lima belas

2.6K 298 26
                                    

Anak tengah
Lima belas.
Yoongi
















Jimin marah. Marah pada Ayahnya yang mengabaikan adiknya, marah pada ibunya yang telah membuat sang adik bekerja untuk keluarga, marah pada Taehyung yang diam saja diperlakukan tidak baik, marah pada Jungkook yang main kabur disaat seperti ini, dan Jimin juga marah pada dirinya yang tidak becus menjadi kakak tertua.




"Jungkook bodoh!!" Jimin mengumpat sambil menendang kasar tiang listrik yang ada disebelahnya. Mahasiswa kedokteran itu telah mencari keberadaan Jungkook ke seluruh kota. Dan hasilnya nihil, hal itu semakin membakar amarah Jimin pada Jungkook. Tidak, Jimin tahu benar bahwa dirinya tidak benar benar marah pada si bungsu, dia hanya khawatir.


Jimin melangkahkan kakinya berbalik untuk kembali ke rumah, ia harus memastikan keadaan Taehyung. Anak itu belum mengetahui hilangnya Jungkook, dan Jimin yakin sang Ibu akan melakukan sesuatu jika anak itu pulang ke rumah.



Jimin mempercepat langkahnya hingga ia bisa melihat bangunan apartemen yang keluarganya tinggali. Ada mobil hitam yang terlihat tidak asing terparkir di depan bangunan itu. Memilih acuh Jimin menaiki lift menuju unit tempat tinggal sementara mereka.



Membuka pintu apartemen, Jimin menemukan sang Ibu yang tengah menjambak Taehyung dengan kasar.


"Kau!!! Kau biang dari semua ini!!!" Hyeri terdengar sangat marah. Jimin menarik tangan sang Ibu untuk terlepas dari rambut Taehyung.


"Ibu hentikan!!!" Ucap Jimin dengan tegas. Hyeri tidak lagi menarik rambut Taehyung, namun tangannya masih setia menggenggam Surai sang anak.



"Jungkook pergi gara-gara dia Jim!"




"Ini bukan karena Taehyung Bu! Tolong lepaskan Taehyung" ucap Jimin dengan nada yang melembut. Beruntung sang ibu langsung menurut.


Seseorang menarik Taehyung kebelakang tubuhnya. Dan Jimin baru menyadari keberadaan orang itu. Jika diingat lagi laki-laki itu sudah ada disana sebelum Jimin pulang, laki-laki itu berusaha membebaskan Taehyung dari sang Ibu sebelum kedatangan Jimin.




"Tae? Kau tidak apa-apa?" Orang itu bertanya pada Taehyung. Jimin yakin ia mengenali suara lembut itu.


"Aku tidak apa-apa kak Yoongi" sahut Taehyung. Saat itulah Jimin sadar, orang yang membantu Taehyung sebelum kedatangannya adalah Yoongi.


"Kak Yoongi??!!"


"Jim"



"Apa yang kau lakukan disini?" Jimin bertanya heran. Hyeri menatap bingung ketiga remaja di hadapannya ini, terutama laki-laki asing yang di panggil kak Yoongi oleh sang anak.


"Aku menjenguk Taehyung"




"Kau mengenal adikku?"



"Kalian saling kenal?" Taehyung buka suara, Yoongi dan Jimin langsung memfokuskan tatapan mereka pada Taehyung. Rambut anak itu berantakan, ada bekas cakaran di pipi dan keningnya dan tangannya yang gemetaran masih setia meremat ujung jaket hitam milik Yoongi.



"Kami satu universitas di Singapura" Yoongi menyahut. "Sekarang aku akan menemanimu ke kamar dan kakakmu akan bicara pada ibumu" Jimin mengangguk setuju, harus Jimin akui disaat seperti ini kakak tingkatnya itu memang lebih peka.



"Tidak aku mau mencari Jungkook"



"Kemana kau akan mencarinya? Kita sama sekali tidak ada petunjuk" ujar Yoongi.


Anak TengahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang