08

                                    

                                          
"Tidak ada yang sulit jika kita tidak gampang menyerah dan mau bekerja keras. Tetapi jika kita malas semua terlihat sulit dan tidak mudah didapatkan"
- Min Yoongi -
Yoongi sekarang sedang duduk disamping lapangan. Ia menatap beberapa orang yang sedang bermain basket serta memakai pakaian olahraga yang sama. Yoongi terdiam sejenak. 
Yoongi mau bermain?
Atau yoongi ingin gabung? 
Yoongi masih setia menatap teman temannya yang sedang bermain dengan semangat. Basket. Yoongi ingat, Jimin pernah bercerita soal basket padanya.
Yoongi sangat menyukai basket. Ia ingin bergabung namun takut jika ia di tolak?
"Kau sedang apa?" Yoongi terlonjak kaget dan berbalik menatap namja yang mengejutkannya.
"Astaga Hyung! Kau hampir membuat jantungku copot" Yoongi mengelus dadanya pelan.
"Sedang apa" Jimin kembali bertanya.
"Sedang melihat pertandingan basket! Dan kenapa Jimin Hyung ada di sekolah ini?" Jimin mendudukkan dirinya disamping yoongi.
Jimin menatap anak anak yang sedang bermain basket.
"Hyung kesini ada jadwal untuk praktek kedokteran" Yoongi mengernyit bingung.
Jimin berbalik menatap yoongi "Di kelas Lee Ssaem" Yoongi membelakakan matanya.
"Itu kelas yoongi!" Yoongi menjawab dengan antusias.
"Oh ya? Kalau begitu kau bisa menjadi salah satu percobaan di praktek kali ini" yoongi diam sejenak.
"Praktek Pemeriksaan saja Yoon" Jimin menjawab dengan sangat enteng, karena ia tau yoongi akan berfikir macam macam.
Yoongi mengeluarkan cengirannya "Ku kira apa Hyung" 
°°°
Jam pelajaran kedua telah berlangsung di UKS. Hari ini Jimin ada jadwal praktek Pemeriksaan kesehatan. Semua murid wajib menceritakan keluhan yang mereka alami.
Tidak ada yang boleh berbohong atau mengarang cerita.
Yoongi sudah berbaring di brankar sebagai orang pertama yang menjalani tes pemeriksaan. Jimin mulai memeriksanya, namun yoongi menahan tangan Jimin.
"Ada apa?" Yoongi menggeleng.
"M-mereka duluan saja Hyung. A-aku ingin ketoilet, sungguh aku tidak tahan ingin ke kamar mandi" Jimin terkekeh kemudian mengangguk.
Yoongi berlari ke arah toilet. Ia mengunci pintu dari dalam dan mencuci wajahnya di wastafel. Sebenarnya yoongi hanya mengelak saja, saat ini entah kenapa ia merasa bahwa dadanya sangat sesak? Bahkan yoongi seperti kehilangan konsentrasi.