Happy reading.
Malam ini acara di selenggarakan di rumah orang tua Adit dan para tamu juga sudah datang di ruang tamu sedang memulai acara, sedangkan Jihan dan para wanita yang lain nya duduk di ruang tengah ikut serta membacakan doa pada acara ini.
Jihan menatap perut nya yang sudah membesar dan mengusap nya tak lama lagi Jihan akan menjadi seorang ibu dan Adit akan menjadi seorang ayah.
"Bahagia banget ya bumil" ujar Nia kepada Jihan.
"Ehh iya kak" jawab Jihan tersenyum.
"Gak sabar nunggu lahiran nya ya?" Tanya Nia.
"Iya tapi kan masih dua bulan lagi" jawab Jihan.
"Sabar aja dua bulan itu cepet kok, kamu mau nya anak cewek atau cowok?"
"Apa aja kak yang penting sehat"
"Kalau cewek atau cowok enak juga Ji"
"Iya sihh mbak tapi aku gak ada keturunan kembar mas Adit juga kayaknya gak ada kan jadi susah kalau misal kembar anaknya"
"Iya sihh tapi pas di cek gimana kata dokter nya"
"Katanya dihh cowok kak"
"Ohh ya tidak masalah lahh yang penting baik baik sehat"
"Iya kak"
Acara berjalan cepat berlalu dan saat ini acara sudah selesai semua para tamu sudah pulang ke rumah masing masing dan Adit juga saat ini berada di ruang tengah bersama keluarga nya juga Jihan dan ada papa Wijaya juga di sini yang turut hadir di acara tujuh bulanan Jihan.
"Gimana cucu papa sehat?" Tanya papa Wijaya.
"Alhamdulillah sehat pa" jawab Jihan.
"Marahin itu pa dia gak pernah hati hati kalau melakukan sesuatu" adu Adit kepada papa Wijaya.
"Ya ampun nak hati hati lahh nanti bagaimana jika cucu papa kenapa kenapa" ujar papa Wijaya.
"Ihh mas Adit berani nya ngadu ke papa" ujar Jihan kesal
"Siapa suruh kamu berkali kali di bilangin gak pernah dengerin" jawab Adit.
"Yauda lain kali dengerin apa kata suami nak gak boleh membantah" ujar papa Wijaya
"Iya pa maaf" jawab Jihan.
"Bukan ke papa minta maaf nya tapi ke suami kamu" jawab papa Wijaya.
"Mas Adit Jihan minta maaf sering ngebantah mas Adit" ujar Jihan mencium punggung tangan suaminya.
"Iya mas maafin" ujar Adit lalu mencium kening Jihan.
CUP
"Ihh mas malu di lihatin" ujar Jihan malu malu dan semu tertawa melihat keusilan Adit dan kegemasan Jihan saat malu malu di hadapan keluarga besar.
"Yaudah Jihan kalau gitu papa pamit ya mau pulang dulu, besok papa harus ngejalanin meeting di kantor pagi pagi" ujar papa Wijaya.
"Lohh kok buru buru pa kan Jihan juga masih kangen ke papa"
"Nanti kamu kan bisa main main ke rumah atau mau ke kantor papa" ujar papa Wijaya.
"Yaudah dehh papa hati hati ya di jalan" ujar Jihan.
"Iya papa pulang dulu, semua saya pamit pulang assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Jihan antar ke depan ya pa" ujar Jihan dan ikut keluar mengantar papa nya pulanh bersama Adit yang juga mengikuti Jihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Iparku Suami Ku (END)
General FictionFOLLOW SEBELUM BACA!! biar tau kalau pas update. ⚠️JANGAN JADI SILENT READER 😓 Mampir kalau kepo. Banyak typo bertebaran mohon di maklumi😚 Bagaimana jika kamu menikah dengan kakak ipar mu sendiri? Apa kamu senang atau sedih? Ini cerita tentang kak...