14. Play it

423 18 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










Minggu siang, Kamelia dan Ansel pergi ke mall yang ada di pusat kota. Bukan untuk kencan tapi melainkan menjalankan rencana mereka selanjutnya.

Saat ini, mereka sedang mengamati seorang gadis yang akan menjadi target mereka selanjutnya yang berada di lantai dua. Dia bersama dengan kedua teman-temannya. Lalu mereka memasuki toko pakaian.

Saat Kamelia dan Ansel ingin menaiki lift untuk menyusul gadis tersebut. Beberapa orang di lift menatap mereka berdua dan berbisik-bisik.

"Hey, liat cowok itu keren banget njir!"

"Waw! gilaa badas banget cewek itu gila."

"Mereka berdua pacaran?"

"Mereka serasi banget, cantik dan ganteng."

Kamelia dan Ansel tidak menanggapinya, mereka memilih untuk diam dan fokus dengan misi mereka.

Sesampainya mereka di lantai 2. Mereka mengamati gadis itu dari kejauhan. Menunggu waktu yang tepat untuk memulai rencana mereka.

Tak lama, gadis itu berserta teman-temannya keluar dengan beberapa paper bag di tangan mereka masing-masing. Kamelia yang melihat itu langsung tersenyum miring.

"Bagaimana?" Tanya Ansel.

"Play it!" Ucap Kamelia dengan seringai iblisnya.

Ansel tersenyum jahat. lalu, ia melangkah ke arah mereka yang tengah berjalan sambil mengobrol.

"Serius Lo Nay?" tanya salah satu temannya.

"Gue juga awalannya Nggak nyangka seorang Naya bisa pacaran dengan tuh cowok," timpal teman lainnya.

Gadis bernama Naya itu hanya tersenyum miring dan dengan sombongnya ia berkata, "iya dong! asal kalian tahu gue itu cuman manfaati dia. coba kalian pikir orang secantik gue masa berpacaran sama orang jelek kayak-"

BRAK!

Naya pun terjatuh, akibat seseorang yang menabraknya dari depan. Siapa lagi kalau bukan Ansel yang dengan sengajanya menabrak gadis tersebut.

"Sstt Aww..Brengs*k! Siapa sih?! Kalau jalan tuh pakek mata!" Bentak Naya.

Ansel mengulurkan tangannya ke arah gadis dihadapannya itu. Naya tertegun melihat ketampanan cowok di depannya ini.

"Sorry gue nggak sengaja, Lo baik-baik saja?" tanya Ansel. Dengan wajah pura-pura khawatir.

Naya menerima uluran tangan cowok dihadapannya ini dan berdiri. "Gu-gue ng-nggak papa. makasih," ucapnya gugup dan tersipu malu.

Ansel tersenyum, "syukurlah kalau gitu."

Jantung Naya berdetak saat melihat cowok di hadapannya ini tersenyum. "Ganteng banget njirrr!!!" Batinnya.

Revenge the sweet [ Finish ]Where stories live. Discover now