Kembali ke jadwal koasnya, harusnya Soobin bisa mengambil cuti, namun hal itu hak dia ambil karena jadwal melahirkannya masih seminggu lagi.
Gak masalah juga, dia kalaupun mau melahirkan juga mudah karena sudah berada di rumah sakit.
Sekarang matanya menatap kearah Renjun yang sedang menyuapinya tiramisu buatannya.
Katanya Renjun sedang mencoba untuk membuat kue, bukan untuk dijual sih.
Tapi untuk di makan sendiri, tapi Soobin rada gak percaya dengan alasan Renjun.
"Ini enak, pasti Jeno akan langsung menghabiskannya, beri sana ke pacarmu itu," ucap Soobin membuat Renjun mendengus ketika mendengar ucapan Soobin.
"Apaan sih, aku membuatnya ini untukmu bukan untuk Jeno," balas Renjun dengan cepat walaupun mukanya gak bisa bohong sih.
Aslinya dia mencoba membuat kue karena mau memberikan ke pacarnya itu.
Sekarang mereka ada di kantin karena Soobin sedang istirahat.
Sedangkan Renjun kesini bukan karena iseng saja, tapi memang dia ada jadwal pemeriksaan mata.
"Oh iya, kandunganmu bagaimana? Harusnya kamu sudah cuti, kak Yeonjun gak menyuruhmu cuti?"
"Kak Yeonjun terus memaksaku, tapi aku gak mau karena gimana ya, aku malah bosan jika hanya di rumah," balas Soobin sambil membuka mulutnya lagi ketika Renjun menyuapinya tiramisu.
Renjun menghela nafasnya, dia setuju dengan Yeonjun yang menyuruh Soobin agar cuti, tapi cowok di hadapannya tentu saja gak akan semudah itu mau.
"Kamu gak kasihan sama kak Yeonjun? Dia pasti mengkhawatirkanmu, bundamu juga."
Suaminya tidak menunjukkan raut muka jika khawatir dengan Soobin, tapi dia tau suaminya itu perhatian sekali dengannya.
Untuk bundanya, sama seperti apa yang dibicarakan oleh Renjun, bundanya khawatir tapi ya tetap saja semuanya berakhir dengan Soobin itu sendiri.
"Gapapa kok, lagipula tenang aja, aku baik-baik saja, ok?"
"Soobin, sudah selesai istirahatnya?" tanya Anne yang menghampirinya dengan muka yang sudah lelah.
"Sudah kok, kamu istirahat aja langsung," balas Soobin sambil bangkit duduk namun tiba-tiba perutnya terasa sakit saat ini.
Renjun dan Anne langsung reflek memegang tangan Soobin agar tidak jatuh ke lantai.
"Kamu mau melahirkan?"
"Sepertinya belum, aku gapapa, santai aja dong muka kalian," balas Soobin sambil tertawa kecil lalu berjalan pergi meninggalkan Renjun dan Anne.
Renjun langsung menyimpan semua barangnya dan menyusul sahabatnya itu.
"Benar-benar sahabat yang baik ya," ucap Anne ketika melihat Renjun yang berlarian kearah Soobin.
Sampai di tegur oleh pegawai rumah sakit karena berlarian di koridor rumah sakit.
"Kamu kenapa? Mau melahirkan? Sini aku bantu kamu jalan, lagipula suamimu gak siaga sekali, ujung-ujungnya lebih siaga aku dibanding dia," ucap Leesoo saat melihat Soobin yang berjalan pelan ke ruangannya.
Soobin menatap tidak suka kearah seniornya itu, apa-apaan dia terus menjelekkan suaminya.
Leesoo baru saja mau menyentuh lengan Soobin, namun tangannya segera ditepis oleh seseorang.
"Gak usah menyentuh sahabatku," ucap Renjun dengan cepat sambil membantu Soobin berjalan pergi dari sini.
Leesoo tersenyum miring, menarik sekali coba Soobin dan temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone -yeonbin✔
FanfictionHanya kisah dari Soobin yang sendirian karena dibully dan kakak kelasnya yang menjadi pacarnya secara tiba-tiba tanpa pendekatan apapun, jangan lupakan sifat yang agak tertutup pacarnya itu. #1 in yeonbin || 120720 #1 in yeonjun || 120122 ➡️04.11.19...