Hai kamu, iya kamu hai, gue panggil nih masa gak balik loh
Jangan lupa bernafas
Happy Reading!
——————————————Setelah mereka keluar dari rumah yang tak terpakai, Nathan yang bersama Evelyn masih didalam mobil. Kedua tangan mereka masih bertautan atau menggenggam satu sama lain.
"Nath?" Panggil Evelyn pelan, ia menoleh kearah Nathan dan memperhatikan tangan mereka yang saling mengenggam.
"Hm?"
Dahi evelyn mengerut, lalu cengengesan melihat Nathan, "Balik kantor polisi, lagi ya?"
Nathan sontak menoleh ke arah evelyn lalu kembali focus melajukan mobilnya,"Kenapa?" Tanyanya datar.
"Kan masih di tahan Nath."
Nathan hanya mengangguk,"Tunggu, gue bakal keluarin lo." Jelasnya dan memutar stirnya hanya satu tangan ke jalanan menuju kantor polisi.
Tangan yang satunya sibuk mengenggam tangan Evelyn dengan lembut.
Mobil mereka tak jauh terparkir dari kantor polisi, Evelyn bersiap keluar dari mobilnya. Tapi tiba tiba Nathan menarik lengannya.
"Eve." Tegur Nathan.
Evelyn mencebik kan bibirnya dan kemudian berbalik menatap Nathan lalu tersenyum manis. Ia kemudian mencium pipi Nathan dengan cepat lalu kemudian keluar dari mobilnya.
Pipi Nathan sontak memerah setelah Evelyn menciumnya tepat di pipi. Ia meremat stir mobilnya menahan pekikan yang ia tahan sedari tadi.
Gemes anjing! Nathan jadi salting sendiri melihat senyuman Evelyn yang membuat raga Nathan keluar dari tubuhnya, ia kemudian terkekeh setelah Evelyn pergi dari hadapannya.
Tujuan Nathan sekarang ini ke apartemen Austin, ia ingin menghajar sahabatnya secepat mungkin.
Nathan menghidupkan mobilnya lalu kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal. Pandangannya datar dan dingin, ia tidak memperdulikan kendaraan lain yang marah-marah akibat dirinya yang menyetir ugal ugalan.
Setelah apartemen Austin terlihat dari pandangannya. Mobilnya ia parkir dengan asal-asalan agar sampai ke apartemen Austin dan menghajarnya.
Nathan kemudian keluar dari mobilnya, dan pandangannya melihat mobil dan motor temannya yang terparkir.
Nathan kemudian melangkah dengan tegasnya dan memencet bel apartemen Austin dengan cepat.
Ting! Tong! Ting! Tong! Ting! Tong!
Pintu itu sontak terbuka dan terpampang wajah tampan devano di depannya, Nathan yang hanya menatap datar dengan sigap mendaratkan tangannya ke rahang devano atau menghajarnya.
BUGH! BUGH!
Bunyi pertengkaran mereka terdengar di penjuru apartemen Austin. Teman-teman mereka berusaha melerai pertengkaran mereka. Dan kemudian Nathan berbalik arah menghajar Austin dengan brutal.
Nathan tidak akan mengampuni mereka berdua yang telah melukai Evelynnya sudah cukup dia hanya berdiam diri selama ini dan menatap mereka berdua saat menyiksa Evelyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA YA) angst berkedok dark. Evelyn Gracia Anatasya Bercerita tentang gadis berhati baik dan dibully oleh orang orang tapi sejujurnya dia adalah gadis yang pandai memanipulasi keadaan atau manipulatif. Gadis yang sangat menyukai...