Wooseok sekarang ada di rumah orangtuanya, pagi tadi ia berhasil kabur dari rumah setelah jinhyuk pergi ke kantor.
"kamu berantem ya kak sama jinhyuk?" tanya ibu.
"engga, aku kangen ibu makanya pulang"
"tapi kok muka nya cemberut dari tadi?"
"engga bu, muka nya aku juga begini-begini aja kok, hyunjae mana bu?"
"itu tadi dibawa main sama wooshin"
"kakak, dari tadi handphone nya bunyi-bunyi nih" ujar woorin membawa handphone wooseok.
"mana? Sini"
"nih"
"jalan dikit lagi kesini apa salahnya sih?"
"kakak aja yang kesini"
"woorin ayo dong, jangan bikin kesel, tolong bawa kesini"
"gerak dikit kek" gerutu woorin memberikan handphone kepada wooseok.
"kalau nolong orang itu harus selesai-selesai, makasih ya"
"iya kakak galak"
"heh"
"canda hehe"
Wooseok pun melihat handphone nya dan ternyata banyak telfon masuk dari jinhyuk.
Apa siang ini jinhyuk sudah pulang dan tau kalau wooseok dan hyunjae tidak ada dirumah?
"biarin lah" gumam wooseok duduk bersandar sambil mengusap perutnya.
"ibu cantikku"
"ada mau nya pasti" gerutu woorin.
"diem"
"kenapa kak?"
"mau rujak bu"
"mau pake buah apa?"
"jambu sama mangga muda bu"
"mangga muda ga ada, adanya yang mateng, beli dulu sana"
"woo..."
"gamau, panas" ujar woorin.
"sejak kapan anda takut panas? Main layangan juga biasanya pas lagi terik, banyak alesan"
"ga, gamau"
"ohh ga ada yang mau uang, yaudah beli sendiri aja deh"
"eh eh berapa?" tanya woorin.
"beli sekilo, ini uang 50 ribu nanti sisanya buat yang mau pergi beli"
"siap, woorin akan membeli mangga muda untuk kak wooseok yang tersayang"
"banyak gaya, buruan"
"iya tuan muda" ujar woorin lalu beranjak dari tempat duduknya.
"eh rin rin"
"iya?"
"nitip pop ice anggur ya"
"oke, pake topping?"
"ga, polos aja tapi pake susu putih ya jangan yang coklat"
"wookeh"
"ibu bikin bumbu nya dulu ya, kakak tunggu disini"
"oke bu"
Handphone wooseok kembali berdering, namun bukan jinhyuk kali ini, melainkan sejin.
"halo"
"dimana kak? Ini kak jinhyuk udah kayak orang gila nyariin lu"
"ngapain nyariin?"
"yaiyalah dicari, istrinya ilang kok"