan.

Rey menggelengkan kepala nya frustasi, bukan untuk pertama kali Sandrinna lupa makan karna ke-asikan nonton drakor melainkan sudah beberapa kali Sandrinna begini.

"Sayang, kan aku udah bilang jangan lupa sama makan.Inget kamu punya maag," ucap Rey mengingatkan.

"Iya-iya maaf."

"Yaudah sekarang bersih-in mukanya, terus langsung makan!" Perintah Rey tidak mau di bantah.

"Iya nanti akuu makan," ucap Sandrinna.

"Engga ada nanti-nanti Sandrinna sekarang!!"

"Iyaa-iya sekarang." Ucap Sandrinna mengalah.

***

"Assalamualaikum," ucap Indro sesambil membuka pintu utama rumah-nya.

Indro menghembuskan nafas-nya kasar ketika melihat keadaan rumah-nya yang begitu sepi.

"Belum pulang." Gumam Indro.

Tadi setelah mengantarkan Ria pulang ke rumah nya, Indro putuskan untuk langsung pulang. Sesampainya di rumah Indro di sapa oleh keheningan.

Indro mendaratkan bokong-nya ke sofa yang berada di ruang tamu lalu menyandarkan punggung-nya. Hari ini dirinya benar-benar lelah tapi bahagia.

"Kalian terlalu sibuk dengan karir kalian  sampai lupa kalau Indro membutuhkan kalian," Ucap Indro kepada bingkai yang berada di samping tv. Di dalam bingkai itu terdapat foto Indro bersama kedua orangtua-nya layak-nya seperti keluarga bahagia.

"Indro lebih baik hidup sederhana seperti dulu daripada hidup kaya raya tapi engga ada kehangatan dari keluarga." Ucap Indro

"Indro kangen kalian yang dulu Yah, Bun."

***

Indro, Beben, Damar, Rey, Bintang, dan Kiesha sedang menelusuri koridor utama SMA Merdeka Mandiri. Indro,Kiesha, Rey dan Bintang mereka menatap siswi-siswi yang memperhatikan dengan tatapan dingin.

Berbeda dengan Damar dan Beben mereka berdua justru mengedipkan sebelah mata-nya untuk menggoda para siswi-siswi yang memperhatikan-nya.

"Kiw neng cantik," panggil Beben kepada adik kelas nya yang sedang menatap-nya terpesona.

"Kalau mau minta foto langsung aja jangan diem diem foto-in,pasti gue kasih ko neng." Ucap Damar kepada seorang perempuan yang ternyata diam diam memotret Damar dari samping.

Perempuan itu tersenyum malu, bisa-bisa nya dirinya ketahuan.

"Udah ah jangan liatin gue kaya gitu malu, gue sadar gue ganteng." Ucap Beben penuh percaya diri.

"PD lo anjir!" Damar menoyor kepala Beben pelan.

Bruk!

"ANJIR!." Umpat Beben dan Damar bersamaan.

"Woi Ndro! Lo kalau mau berhenti bilang-bilang dulu ngapa!" Ucap Beben kesal pasalnya teman nya yang satu itu berhenti mendadak membuat mereka tabrakan beruntun.

"Tau lo! Sakit ni," Ucap Damar sama kesal-nya.

"Itu Ria sama Raka kan Ndro?" Ucap Kiesha ketika melihat Ria dan Raka jalan sampingan di depan mereka walaupun jarak nya lumayan jauh.

"Mereka ko jalan-nya bareng gitu?" Ucap Rey bingung.

"Bukan-nya tadi Ria bilang sama lo kalau dia masih ada tugas yang belum selesai? Makanya dia engga bisa ikut ke kantin," ucap Kiesha

"Jangan-jangan Ria--" ucapan Kiesha terpotong ketika dapat senggolan lengan dari Bintang, Bintang memberi kode kepada Kiesha lewat untuk diam.

Kedua lengan Indro sudah terkepal kuat, jantung nya pun naik-turun, terlihat sekali dari wajah-nya bahwa dirinya sedang menahan emosi.

"Engga usah emosi-an siapa tau mereka lagi ada urusan." Ujar Bintang.

***

Vote,Vote,Vote
Jangan Lupaa ygy!

Follow nya jugaa biar kalian
Engga ketingalan Update-an nya.

Jangan lupa baca 'RIYAN {On Going}'

Rekomendasikan cerita ini ke
Teman-Teman kalian yang suka dengan Rindro ya!

My acc instagram:
@indhnvtsri_
@Wp_indhnvtsri

Thankyou!

KISAH RIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang