bimbang

                                    

                                          
Hari ucap mereka kembali bersekolah. Namun semuanya terasa begitu suram dan tak bersemangat,terutama gempa yang terlihat sangat kusut.
                          
"Hey gem, ceria lah... Ini juga demi kebaikan kita bukan?" hibur taufan pada gempa
                          
'Hahahaha apa yang kau katakan taufan? Ceria ahaha lucu sekali,kau sendiri saja memakai topeng.... Kau juga masih tak bisa terima bukan kalau kak hali akan menikah?'batin taufan sambil tersenyum kikuk
                          
Tc yang melihat itu sedikit merasa bersalah, tadi sebelum berangkat sekolah mereka memberitahu gempa kalau mereka akan menikah bulan depan. Hal itu tentu membuat gempa kaget.
                          
"Gem, kami minta maaf karena mengecewakanmu..tapi ini sudah tak ada jalan lain, demi menyelamatkan reputasi keluarga kita, kami ber3 harus melakukan ini" ucap hali yang ikut membujuk gempa
                          
Pasalnya sejak tadi gempa tak mau berbicara 1 kata pun. Ia benar benar terkejut mendengarnya. Apa kata orang nanti?kenpa mereka melakukan hal seperti itu?Mungkin itulah yang kini di pikirkan gempa.
                          
Mereka langsung terhenti saat gempa menghentikan langkahnya ditengah koridor yang kosong dan sepi.
                          
"Kak gem?" thorn
                          
"Huhh...Baiklah,selamat untuk kak hali,ice dan solar... Kalian berhasil membuatku malu.. Semoga kalian jadi ayah dan suami yang baik untuk istri kalian" ucap gempa dingin yang langsung meninggalkan mereka ber 6.
                          
Hali,ice dan solar tertunduk mendengarnya. Mereka bingung harus bagaimana lagi? Sementara ttm hanya bisa memasrahkan cinta mereka.
                          
'Yah lihat rev? Cintaku berakhir tragis, hahahaha kasian sekali diriku'ucap blaze pada reversenya melalui mindanya
                          
'Huhh,Tragis? Hahaha ini belum berakhir blaze.. Ini baru awal dari kisah cintamu.. Aku hanya memberitahu padamu.. Terus kan perjuanganmu'balas rev.blaze sambil tertawa
                          
'Apa maksudnya? Sudah jelaskan kalau ice akan menikah dengan Risa?'tanya blaze heran
                          
'Hehehe kau tak tau apa apa blaze, kau lihat saja alur permainan kakak Muson mu itu dengan reversenya'lanjut reverse blaze sambil tersenyum kecil
                          
'Aku tak mengerti rev..! Apa arti semua ini?'gerutu blaze
                          
'Tanyakan saja pada kakak Muson mu itu'ucap rev.blaze santai
                          
"Oke ayo kekelas" ucap taufan
                          
Mereka pun pergi ke kelas yang terlihat masih sepi dan hanya ada beberapa orang saja. Pandangan thorn tertuju pada gempa yang kini sedang menenggelamkan wajahnya di kedua lipatan tangan yang ditaruh di atas meja.
                          
Jangan bilang kalau gempa menangis?
                          
'Hey rev, menurutmu apakah kak gem baik baik saja?'tanya thorn pada rev nya
                          
Reverse ikutan menatap gempa di dalam Minda thorn. Namun rev tak menjawab soalan yang thorn berikan.
                          
'Rev, apakah semuanya harus berakhir seperti ini?'
                          
'Tidak'
                          
'Hah?'
                          
'Ini belum berakhir thorn, hal yang lebih buruk akan segera datang...ini hanyalah awalnya saja'
                          
'Apa maksudmu?'
                          
'Lihat saja alur permainan kakak mu taufan, dia sudah menyiapkan segalanya untuk bertempur'
                          
'Bertempur? Melawan siapa? Kenapa kami tidak tahu?'tanya thorn bertubi tubi
                          
'Kau akan segera tau'
                          
"Pagi.."
                          
Thorn kembali tersadar setelah mendengar siswa yang masuk. TTM tak percaya melihat siswa itu yang tak lain adalah TF..
                          
"Frostfire!!"