Bab 58

41.7K 4.8K 496
                                    

Pun kini malam sudah menyapa, tak sedikit pun menyisakan terik di siang tadi, yang ada hanyalah berkas rembulan yang sedikit menerangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pun kini malam sudah menyapa, tak sedikit pun menyisakan terik di siang tadi, yang ada hanyalah berkas rembulan yang sedikit menerangi

Adwan tampak sedang duduk santai diranjang, sendirian. Sementara saras...entah dimana ia berada. Kini jam menunjukkan pukul 19.30 wib

dan dimenit berikutnya :

drtttt drttt drtttt.......getar hp diatas nakas kamar yang ternyata adalah hp milik saras

Dion is calling

yang benar saja, ekspresi wajah adwan langsung berubah tak karuan melihat nama sipemanggil itu. Tanpa pikir dua kali...adwan langsung mengangkat telpon tersebut

📞📞

"halo ras, vanya ngga bawa motor, aku jemput kamu ya" ucap dion diseberang telpon sana

tuuttttt......adwan langsung memutuskan sambungan telpon

jangan tanya keadaan adwan sekarang, wajahnya bahkan sudah terlihat mereh padam, tangannya mengepal kuat, dan tampak berulangkali menarik napas dengan dalam....lalu membuangnya kasar

tapppp.....tiba-tiba saras muncul dihadapan adwan dengan handuk kimono yang ia kenakan, ternyata baru selesai mandi

yang benar saja, adwan langsung menatap sinis saras yang baru datang

"mau kemana ?" tanya adwan dengan nada dingin, sangat dingin

tentu saja saras menatap aneh, dan terlihat seperti ketakutan "ohiya, aku ada acara alumni kelas malam ini, buat nambah moment perpisahan tadi siang. Aku pulang cepat kok sayang"

"aku ngga ijinin" ucap adwan singkat

"l-loh kok gitu sayang ? kamu ngga bisa dong ngekang aku sepenuhnya, ini teman-teman aku, dan aku juga ngga pernah larang kamu buat ketemu sama teman-teman kamu kalau ada acara"

"yah beda dong, aku ngga pernah ada hubungan sama cewe selain kamu, lah kamu.....apa ha ?"

"loh sama, ini juga acara murni cewe doang, ngga ada cowo, makanya aku berani ikutan"

deggg.....seketika badan adwan terasa lemas, benaknya....bagaimana bisa saras tega membohonginya, jelas-jelas tadi cowo yang menghubunginya

"oh yaudah, silahkan pergi" ucap adwan dengan pelan, lalu mengalihkan pandangan dari saras, dan menarik selimut, tiduran

saras tampak kebingungan melihat sikap adwan, sangat kebingungan, saras ingin memperjelas, tapi......

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang