JAM baru saja menunjuk pukul 05:54 tetapi gadis itu sudah berdiri di depan gerbang sekolah dengan perlengkapan sekolah yang sudah lengkap. Disayangkan, ia harus menghela nafas ketika mendapati gerbang sekolah yang masih tertutup rapat.
Dengan terpaksa Nazwa harus memanjat gerbang sekolah yang lumayan tinggi itu agar dapat masuk ke dalam lingkungan sekolah.
Setelah selesai melewati gerbang sekolah, Nazwa dengan ceria berjalan santai ditemani suasana sekolah yang sepi tanpa seorang pun. Untuk sampai ke kelasnya, ia melewati lapangan badminton yang luasnya hampir sama dengan lapangan basket. Ditambah lagi banyaknya anak tangga yang ada di sekolah ini membuat Nazwa menyukainya.
Nazwa memang sudah biasa datang ke sekolah pagi-pagi buta hanya untuk berkeliling menikmati hawa sejuk di sekolahnya, terbayang bukan jika ia tidak sengaja bertemu dengan penghuni sekolah yang tak terlihat? Tetapi, Nazwa bersyukur sejauh ini ia tidak pernah melihat hal seperti itu.
Saat berada di koridor kelasnya, Nazwa melihat pintu kelasnya yang sudah terbuka, sepertinya ia bukanlah orang pertama yang datang ke sekolah.
Nazwa mengintip sedikit sebelum akhirnya masuk ke dalam kelas karena ia tidak melihat siapapun, hanya lampu kelas yang telah di hidupkan oleh seseorang.
"DOR!!"
"Astaga!"
"HAHAHAHA.. Kaget juga kan lo!"
Nazwa mengelus dadanya karena terkejut setengah mati, "ZENAA!"
Ya, orang yang telah datang mendahului Nazwa sekaligus orang yang telah mengejutkan Nazwa adalah Zena.
"Lagian lo ngapain coba, gue liatin dari jendela, lo keliling sekolah, nggak takut lo ketemu hantu sekolah ini?" tanya Zena.
"Siapa juga yang keliling? Orang gue aja lewat lapangan badminton, ngapain keliling sekolah!" ujar Nazwa sembari meletakkan tas dibangku miliknya.
Zena tertawa menyahuti jawaban Nazwa. "Halah! Kalo bukan lo siapa lagi yang keliling sekolah! Gue liat dengan mata gue sendiri kalo itu lo kok, udah deh nggak usah ngelak lagi!"
"Zenaaa.. gue abis manjat gerbang sekolah langsung ke sini terus liat pintu kelas yang udah terbuka! Ngapain juga gue keliling sekolah nggak ada kerjaan banget!"
Zena terdiam merasa Nazwa mengucapkan hal yang benar, "Jadi.. kalo bukan lo siapa?"
Nazwa memutar bola matanya malas, "Udah deh gue nggak akan tertipu lagi! Jadi nggak usah nakut-nakutin gue.."
Zena berjalan mendekati jendela lalu mencari keberadaan seseorang yang ia lihat tadi. Nazwa mendekat merasa kalau Zena benar-benar melihat sesuatu.
"Naz.. kalo lo disini, itu siapa.." Nazwa menoleh pada arah yang ditunjuk oleh Zena, tepatnya di depan kelas 12 Ipa 1, terlihat seorang wanita tengah berdiri diam disana. Nazwa dan Zena saling menatap melempar pertanyaan yang sama dalam pikiran mereka.
Siapa dia?
Lalu, disaat mereka melihat ke arah yang sama lagi, wanita itu sudah tidak berada disana yang dalam beberapa detik membuat Nazwa maupun Zena berlari terbirit-birit keluar dari kelas.
***
"Bener!! Gue sama Nazwa tadi liat ada hantu berdiri di depan kelas 12, ya kan Naz?"
Nazwa mengangguk membenarkan apa yang dikatakan oleh Zena. "Iya! Terus pas kita lihat lagi, dia udah nggak ada disana."
"Serius? Ihhh jadi takut... Gimana kalo dia tiba-tiba dateng ke kelas kita?" tanya Chika yang sudah takut duluan sebelum tahu ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Heart [ Completed ]
Teen FictionSemua bermula ketika Nazwa Sandriella harus berusaha setengah mati untuk mengejar sosok yang ia cintai. Namun, jauh dari yang diharapkan, Nazwa justru harus berhadapan dengan si kutub ketua kelas bernama Arshaka. Namun siapa sangka? Jika kutub lebih...