37. Terulang Kembali

2.1K 75 6
                                    

Part Revisi✍

Tolong dengan sangat Hormat Untuk meluangkan Waktu agar mau Vote dan Comment
Jangan lupa juga tarik napas dan siapkan Mentalnya juga😌

Puterin Lagu Bila Nanti - Nabila suaka
Udah author sediain ya Mulmednya, kalau Gak mau mah lagu Galau versi kalian Ajahh!!!!😉

Part ini akan berisi Adegan kekerasan yang tentunya bukan untuk ditiru.
Ingat sekali lagi ini bukan TUTORIAL!!

saya Harap kebijakannya untuk Readers usia dibawah 17 tahun.

Karena ini Zona 17 tahun keatas‼
🔥🔥🔥

Happy Reading 📖










🍃🍃🍃

Nayla terus berjalan bersama Aska memasuki Ruangan yang diduga Dinda disekap. Mereka berjalan secara Hati-hati. Memastikan suasana didalam Ruangan tidak membahayakan bagi mereka berdua.
Begitu Nayla dan Aska masuk ruangan tampak Gelap dan sunyi,untuk melihat sekitaran saja susah bahkan Ia yakin tak ada siapapun disini.

"Kak Aska apa kamu yakin Dinda disini?" tanya Nayla menoleh kearah Aska

Aska mengangguk "uhukk....uhukkkk...Nay aku liatnya Dinda dibawa kesini" jawabnya terbatuk-batuk. Ruangan ini memang berdebu,sangat tebal dan mengganggu pernapasan.

"Apa mungkin kita masuk lebih dalam?" tanya Nayla ragu

Aska menggeleng "jangan Nay,biar aku aja! Aku takut ada jebakan didalam" cegahnya. Ia Khawatir Kalau Nayla ikut Masuk kondisi didalam tidak memungkinkan.

"Tapi kak"

"Nay,jangan! Aku gak mau kamu celaka. Percaya sama Aku,kalau aku akan baik-baik saja. Kamu Cukup Disini tunggu. Apapun yang terjadi sama Aku di dalam kamu jangan menghampiriku. Kamu harus tetap Disini. Aku akan berusaha baik-baik selama aku membebaskan Dinda" ujar Aska memegang pundak Nayla,meyakinkan.

"Kamu harus janji ya kak Aska!"

"Doakan"

Nayla mengangguk mantap.
Aska berjalan menuju ruangan semakin dalam sedangkan Nayla menunggu di pintu masuk ruangan.
Tangannya tidak bisa diam,terus saja berkeringat karena khawatir Dinda dan Aska dalam masalah lebih besar. Apalagi melihat Aska yang ingin menolong Namun,kondisinya yang tak memungkinkan.

Nayla merogoh saku celananya,mengambil Handphonenya dan mengirimkan pesan untuk Dimas suaminya.
Semoga Dimas mau meresponnya.

Namun,begitu melihat balasan Dimas. Hatinya mencelos begitu nyeri.
Sebegitu tidak inginnya Dimas dimintai pertolongan olehnya sampai-sampai membalas pesannya pun harus sekasar itu.
Ia menghapus Air matanya dan juga Darah yang menetes di hidungnya.
Nayla lupa,ia belum mengkonsumsi obatnya.
tapi biarlah, sekarang bukan waktunya memikirkan Obat dan sakit,yang terpenting sekarang sahabatnya. Urusan Obat Nanti biar menjadi Urusan Nanti

Nayla menarik napas panjangnya,ia berjalan memasuki Ruangan itu,Bodoh amat tentang bagaimana Nasibnya nanti yang jelas ia khawatir Dinda dan Aska akan semakin celaka.
Namun baru 3 langkah ia mendengar suara pukulan yang begitu keras,membuatnya berjalan semakin cepat,apalagi begitu mendengar suara teriakan kesakitan Aska.

Nayla berjalan dan menerobos banyak orang yang menjaga pintu masuk ruangan.
Ia dicekal kala memaksa masuk.

"Lepasin!" teriaknya mencoba melepaskan diri

NAYLA  || Luka Berakhir Duka (End:Revisi📌)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang