Om Reza

1.7K 151 16
                                    

BRUK!

"RAFAEL!!"teriak opa fi saat melihat cucu nya yang tiba-tiba pingsan, Farel, fadly dan juga iky yang mendengar teriakan opa fi pun lantas menoleh ke belakang dan mereka pun langsung berlari menghampiri opa fi.

"R-rafa kenapa pak?"tanya farel dengan panik.

"Gak tau, tiba-tiba pingsan, kalian bantu saya bawa rafa ke uks"

"Iya pak ayo"jawab farel dan mereka pun lantas berjalan menuju ruang uks.

Tak butuh waktu lama kini mereka sudah sampai di ruang uks, dokter hendra yang memang masih bertugas disana pun lantas dengan cepat memeriksa keadaan rafa.

"Ayo kita keluar dulu"ajak opa fi dan farel, fadly, iky pun keluar mengikuti opa fi.

Hah..

Opa fi menghembus kan napas nya perlahan dan melirik ke 3 murid nya.

"Kalian lagi ada masalah apa sama rafa?"tanya opa fi tiba-tiba dan tak di jawab langsung oleh mereka bertiga, "Saya tanya, kalian ada masalah apa sama rafa?"tanya opa fi lagi.

"K-kita gak ada masalah apa-apa kok p-pak"jawab farel dengan gugup.

"Serius?"

"I-iya pak serius"jawab nya.

"Yaudah kalo gak ada masalah, udah sana gih kalian ke kelas, bentar lagi bell"

"I-iya pak"jawab mereka bersamaan dan pergi meninggalkan opa fi.

Setelah kepergian 3 murid nya, tak lama pintu ruang uks pun di buka oleh dokter hendra.

"Ndra, gimana keadaan rafa?"

"Mas rafa masih pingsan pak"jawab dokter hendra.

"Boleh saya liat rafa?"

"Silahkan"kata dokter hendra dan opa fi pun langsung masuk kedalam ruang uks.

"Ndra, k-ko rafa pake canul?"tanya nya saat melihat nasal cannula bertengger di hidung mancung cucu nya.

"Iya pak tadi mas rafa agak sedikit kesulitan bernapas jadi saya pakai kan canul deh"

"Ko bisa? Kenapa ndra?"tanya opa fi dengan panik seraya duduk di kursi sebelah rafa.

"Setelah saya periksa seperti nya asam lambung nya mas rafa naik pak, dan itu mengakibat kan mas rafa sesak dan juga pingsan"

"O-oh gitu, tapi sekarang gimana keadaan nya?"

"Seperti yang bapak liat sekarang, mas rafa sudah sedikit membaik"

"Ok, ok. Makasih ya ndra"

"Iya pak sama-sama, itu sudah menjadi tugas saya"jawab dokter hendra dan di jawab anggukan oleh opa fi, setelah mengobrol sebentar dengan dokter hendra, opa fi pun lantas izin untuk keluar sebentar.

"Ndra saya mau keluar sebentar, saya titip rafa ya"

"Iya pak"jawab nya dan opa fi pun lansung keluar.

Opa fi merogoh ponsel nya yang berada di saku celana nya.

"Kabarin kayla jangan ya?"gumam nya, "Kabarin ajalah"putus opa fi dan langsung menekan tombol telpon untuk menelpon kayla.

Tuutt..tutt

"Hallo pih?"

"I-iya kay"

"Kenapa nelpon kayla pih?"tanya kayla di seberang sana namun tak langsung di jawab oleh opa fi, "Pih?"panggil kayla.

"I-iya kay"

Di Bucinin Ayah, Bunda [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang