Delapan tahun silam, seorang ratu dunia bawah melahirkan bayi kembar. Anak pertama lahir dengan selamat dan di beri nama Felix Andromeda. Memiliki rambut kecoklatan yang mirip sekali dengan ibunya. Manik mata kelabu yang terlihat suram, sangat mirip dengan sang ayah.
Sedangkan saat kelahiran anak kedua, semua orang dibuat kebingungan. Karena bayi kedua itu tak mengeluarkan suara ataupun membuka mata. Dan keanehan lain nya dari bayi kedua yaitu memiliki rambut berwarna putih dan berkulit pucat.
Jayden Andromeda-sang raja iblis yang merasa khawatir terhadap anaknya, langsung pergi memanggil penyihir tua yang tinggal sendiri dihutan dunia manusia. Ia meminta bantuan pada Clo untuk menangani keanehan dari anak keduanya.
"Ibu nya yang hanya memiliki jiwa tak lengkap. Berdampak pada anak keduamu. Dia akan tertidur selama yang ia mau. Dan akan bangun ketika saat nya tepat." Kata Clo.
Semenjak saat itu Asher selalu berada di kamarnya dalam keadaan tidur. Tak sembarang orang yang bisa masuk ke dalam kamar si bungsu tersebut.
Jayden tak ingin ada yang berbuat macam-macam terhadap anak keduanya. Sehingga membuat larangan keras untuk tidak memasuki kamar Asher.
"Clo yang menceritakan peristiwa kelahiran kita." Ucap Felix menutup cerita nya pada Asher. Tangan mungilnya itu terlihat menggandeng tangan sang adik.
Asher terdiam menatap lurus kedepan yang hanya ada pepohonan. Saat ini mereka sudah berada di hutan dunia manusia. Dan sedang menuju ke sebuah gubuk tua, tempat tinggal Clo.
"Kakak.. Apa ibu akan menerimaku?" Tanya Asher tiba-tiba.
Ctak!
Felix menjitak keras kening adiknya. "Kau ini bicara apa! Tentu saja mama akan menerima mu."
"Aishhh ini sakit." Rengek Asher, mengusap sayang pada keningnya sendiri. "Aku itu sangat aneh kak. Memiliki rambut putih dan warna kulit yang sangat pucat. Pasti ibu akan menganggapku menjijikan."Felix memegang kedua pundak adiknya. "Mama bukan orang yang seperti itu. Dan jangan berfikir dirimu sendiri menjijikan. Paham?"
Asher mengangguk pelan dengan raut wajah yang lesu. "Bagus." Ucap Felix, mengacak gemas rambut putih halus milik adik nya.
"Untuk mempersingkat waktu. Bagaimana kalau kita pakai sihir teleportasi?" Tawar Felix membuat Asher yang sedaritadi menunduk, mengangkat wajahnya dan menatap Felix.
"Kitakan masih berumur 8 tahun. Kalau memakai sihir teleportasi, pasti akan ada dampaknya." Ujar Asher, merasa tak setuju dengan tawaran kakak nya.
"Kau meremehkan kakak mu ya." Ujar Felix mengangkat salah satu sudut bibirnya.
"Bukan-"
Sringg.
Belum sempat Asher melanjutkan ucapannya. Tiba-tiba saja ia sudah berada di depan sebuah gubuk tua. Tampak menyeramkan, namun tak membuat Asher merasa takut.
Asher menoleh kesamping menatap kembarannya."Kak-" Ucapannya terpotong karena melihat darah segar keluar dari hidung Felix.
"Hidung mu berdarah!"
Felix mengusap darah yang keluar dari hidung nya dengan kasar. "Ini bukan masalah besar."
"Bagaimana dengan mu? Apa baik-baik saja? Ini pertama kalinya kau menggunakan teleportasi."
Asher mendengus sebal. "Pikirkan dulu kondisi dirimu sendiri. Baru memikirkan keadaan orang lain" Ucapnya berjalan mendekati gubuk, meninggalkan Felix yang mengernyit tak paham.
Asher langsung mendobrak pintu lapuk milik nenek Clo. Felix menggeleng-geleng kepala melihat sikap bar-bar dari kembarannya.
"Sangat tidak sopan sekali ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Demon King's Wife [TERBIT]
Fantasy[Beberapa part telah dihapus] "Kau akan selalu menjadi milikku kan, Clarissa Andromeda?" Tanya Jayden mengusap puncak kepala istrinya yang tertidur pulas di dalam pelukannya. "Kita akan hidup bahagia dan lupakan saja keberadaan papa." Seru Felix se...