06.30

154K 21.8K 5.9K
                                    

Hai, Vren!

Jangan lupa vote dan komen🤗💕

Absen jam berapa kamu baca part ini❤️

Absen jam berapa kamu baca part ini❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana?" tanya Masnaka.

Lengkara masih terdiam membatu di kursinya. Pandangan gadis itu sedari tadi tak lepas dari pandangan Masnaka.

Masnaka yang melihat hal itu menghela napas pelan lalu bangkit dari kursinya kemudian duduk tepat di sebelah gadis itu. "Dari kemarin perasaan semangat banget ngajak gue pacaran, kok sekarang jadi patung gini?" Masnaka tersenyum tipis.

Tangannya naik menyelipkan anak rambut Lengkara ke belakang telinga gadis itu. "Kara?" Masnaka memanggilnya pelan. Menyadarkan gadis itu.

Lengkara menoleh ke arah Masnaka yang berada di sebelahnya. Pandangan keduanya bertemu, wajah Lengkara seketika bersemu merah melihat Masnaka tersenyum dari jarak sedekat itu.

 Pandangan keduanya bertemu, wajah Lengkara seketika bersemu merah melihat Masnaka tersenyum dari jarak sedekat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lengkara langsung menutup wajahnya menggunakan telapak tangan. Naka kesambet apaan, Tuhan? Bisa senyum semanis ini!

Lengkara kembali menoleh ke arah Masnaka, lelaki itu masih tersenyum seperti tadi, Lengkara kembali menutup matanya. Meleyot.

"Kar?" panggil Masnaka sekali lagi.

Lengkara untuk kesekian kalinya menoleh. "Iya, Naka."

"Tolak aja kalau lo gak mau," ucap Masnaka dan langsung mendapat tatapan maut dari Lengkara.

"Enak aja!" bentak gadis itu. "Aku tuh udah capek-capek tau suka sama kamu dari sepuluh tahun yang lalu!" lanjutnya dan langsung menggerutu panjang lebar tanpa henti dan tanpa napas di hadapan Masnaka.

Masnaka tertawa pelan setelah Lengkara menyelesaikan pidato kebangsaanya. "Iya Kar iya," balas lelaki itu singkat setelah menyelesaikan tawanya.

"Jadi apa jawaban kamu?" tanya Masnaka kemudian.

Terlihat Lengkara menghirup napas dalam-dalam. "Harusnya penjelasan aku yang panjang tadi udah bisa jadi jawaban atas pertanyaan kamu, Ka."

Masnaka menatap dalam wajah gadis di hadapannya, gadis yang ternyata berhasil membuat ia jatuh cinta berulang kali, di masa lalu dan di masa kini.

01.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang