25. TITIK TERENDAH

3.8K 164 10
                                    

Titik terendah dalam hidup itu, ketika kita tidak bisa menemukan bahagia untuk diri kita sendiri, merasa segalanya tidak berpihak pada kita, merasa bahwa kenyataan hidup memang selalu berbanding terbalik dengan apa yang kita harapkan, dan seketika kita merasa mungkin lebih baik jika kehidupan ini diakhiri.

Mungkin pernyataan di atas menggabarkan bagaimana hidup seorang Ratu hari itu, bagai hujan tanpa awan mendung, derasnya air langsung jatuh menguyur tubuhnya, tapi entah mengapa hanya matanya yang basah tidak dengan pakaian yang ia kenakan.

Sepulang dari rumah sakit Ratu memilih berdiam diri di taman didekat rumah sakit, perkataan dokter Tania masih berputar-putar dikepalanya, "kemungkinan terbesar ibu Ratu sulit mendapatkan anak ini di karena ada fibroid atau semacam tumor jinak yang terbentuk dari otot halus yang terdapat pada rahim ibu".

Ratu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya lalu menangis sejadi-jadinya, mungkin jika ada yang melihatnya orang-orang pasti sudah mengiranya kuntilanak karena menangis malam-malam di taman.

Sejak tadi telfon Ratu berdering dan menampilkan nama Pangeran disana, namun Ratu memilih untuk mengabaikannya, gadis itu tidak ingin berbicara dengan siapapun saat itu, ia hanya ingin menangis sampai dirinya terasa tenang.

Ting...

Kamu dimana?

Ratu?

Aku telfon bunda, dia bilang kamu gak disana

Kamu dimana? Gak usah bikin orang khawatir bisa kan?

Aku nelfon winda katanya kamu juga gak disana

Raaa, angkattt gaak!

Ratuu!

Buruan aku jemput!

Udah malam Raa, please!

***
Pangeran sampai di apartemennya tepat pukul 22:34 malam dan ia tidak menemukan Ratu biasanya istrinya itu duduk di sofa ruang tamu menenunggu dia pulang dari kerja, Pangeran langsung masuk kedalam kamar dan kosong tidak ada Ratu di dalam sana, ia kemudian mengitari sekitaran apartemen, namun hasilnya tetap sama Ratu tidak berada dimanapun, Pangeran mencoba menghubungi Ratu, namun Ratu tidak mengangkatnya, ia bahkan mengirimkan pesan singkat kepada Ratu namun tak satupun dibalas gadis itu.

"SIALL!" Umpat Pangeran saat pesan singkatnya tak dibalas oleh istrinya, Pangeran mengacak-acak rambutnya, kemudian berlari menuju mobilnya untuk mencari keberadaan sang istri.

"Raa, dimana sih!" Ucap Pangeran sambil melihat keseliling untuk mencari keberadaan Ratu, ia sudah mengilingi di sekitaran tempat Ratu biasanya berdiam diri jika dia tengah ada masalah, namun istrinya itu tidak berada disemua tempat yang sudah Pangeran kunjungi.

Pangeran kembali menelfon Winda menanyakan apakah Ratu sudah bersama dengannya.

Winda: " halo"

Pangeran: "halo Win, Ratu udah bareng sama lo gak?"

Winda: "belum nih, gue juga udah coba ngehubungi beberapa teman kampus tapi gak ada satupun yang tau Ratu dimana"

Pangeran: "yaudah Win, kalau ada kabar soal Ratu, kabarin gue yaa"

Winda: "iya sip"

Ini kali kedua Ratu pergi tanpa berbicara pada Pangeran, tapi kali ini berbeda karena biasanya kalau Ratu tengah marah padanya, Ratu pasti pulang kerumah bundanya, namun kali ini Ratu tidak berada disana.

Pangeran terdiam didalam mobilnya, sambil memukul-mukul stir mobilnya, merasa kalau perbuatanya pagi tadi mungkin sudah sangat keterlaluan, tapi Pangeran juga bingung dengan perubahaan moodnya setelah ia bertemu kembali dengan perempuan yang dulu meninggalkannya tanpa berpamitan. Mungkin bisa di katakan jika Pangeran baru saja dipertemukan dengan cinta pertamannya, cinta pertama yang begitu menyakitkan baginya.

BADROMANCE JILID 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang