'Kisah Ria' menceritakan tentang seorang remaja perempuan yang melewati beribu-ribu masalah dengan sendirian. Disaat ia sedang membutuh kan pundak untuk bersandar, mereka sama sekali tidak mau menjadi pundak-nya.
Akankah Ria mau bertahan lebih lama...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ria menghampiri teman-temannya yang tengah berkumpul di kantin dengan sumringah dan tangan indro yang ia sedari tadi pegang erat
"Hi guys" sapa ria kepada teman-temannya semua teman ria menatap ria aneh
"kenapa lu? senyam senyum sendiri" tanya lili
"engga kenapa-napa , ayo duduk sayang" ajak ria kepada indro lalu di angguki oleh indro
"sayang kam-"
"aku engga udah bete lagi" serobot ria
"btw besok kan hari libur nasional gimana kalau kita ke puncak?" usul sandrinna
"boleh juga vila nya pake vila bokap gue aja" ucap damar
"oke! semua gimana? setuju?" tanya sandrinna
"kita ikut ikut aja ya ga guys?" ucap rey lalu di angguki oleh semuanya
"gimana kalau kita berangkatnya sore?" Tanya Lili
"ayo ayo aja si" jawab indro
"okey sore ya"
***
Sesuai perjanjian mereka tadi pagi kini circle ria dan indro berada di perjalanan menuju vila punya damar mereka ke sana menggunakan mobil
Cewe-cewe memakai mobil Ria dan yang cowo memakai mobil indro, ya! indro dan ria mempunyai mobil pribadi tetapi mereka tidak pernah membawanya ke sekolah mobilnya hanya mereka gunakan untuk pergi bersama sahabat-sahabatnya
sudah satu jam setengah lamanya mereka menempuh perjalanan menuju vila milik papahnya damar , semuanya menurunkan barang-barang yang mereka bawa dan masuk ke kamarnya masing masing
"akhirnyaa nyampe juga" ucap lili yang langsung menjatuhkan badan nya di kasur kamar vila
"gue yang nyetir lo yang cape" ucap ria dengan tatapan sinisnya
"ehehe gue kan duduk cape pegel tau" ucap lili
"terserah lo deh" ucap ria
"udah ke ributnya mendingan kita beresin ni barang-barang kita" ucap santi
"sand" panggil santi ke sandrinna yang tengah memainkan ponselnya sesambil senyum-senyum ntah apa yang liat ia liat dari ponselnya
"hah?" jawab sandrinna tetapi matanya masih tertuju pada ponsel
"lo kenapa senyum-senyum sendiri? masih waras kan lo?" ucap santi
"masih lah yakali gue udah ga waras" jawab sandrinna
"abisnya lo main hp sambil senyum-senyum , chattan sama siapa emangnya lo?" tanya santi kepo
"ya ama siapa lagi san pastinya sama pacarnya lah rey" ucap lili
