19.

55.3K 2.7K 10
                                    

Happy Reading.

Setela bercerita panjang lebar di tepian kolam Adit pun mengakhiri aktivitas berenang nya dan mereka langsung menuju ke kamar. Di dalam kamar Jihan menyiapkan pakaian santai Adit karena hari ini adalah hari sabtu Adit tidak ada pekerjaan di wekand saat ini.

"Mas sini aku yang rapiin rambut nya" ujar Jihan kepada Adit lalu Adit duduk di hadapan Jihan.

"Mas ada satu pertanyaan lagi yang masih buat aku bingung?" Ucap Jihan sambil merapikan rambut Adit.

"Banyak banget pertanyaan kamu sihh sayang, yaudah mau tanya apa nanti aku jawab"

"Mas dulu sebelum kita nikah kamu bilang melakukan pernikahan ini karena amanat, terus pertanyaan aku, kamu menjalankan amanat dari siapa dan apa kamu gak akan sayang atau cinta sama aku karena sebuah amanat"

"Kalau aku gak sayang dan gak cinta sama kamu mana mungkin ada nyawa di sini?" Tanya Adit kepada Jihan sambil menunjuk perut rata Jihan.

"Jadi kamu sayang sama aku mas?" Tanya Jihan kepada Adit.

"Apa perlu aku jawab? Sedangkan kamu pasti sudah tau jawaban nya"

"Aku pengen dengar dari kamunya langsung" jawab Jihan.

Adit mengambil kedua tangan Jihan dan menggenggam nya dengan erat sambil duduk di depan Jihan.

"Walau aku tidak pernah mengungkapkan secara langsung pasti kamu sudah tau bagaimana aku sayang sama kamu melalui perlakuan ku. Agar semua jelas Jihan Fahira aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu tulus dari hati aku walau mungkin kamu tidak menyangka atau tidak percaya tapi itu kenyataan nya aku cinta sama kamu jangan lagi berfikir kalau aku nikah sama kamu hanya untuk amanat aku benar benar menikahi kamu dan sekarang aku mencintai kamu Jihan"

Jihan tersenyum dan menangkup kedua pipi Adit. "Makasih mas kamu udah cinta sama aku, maaf kalau aku belum bisa jadi istri yang baik buat kamu, aku juga cinta sama kamu mas"

"I know"

"Tau dari mana?"

"From your eyes, menunjukan sekali bagaimana kamu mencintai mantan kakak ipar mu ini yang sekarang menjadi suami mu"

"Aku gak nyangka mas kalau bakalan nikah sama kamu, padahal jujur aja dulu pas awal kakak bawa kamu ke rumah aku gak suka sama kamu, terlalu irit bicara, acuh lagi sama adik iparnya"

"Kalau sekarang mana bisa aku acuh sama adik ipar aku sedangkan dia sedang hamil anak ku"

"Ihhh berasa aku kayak selingkuh sama kamu tau mas, udah ahh jangan bahas kakak ipar, adik ipar"

"Kamu dulu yang mulai"

"Ihh kamu tadi lho"

"Yaudah iya maaf, ayo ikut aku"

"Mau kemana?"

"Jalan jalan"

"Ihh bentar ganti baju dulu"

"Udah gak usah ayo" Adit menarik tangan Jihan keluar dari kamar dan meninggalkan Jihan di teras rumah sedangkan Adit menuju ke garasi.

Brumm...brumm...

Suara motor mengalihkan pandangan Jihan ke garasi dan ternyata itu adalah Adit suaminya yang keluar dari garasi dengan mengendarai motor CBR 1000RR SP1 menghampiri Jihan.

"Ayo naik" ucap Adit saat berada di hadapan Jihan.

"Tumben naik motor mau kemana sihh?" Tanya Jihan kepada Adit.

"Udah ayo naik sayang" jawab Adit dan Jihan pun perlahan naik ke motor Adit yang lumayan tinggi bagi Jihan yang tubuhnya hanya sebatas bahu Adit.

Setelah Jihan duduk sempurna di atas motor Adit langsung menancap gas menjalankan motor entah mau kemana yang penting Adit akan membawa Jihan jalan jalan walau hanya keliling komplek.

"Aku baru tau mas kalau kamu bisa bawa motor" ucap Jihan yang berbicara tepat di telinga Adit yang sedang fokus ke arah jalan

"Iya karena udah lama gak bawa motor ini lagi, motor ini sering di pakai ayah atau kakak kalau pas lagi free"

"Terakhir kapan mas naik motor?"

"Lulus kuliah mungkin kalau gak salah"

"Ehh hati hati mas kamu udah lama lohh gak bawa motor"

"Hahaha udah lama gak bawa motor bukan berarti udah lupa cara naik motor sayang" ucap Adit yang tertawa karena konyolnya perintah sang istri.

"Jadi masih ingat cara naik motor"

"Ya ingat lahh"

"Ajarin aku dong mas"

"Nggak ya kamu lagi hamil aku gak mau kamu sama anak kita kenapa kenapa"

"Ihh kan ada kamu yang jagain aku"

"Iya gak sekarang sayang nanti aja kalau kamu udah lahiran mas janji ajarin kamu naik motor tapi gak pakai motor ini"

"Lahh kenapa kamu punya motor lain emang?"

"Iya ada tapi hampir sama serupa kayak gini"

"Yauda yang menurut kamu mudah aja mas"

"Nanti aja beli motor metic kalau kamu udah lahiran"

"Yaudah janji ya aku bener bener mau bisa naik motor"

"Kenapa sihh pengen banget naik motor kan ada aku yang kemana mana mau ngaterin kamu"

"Ya kan gak akan seterusnya kamu antar aku mas"

"Iya kenapa kamu istri aku itu kewajiban aku buat antar kamu kemana mana dan aku janji gak akan ulangi perbuatan ku yang kemarin marah ke kamu dan ninggalin kamu sampai aku gak tau kalau kamu pingsan"

"Ehh masss awasss" teriak Jihan yang melihat mobil di depan hampir menabrak mereka tetapi beruntungnya Adit bisa menghindari mobil itu dan berhenti di pinggir jalan.

"Sayang kamu gak papa?" Tanya Adit yang langsung mengkhawatirkan Jihan takut ada apa apa dengan nya.

"Nggak mas gapapa, maaf ya mas aku ajakin kamu ngomong sampai kamu gak fokus"

"Gapapa sayang tapi bukan kita yang salah mobil itu yang melewati batas garis jalan" ujar Adit yang menoleh ke arah belakang dan melihat mobil yang tadi akan menabraknya dengan Jihan tetapi naas mobil itu sudah menjauh sehingga Adit tidak tau plat nomor kendaraan itu.

"Mas yaudah ayo pulang aja mas"

"Iya iya kita pulang sekarang, tapi kamu gapapa kan?" Tanya Adit sekali lagi memastikan.

"Iya mas gapapa"

"Yaudah kita pulang" jawab Adit lalu menjalankan motornya kembali menuju ke rumah untuk pulang.

Kejadian itu tidak akan di diamkan oleh Adit, Adit merasa mengenali mobil tadi tapi dia acuhkan karena dia pikir pasti orang biasa tapi kejadian tadi membuat Adit kembali berfikir bahwa pengendara tadi sengaja keluar dari batas jalan.

Adit harus menyelidiki ini jika berlanjut dia takut akan terjadi sesuatu karena dia pernah di beritahu oleh kakaknya saat terjadinya kejadian yang di mulai dari keisengan dan Adit harus jaga jaga jika orang iseng itu akan melukai dirinya atau istrinya apalagi Jihan saat ini sedang hamil buah hatinya yang baru sekali berusia dua Minggu.

Adit pun membawa istri nya pulang ke rumah dan dia juga membawa Jihan untuk istirahat di rumah saja krena membawa Jihan keluar rumah membuat Adit khawatir dengan keadaan nya.

*****

Maaf guys baru up soalnya kemarin wifi gangguan di rumah 😩

Biasa begini ini hidup kalau bergantung wifi giliran ada yang penting malah bingung sendiri gk ada kuota😩

Semoga kalian suka ya sama cerita aku jangan lupa vote dan komen.

Sabtu, 16 Oktober 2021

Kakak Iparku Suami Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang