Hari ini adalah hari berbahagia untuk sepasang kekasih yang akan segera menikah. Tidak hanya Axel dan Alicia tetapi orang-orang terdekat mereka juga turut berbahagia.Alicia baru saja selesai di make up,ia menatap dirinya di depan cermin dengan mengenakan gaun pernikahannya. Senyum lebarnya dan juga tatapan bahagia terpampang jelas dari sana.
Brandon masuk ke kamarnya dengan senyuman lebarnya juga menatap Alicia dari pantulan cermin. Pria itu terlihat sangat tampan menggunakan tuxedo berwarna abu-abu dan dadi kupu-kupu di tengahnya.
Brandon datang untuk menjemput Alicia,dia yang akan mengantarkan Alicia ke altar. Karena ayahnya Alicia sudah tiada dan ia tidak memiliki saudara laki-laki,maka Brandon lah yang mengantarkan,lagipula pria itu sudah menganggap Alicia sebagai adiknya sendiri.
"You're look so beautiful," puji Brandon.
"Thanks"
"Kau siap?"
Alicia mengangguk mantap.
"Aku harap kau dan Axel selalu bahagia,dan rumah tangga kalian untuk selalu harmonis"
"I hope so too"
"Don't leave him"
Brandon melingkar kan tangannya di udara, Alicia pun melingkar lengannya di tangan Brandon. Kemudian mereka berjalan menuju gereja yang jaraknya tak tau dari tempat resepsi mereka.
Kini mereka sampai di halaman gereja Basilika Santo Petrus. Mereka mengadakan pernikahan di Roma, Italia. Begitu Alicia dan Brandon turun dari mobil banyak sekali wartawan dan camera yang merekam kedatangan mereka,bahkan wartawan Amerika pun tiba di Italia hanya untuk menyorot kejadian yang hanya sekali seumur hidup.
Siapa yang tidak mengenal Axel Stewart. Pengusaha kaya raya dari usia muda,bisnis dan proyeknya sukses ke seluruh dunia. Setelah lama menyandang status bujang akhirnya ia akan menikah dengan seorang wanita pilihannya.
"Nyonya. Kapan kalian melangsungkan pertunangan?" pertanyaan itu di lontarkan salah satu wartawan perempuan pada Alicia.
Alicia dan Brandon terus berjalan di kawal beberapa anak buah Axel.
Dan keduanya kini berada di depan pintu gereja. Jantung Alicia berdebar lebih kencang,ia merasa gugup.
Di dalam gereja sana Axel berdiri di dekat altar. Penampilan pria itu luar biasa keren,biasa juga selalu tampan tapi ini lebih. Axel juga merasakan hal yang sama dengan Alicia. Gugup.
Pintu gereja terbuka. Semua tamu yang hadir di dalam gereja sebagai saksi dua insan yang akan mengucapkan janji suci itu mengalihkan pandangannya ke belakang. Banyak orang yang memandang kagum pada Alicia,aura perempuan itu terpancar jelas. Kali ini berkali-kali lipat lebih cantik dari biasanya.
Mereka melangkah masuk secara perlahan,mengantar Alicia ke depan Altar. Sampai di hadapan Axel,Brandon menyerahkan Alicia padanya. Kemudia Alicia dan Axel menghadap satu sama lain,senyum merekah terpampang jelas di wajah mereka.
Tibalah saatnya Pastor membimbing mereka untuk mengucapkan janji suci pernikahan.
"Apakah saudari meresmikan perkawinan ini sungguh dengan ikhlas hati. Bersediakah saudari mengasihi dan menghormati istri saudara sepanjang hidup. Bersediakah saudari menjadi ayah yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saudara, dan mendidik mereka menjadi orang Katolik yang setia?"
"Ya,saya bersedia," ucap Axel dengan bersungguh-sungguh.
Kemudian pastor mengucapkannya untuk Alicia.
"Apakah saudari meresmikan perkawinan ini sungguh dengan ikhlas hati. Bersediakah saudari mengasihi dan menghormati suami saudara sepanjang hidup. Bersediakah saudari menjadi ibu yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saudara, dan mendidik mereka menjadi orang Katolik yang setia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk CEO [END]
General FictionAlicia Dawson. Seorang gadis sederhana yang hidup di keluarga serba kekurangan, menjadi tulang punggung keluarga semenjak sang ayah meninggal sedangkan sang ibu sakit-sakitan. Hingga ia di pertemuan dengan lelaki arogan Axel Stewart, seorang pendiri...