Di Catatan Harian Arlene dalam pocket, tidak banyak dijelaskan mengenai kegiatan mereka selama mendaki Menara. Hanya beberapa info salah satunya mengenai keberadaan Arlene di Lantai 134.
Begitupun dengan Manhwa Tower of God, tidak banyak yang membahas Great Warriors jadi ... bisa dikatakan Arancia sangat binggung membuat rencana kaburnya.
Niatnya sih ada.
Cuman menyusunnya itu yang sangat sulit.
"Tenangkan dirimu Arancia ... kita hanya perlu kabur selama mungkin, 1, 2, 3 ... mungkin 100 tahun setelahnya kita akan menemui mereka lagi." Arancia lalu mulai menuangkan ide yang tiba-tiba terlintas:
[ 1. Pergi sewaktu malam hari ]
Permulaan yang indah.
Kebetulan sekarang masih malam.
[ 2. Tidak perlu berkemas dan ciptakan boneka tiruan ]
Masalahnya Arlene itu kemampuannya apa ya?
Arancia lalu termenung seketika.
"Eh, bukannya Arlene itu bisa menguasai Mantra juga Roh gitu?" Wajah Arancia langsung cerah seketika, dia berlari kearah lemarinya dan langsung mencari keberadaan Buku Mantra yang mungkin ada.
Ternyata Bukunya ada di tempat kertas yang ditemukannya tadi. Dengan segera Arancia meraihnya dan menepuk pelan sampul depan Bukunya seolah ada debu yang menempel. Dia lalu berdiri dan membuka Buku tersebut, sebuah lembaran dengan tulisan sebangsa aksara Jawa terlihat disana.
"Wah ... gak paham."
Arancia menghela nafas gusar.
Serius nih, kenapa dia gak bisa baca?
Padahal di cerita fanfiction lainnya para Pembaca yang masuk ke tubuh Tokoh dalam Novel bisa membaca yang seperti ini. KENAPA ARANCIA TIDAK?!
TIDAK ADIL!
Arancia membuka semua halaman di buku itu dengan kesal, ini kesialan kelimanya.
Tidak bisa membaca Mantra, padahal ada di tubuh Arlene.
"Bukan hanya empat, tapi lima kesialan telah ku tangguh karena seseorang yang membawa ku kemari. Ku harap dia menderita 1000× lipat ketimbang diriku!" ancam Arancia dengan hati berapi-api.
Tangannya tampak berhenti ketika beberapa lembar kertas di sela-sela Buku terjatuh ke lantai. Arancia lalu berjongkok untuk mengambil salah satu lembaran, terlihat disana ada sebuah gambaran pola layaknya di film fantasi.
"Apa ini sejenis rune sihir?"
Arancia tampak bergumam menatapnya, lalu melihat gambar lainnya yang memiliki pola yang hampir mirip dengan perbedaan warna. "Apa ini cara memanggil roh?"
Mirip dukun jadinya.
Arancia lalu berdiri dan membawa semua itu ke meja, dia lalu memilah asal sebuah pola dan mengarahkannya kearah samping tempatnya duduk. "Keluarlah iblis Lucifer!"
Tampak gagal.
"Begitu ... jadi ini gagal." Kesialan keenam, Arancia tidak bisa menggunakan kemampuan Arlene.
Sudahlah, inimah tinggal pasrah sama keadaan saja jadinya.
"Mau bundir tapi sayang tubuhnya abadi."
Arancia tampak frustasi dan tidak bisa kembali tenang, dia menundukkan wajahnya di lipatan tangannya. Sungguh ... mengapa nasibnya begitu sial?
"Tidak bisa begini! Kalo aku pasrah sama keadaan, yang ada nasib ku sebelas dua belas seperti di Manhwanya!" Arancia lalu terbangun dan mengepalkan kedua tangannya. "Pokoknya apapun yang terjadi, aku harus kabur dari mereka. Meskipun ... "
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐄𝐇𝐈𝐍𝐃 𝐓𝐇𝐄 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 || 𝐓𝐎𝐆
FanfictionTerbangun menjadi Arlene Grace. *** Disclaimer Tower of God milik SIU Fanfiction milik Halmodious. Start Sebelum Revisi: 29 Desember 2021 Start Sesudah Revisi: 13 Maret 2022 End: