Ragu-ragu Sophia mengangkat kepalanya. "Tap-tapi ratu.. "
"Bangunlah." Titah Clarissa dengan lembut, namun malah membuat Sophia semakin menunduk ketakutan.
Clarissa berdecak sebal. Ia benar-benar malas jika harus mengulangi ucapannya. Dan lagi, Clarissa sedikit kesal jika melihat wanita di depan nya itu merasa ketakutan. Padahal tak ada yang perlu di takutkan disini.
Clarissa menghunuskan tatapan tajam pada Sophia. "Ini perintah."
Tanpa sadar Raymond meneguk ludahnya. Tatapan tajam dari baginda ratunya itu terlihat sangat familiar. Tatapan tajam bak elang yang sedang menatap mangsanya. Sangat percis seperti.. raja Jayden?
Raymond menggeleng-gelengkan kepala. Ini bukan saat nya memikirkan itu. Sekarang Raymond harus membantu Sophia yang masih diam dalam posisinya.
"Bangun Sophia. Jika kau tak bangun, masalahnya akan membesar." Raymond memegang kedua lengan Sophia untuk membantunya berdiri.
Clarissa berdeham. "Apa aku bisa melihat katalog desain bajunya?"
"Y-ya ratu. Akan segera saya ambilkan."
~~
Disebuah lorong gelap yang hanya memiliki sedikit pencahayaan dari obor-obor. Jayden terus melangkah mengikuti jejak kekuatan sihir milik Felix. Entah bagaimana bisa bocah itu menemukan tempat seperti ini. Tempat yang saat ini dipijak Jayden berada di bawah tanah. Pintu masuk menuju tempat ini juga berada di sebuah gang kumuh yang berada jauh di wilayah bagian timur kerajaan Envuella.
Bunyi decitan tikus terdengar jelas di telinga Jayden. Ia terus melangkah hingga bunyi decitan itu berubah menjadi sebuah teriakan kesakitan. Sebelas wanita tergantung dengan luka sayatan yang sangat banyak di sekujur tubuh. Sebuah senyum kepuasan terlihat jelas dibibir Jayden Kala dirinya melihat hasil dari 'karya' putra sulungnya.
"Itu bagus bagi seorang pemula sepertimu." Celetuknya, membuat Felix yang sedari tadi sibuk menggambar di punggung salah satu wanita itu terusik.
Felix menyembul kan kepalanya, "Hai papa." Sapa Felix dengan sangat datar.
Bunyi kecipakan terdengar saat Jayden melangkah diatas lantai yang penuh dengan air bercampur darah. "Nafas mereka sangat bau. Bunuh saja." Tutur Jayden, menatap satu persatu wanita yang bekerja sebagai pelayan diistana Envuella.
"Oke."
Felix melengos pergi menuju pintu keluar, meninggalkan Jayden yang belum mengerti apa yang akan dilakukan sang anak. "Kenapa kau pergi ke arah sana?"
Felix berdecak sebal, kemudian berbalik. "Tempat ini akan segera hancur. Jadi untuk apa tetap berada disini."
Jayden mendengus sebal. "Darimana sifat menyebalkan nya itu?." Gumam Jayden, mulai melangkah mengikuti Felix yang sudah jauh di depan sana.
Beberapa detik setelah ayah dan anak itu berhasil keluar. Sebuah ledakan besar terjadi, membuat beberapa bangunan di dekat lokasi tersebut ikut terkena imbasnya.
"Kau menggunakan alat sihir peledak?" Tanya Jayden, yang diangguki santai oleh putra sulungnya.
"Dapat dari mana?"
Felix mengangkat bahunya acuh. "Aku menemukan nya di sebelah ruang kerja papa."
"Kau mencuri." Ucap Jayden, menatap tajam Felix.
Felix menatap malas pada ayahnya. "Aku tidak mencuri."
"Ini namanya mencuri."
"Tidak, aku menemukan nya."
"Tetap saja namanya mencuri."
"Berbeda ayah. Aku menemukan, bukan mencuri" Kata Felix, menatap sengit.
Decakan sebal keluar dari bibir seksi Jayden. "Terserah kau saja."
Saat Jayden hendak pergi menggunakan teleportasi, sebuah tangan tiba-tiba saja memegangnya. Ia menoleh kesamping dengan pandangan yang sedikit menunduk. "Apa lagi?" Tanya Jayden dengan malas.
"Ayah akan pergi kemana?" Ucap Felix, bertanya balik.
"Menemui Clarissa."
"Aku ikut." Felix menggoyangkan-goyangkan tangan Jayden.
Jayden menatap Felix dari atas sampai bawah. Penampilan anak itu terlihat sangat kacau. Hampir seluruh tubuh nya terkena cipratan darah para pelayan. "Kau yakin ingin menemuinya dengan penampilan seperti ini?"
Felix menatap tangan nya yang penuh dengan darah. "Ayah apa ada sihir pembersih tubuh?"
"Tidak ada sihir seperti itu." Kata Jayden, bohong. Sebenarnya ada sihir pembersih tubuh, hanya saja ia tak ingin Felix ikut. Sudah cukup dengan keberadaan Asher yang akan mengacaukan kebersamaan nya bersama sang is-
Eh?
Apa yang baru saja Jayden pikirkan?! Ia tak mungkin jealous kepada anaknya sendiri kan?
Jayden berdeham, berusaha membuang pikiran konyolnya. "Lebih baik sekarang kau kembali ke istana dan membersihkan diri."
~~
Maaf ya guys
Aku janji nya kemari update, tapi malah baru bisa sekarang.
Btw, mau aku kasih liat foto cast nya siapa ni?
Arion Aleister Zephyr?
Atau
Zayed la Auvamor?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Demon King's Wife [TERBIT]
Fantasy[Beberapa part telah dihapus] "Kau akan selalu menjadi milikku kan, Clarissa Andromeda?" Tanya Jayden mengusap puncak kepala istrinya yang tertidur pulas di dalam pelukannya. "Kita akan hidup bahagia dan lupakan saja keberadaan papa." Seru Felix se...
BAB 25
Mulai dari awal