"Naik." titah cowok itu yang mengendarai motor kesayangan nya.
Tanpa ragu Eca segera menaiki jok motor itu, Marvel pun langsung mengacir menggunakan motor tersebut bersama pacarnya.
Sampailah tak lama mereka di sebuah restoran yang kelihatan dari luar tak begitu ramai. Marvel mengajak gadis itu untuk mengikutinya. Eca pun langsung mengikuti sang cowok meski tak tahu maksud dari tujuan mereka kesini karena apa.
Ia berdiri sambil berjalan sampingan dengan Marvel. "Vel, mau ngapain?"
Marvel melihat sekilas ke gadisnya. "Ketemu kakek gue." jawabnya singkat.
"Hah?!" pekiknya kaget.
Marvel tak melanjutkan langkahnya justru menoleh ke belakang. "Kenapa?"
"Kok ga bilang? G-gue kan gak enak make baju kaya gini." cicitnya pelan.
Marvel terdiam sejenak lalu mengambil tangan gadisnya dan langsung menggenggam nya.
"Kan gue udah bilang jangan pake panggilan lo-gue."
"Gakpapa ayo." lanjutnya dan menarik gadis itu bersama menuju lantai atas.
Mau tak mau Eca mengikuti cowok tersebut, sampailah di depan ruangan khusus ya sangat khusus karena di pintu terdepat tulisan VVIP.
Marvel mengajaknya masuk ke dalam. Di dalam terdapat seorang laki-laki paruh baya duduk di meja.
"Ayo, jangan gugup." lagi-lagi Marvel menarik gadisnya.
Eca sangat gugup laki-laki paruh baya itu sedang menatap nya dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Halo boy, sudah lama kakek tak mengunjungi mu sudah besar ya." ujarnya bahagia terlihat dari mata laki-laki paruh baya itu.
Marvel membalasnya dengan tersenyum kecil.
"Kek."
"Jadi?" orang yang di panggil oleh Marvel kakek memulai pembicaraan tetapi matanya tak teralihkan dari Eca.
"Hm."
"Bisa kakek bicara berdua dengan dia." unjuknya pada Eca yang langsung dibuahi tatapan tajam Marvel.
"Tenang boy. Hanya bicara berdua."
Cowok itu menghela nafasnya. Dan beranjak dari posisi duduknya lalu menatap kekasihnya itu.
"Gue tinggal dulu. Jangan takut ada gue." bisiknya lalu segera pergi dari sana.
Setelah Marvel pergi dari sana, keadaan sunyi dan hening, belum ada yang membuka pembicaraan.
Tak lama pria paruh baya itu membuka suara.
"Sudah berapa lama kamu berpacaran dengan Marvel?" tanyanya menatap Eca.
dengan cepat dan agak gugup ia menjawab. "Hampir satu bulan kek."
"Apa kamu sudah tau tentang masalahnya?"
"S-sudah."
Pria itu menyadari bahwa pacar dari cucunya sedang gugup menghadapinya. Apa ia seseram itu yah. "Tidak usah gugup sama saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL (END)
ParanormalMarvel itu cowok yang terbilang nakal. Kerjaannya membolos, ngerokok dan kenakalan lainnya. Bahkan ia mempunyai geng motor yang di ketuai olehnya. Tetapi di balik sifat bad yang menjulukinya ia mempunyai hati yang penuh dengan luka. Luka masalalu ya...