09.00

138K 18.2K 8.1K
                                    

Hai, Vren🥰🥰

Absen jam berapa kamu baca cerita ini👉🏻👉🏻

Emoji yang nunjukin mood kamu hari ini (🥰😡🥺😑🤫😱🤗)👉🏻👉🏻

Semua murid SMA Vandalas berhamburan keluar kelas karena bel pulang sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua murid SMA Vandalas berhamburan keluar kelas karena bel pulang sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Dan seperti janji Geo pada Lengkara, lelaki itu kini berjalan di sebelah Lengkara menuju ke parkiran sekolah.

"Lo yakin mau nganter gue pulang?" tanya Lengkara sebelum akhirnya menerima helm dari tangan Geo.

Geo yang sudah duduk duluan di atas jok motor menghela napas pelan. Matanya kemudian menunjuk ke arah Masnaka yang kini sudah menjalankan motornya dengan nilam di belakangnya.

"Ck, kesel banget gue!" gerutu Lengkara saat motor Masnaka semakin kecil di pandangannya.

Geo hanya terdiam mengikuti arah pandangan Lengkara. Sebuah senyum tipis perlahan terbit di wajah tampannya. Ia kemudian kembali menoleh ke arah Lengkara. "Yaudah, kita buat Naka kesel balik."

Lengkara terdiam sejenak sambil mengerutkan keningnya. "Caranya?" tanya gadis itu.

"Naik!" pinta Geo. Dan tanpa mengulang Lengkara sudah naik ke atas motornya.

"Cara gue kekanak-kanakan, lo mau ikutin?" tanya lelaki itu, ia menatap Lengkara lewat kaca spionnya. Tanpa berpikir dua kali, Lengkara langsung menganggukkan kepalanya, tanda setuju.

"Apa pun bakal gue lakuin, supaya gue gak sakit sendiri, Ge," ucap gadis itu. Dan setelahnya Geo langsung menjalankan motornya meninggalkan halaman sekolah itu.

"Peluk gue," pinta Geo saat motornya semakin dekat dengan motor Masnaka  di depannya.

Lengkara yang saat itu tengah sibuk dengan helm yang kebesaran di kepalanya langsung menatap Geo lewat spion kaca. "Hah?"

"Peluk."

"Hah? Remuk?"

"Peluk."

"Telur? Lo mau makan telur?"

"Peluk, Kar."

"Gak, Ge. Gue udah makan kok tadi. Gue gak mau makan telur."

"Gue bilang, peluk gue Kara."

"Hah? Pak Gilang suka makan telur?"

Geo sekilas memejamkan matanya. Lelaki itu menghela napas pelan. Tidak ada yang bisa ia harapkan dari gadis di belakangnya ini.

Satu tangan lelaki itu ke belakang mencari lengan Lengkara. Dan setelah mendapatkannya ia langsung menarik lengan gadis itu lalu melingkarkannya di perut miliknya.

Lengkara terdiam sesaat, lengannya yang pendek itu membuat tubuh dan kepalanya langsung bersandar di punggung lebar Geo.

"Ohhh, peluk!" ujar Lengkara yang baru saja menangkap apa yang sedari tadi Geo ucapkan.

01.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang