21

54.7K 8.9K 1.6K
                                    

Maaciw mamak barbar naniesuryani1812 untuk spam komennya 😂. Genep 100 komen, Mak 😭.

Bab manisan untuk menemani minggu pagi kalian.
Happy Sunday ♥️

Paginya Suami Istri
________________________

Di satu pagi yang damai

Langkah dua pasang kaki itu kompak dan beriringan. Keduanya tengah dalam perjalanan pulang setelah lari pagi bersama. Dari kejauhan mereka bisa melihat tukang sayur keliling yang sedang memangkal gerobak. Bedanya hari ini gerobak itu sepi, mungkin masih terlalu pagi.

Mereka tersenyum saja menyapa abang tukang sayur. Namun, Romi tiba-tiba berhenti. Ambar otomatis ikut berhenti, lalu menatap suaminya dengan keheranan.

"Masak, Mbar!" kata Romi. Ia tersenyum lebar menatap istrinya dengan jari menunjuk gerobak sayur yang telah mereka lewati.

"Hah? Maksudnya, lo nyuruh gue masak?"

Romi mengangguk semangat. "Gue lihat abangnya punya udang tadi," terangnya.

Ambar menghela napas, lalu melipat lengan di dada. "Berani bayar berapa lo nyuruh gue masak?" tanyanya.

Romi sudah bisa menyimpulkan persetujuan Ambar, ia menarik lengan sang istri saat menjawab, "Lo minta dibayar berapa?"

Meski malas-malasan, Ambar menurut juga ditarik Romi mendekati tukang sayur tadi. "Empat ronde malam pertama," jawabnya asal.

"Njir!" maki Romi, menghempaskan lengan Ambar saat itu juga.

Ambar terkekeh saat mendekati gerobak sayur di sana. Dengan wajah menggerutu, Romi mengikuti istrinya.

"Udang, Bang," kata Ambar pada abang tukang sayur. Ia kemudian menoleh pada Romi yang iseng memilih-milih sayuran. "Mau dimasak apa?" tanya Ambar padanya.

"Bikinin ebi furai," jawab Romi sambil lalu.

"Udah, itu doang?" tanya Ambar, menunggu Romi mendapatkan entah apa yang ia cari di antara bayam dan sawi.

"Apa lagi dong?" tanya Romi, kini berkenalan dengan terong dan jagung manis.

Ambar tak menanggapi, menunggu Romi selesai dengan keseruannya mengencani penghuni gerobak sayur. Sesaat kemudian ia mendapatkan sawi putih dan menyodorkannya pada Ambar. "Bikinin tumis ini, Mbar."

Ambar menerimanya dan mengoper pada abang tukang sayur.

"Udah," kata Romi selanjutnya, tersenyum ia tampak seperti anak kecil yang sudah selesai memilih permen dan memberikan itu pada ibunya untuk dibayar.

"Gue kira dia mau nyari kubis apa wortel, minta dibikinin salad apa gimana buat temen si udang." Ambar mengambil beberapa bahan lagi, yang diperlukan untuk memasak apa yang Romi minta. "Random doang dia ternyata, minta ebi furai ditemenin tumis sawi putih."

"Lah, dulu lo pernah masakin begitu buat gue sama anak-anak."

"Hah? Kapan? Anak-anaknya siapa? Kan kita belum bikin."

Romi menepak lengan istrinya,  malu menyadari abang tukang sayur menahan senyum gara-gara mendengar obrolan mereka.

"Komplotannya Julian maksud gue. Dulu waktu kita main ke rumah dia," terang Romi.

Ambar menggaruk kepalanya sendiri sambil menggumam, "Masa sih?"

Mereka selesai berbelanja, lalu melanjutkan perjalanan setelah sempat menyapa seorang ibu-ibu yang datang untuk membeli sayuran.

Crazy MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang